114 berlangsung. Peserta didik juga lebih berani dalam menyampaikan pendapat
maupun ide, baik kepada pendidik maupun kepada peserta didik yang lain. Pada siklus II pertemuan kedua, penggunaan media powerpoint
dengan materi macam-macam gerak pada tumbuhan. Materi yang disajikan media powerpoint dengan menampilkan ringkasan materi ditambah gambar
serta video, sehingga peserta didik sangat tertarik memperhatikan. Penyajian materi dengan variasi warna, huruf, animasi, gambar, serta video yang
menampilkan pesan secara audio-visual, memudahkan peserta didik memahami materi. Peserta didik terlihat lebih semangat mengikuti
pembelajaran untuk mendalami materi yang tersaji. Selain itu, peserta didik lebih fokus memberi perhatian pada materi yang disajikan. Akibat positif
dari itu, peserta didik lebih aktif dalam mengajukan pertanyaan dan menyampaikan pendapatnya di kelas. Tugas-tugas yang diberikan setelah
kegiatan pembelajaran dapat dikerjakan dengan baik. Hal ini dikarenakan adanya kegiatan pembelajaran yang memotivasi peserta didik untuk belajar.
Hal ini sependapat dengan Sudjana Rivai dalam Azhar Arsyad 2006: 24, bahwa salah satu manfaat dari media adalah pembelajaran akan lebih
menarik perhatian peserta didik sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
2. Peningkatan Motivasi Belajar Peserta Didik
Peningkatan motivasi belajar peserta didik dengan penggunaan media powerpoint
pada siklus I sampai dengan siklus II menunjukkan adanya peningkatan. Peningkatan motivasi belajar terjadi disebabkan pendidik
115 menggunakan media powerpoint secara berbeda setiap siklusnya, sehingga
kegiatan pembelajaran lebih menarik. Penggunaan media powerpoint pada siklus I, dengan materi struktur
dan fungsi jaringan tumbuhan. Pada siklus I pertemuan pertama, selama kegiatan pembelajaran berlangsung baik. Namun ketertarikan peserta didik
terhadap media powerpoint masih kurang, karena media yang ditampilkan masih terlalu monoton dengan kalimat yang panjang, tanpa adanya variasi
dalam bentuk warna, gambar, dan desain animasi. Antusiasme dan respon peserta didik selama proses pembelajaran IPA
berlangsung masih kurang. Peserta didik tidak mampu bertahan lama untuk memperhatikan apa yang disampaikan pendidik, mereka cenderung ramai
sendiri ketika pembelajaran IPA berlangsung. Peserta didik lebih senang menjawab berebutan, dan enggan jika
diminta maju ke depan kelas untuk menjawab pertanyaan dari pendidik. Begitu pula jika diminta untuk menyampaikan pendapatnya, menjelaskan
kembali materi yang telah disampaikan, atau sekedar mengajukan pertanyaan, pendidik harus menunjuk peserta didik untuk maju ke depan
kelas. Pada saat mengerjakan tugas mandiri yang diberikan oleh pendidik,
peserta didik masih terlihat bekerjasama dengan teman sebangku, seperti tidak yakin dengan jawaban sendiri. Apabila menghadapi soal yang dirasa
sulit, ada beberapa peserta didik yang mengeluh, dan tidak mengerjakan soal tersebut.
116 Pada siklus I pertemuan pertama rata-rata motivasi belajar peserta
didik mengalami peningkatan sebesar 7,74. Hal ini menguatkan bahwa penerapan media powerpoint yang hanya menampilkan tulisan belum begitu
menarik perhatian peserta didik. Pada siklus I pertemuan kedua, antusias peserta didik dalam
memperhatikan penjelasan pendidik lebih meningkat. Hal ini terlihat dari rasa ingin tahu peserta didik pada isi materi yang ditampilkan melalui media
powerpoint , dengan memadukan pemahamannya dengan kehidupan sehari-
hari, beserta dengan teman kelompoknya. Peserta didik mulai berani bertanya dan berpendapat apabila pemahamannya berbeda dengan
temannya. Namun kegiatan diskusi masih didominasi oleh peserta didik tertentu dalam kelompoknya. Hanya beberapa peserta didik yang berani
mengemukakan pendapat ketika melakukan diskusi. Pada siklus I pertemuan kedua rata-rata motivasi belajar peserta didik mengalami peningkatan
sebesar 13,34. Melihat adanya peningkatan motivasi belajar, membuktikan bahwa
tindakan pada siklus I mempunyai pengaruh terhadap motivasi belajar peserta didik. Meskipun demikian, tindakan pada siklus I belum dianggap
berhasil karena presentase keberhasilannya belum mencapai 80 dari jumlah peserta didik yang menunjukkan ciri-ciri motivasi belajar yang
diamati. Pada siklus II pertemuan pertama, tampilan media powerpoint
ditambahkan gambar, dan isi materi pembelajaran lebih ringkas. Penyajian
117 materi lebih baik, karena sudah ada permainan warna yang digunakan,
meliputi warna, huruf, animasi, dan gambar. Peserta didik terlihat lebih tertarik untuk mempelajari materi yang ditampilkan. Hal ini dapat dilihat
dari antusias peserta didik dalam memperhatikan materi yang disajikan. Peserta didik sudah bisa membuat kesimpulan di akhir pembelajaran, dan
aktif bertanya mengenai materi yang belum dipahami. Hal ini terlihat ketika proses pembelajaran IPA berlangsung, dimana peserta didik menanyakan
materi pembelajaran dengan pengalaman yang pernah dialami oleh peserta didik tersebut.
Selain itu, peserta didik juga sudah terlihat aktif selama proses pembelajaran. Hal ini terlihat dari kemauan peserta didik dalam
mempresentasikan jawaban-jawaban dari pertanyaan yang telah dikerjakan peserta didik, dan menjawab pertanyaan mengenai materi yang telah
dipelajari tanpa ditunjuk oleh pendidik terlebih dahulu. Peserta didik berani memberikan tanggapan atas pertanyaan yang disampaikan temannya,
bahkan berpendapat tentang pernyataan yang dikemukakan oleh temannya. Penyampaian materi secara ringkas dengan ditambahkan gambar
menjadikan peserta didik terlihat antusias dalam pembelajaran. Pada siklus I pertemuan kedua rata-rata motivasi belajar peserta didik megalami
peningkatan sebesar 21,12. Hal ini dikarenakan media powerpoint dibuat dengan tampilan yang menarik, baik gambar, warna, teks, bentuk, dan
ilustrasi yang relevan dengan materi sehingga peserta didik tidak merasa jenuh dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Dengan demikian,