53 Gambar 1. Kerangka Berpikir
I. Hipotesis Tindakan
Mengacu pada kerangka berpikir di atas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “ Dengan menggunakan media
powerpoint dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada
pembelajaran IPA kelas VIII Paket B PKBM Ngudi Makmur.”
54
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK, yang dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research CAR. Penelitian tindakan
kelas berasal dari tiga kata inti, yaitu 1 penelitian, 2 tindakan, 3 kelas. Suharsimi Arikunto 2007: 3, menyatakan berdasarkan tiga kata kunci
tersebut, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja
dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Kegiatan penelitian tindakan kelas ini diawali suatu permasalahan yang ditemukan di
dalam kelas oleh pendidik sebagai pengelola kelas, dan bertujuan untuk memperbaiki serta meningkatkan mutu pembelajaran di kelas secara langsung.
Sedangkan menurut Supardi dalam buku Suharsimi Arikunto 2007: 104, penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang akar
permasalahannya muncul di kelas, dan dirasakan langsung oleh guru yang bersangkutan sehingga sulit dibenarkan jika ada anggapan bahwa permasalahan
dalam penelitian tindakan kelas diperoleh dari persepsi atau lamunan seorang peneliti.
Menurut Suharsimi Arikunto 2007: 17, penelitian tindakan yang ideal sebenarnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan
tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan. Dalam penelitian kolaborasi, pihak yang melakukan tindakan adalah pendidik itu
sendiri, sedangkan yang melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya
55 proses tindakan adalah peneliti, bukan guru yang sedang melakukan tindakan.
Dalam hal ini pendidik sebagai pengajar, dan peneliti sebagai pengamat observer.
B. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah peserta didik kelas VIII Paket B PKBM Ngudi Makmur tahun ajaran 2013 2014. Jumlah peserta didik
sebanyak 18 orang, terdiri dari 14 perempuan dan 4 laki-laki. Adapun objek penelitian dari penelitian ini adalah, penggunaan media powerpoint untuk
meningkatkan motivasi belajar pada pembelajaran IPA kelas VIII Paket B PKBM Ngudi Makmur. Penelitian ini akan diterapkan pada mata pelajaran IPA
materi pokok “Memahami Sistem dalam Kehidupan Tumbuhan”, semester gasal tahun ajaran 2013 2014.
Berdasarkan observasi, kelas VIII Paket B PKBM Ngudi Makmur memiliki motivasi belajar rendah dalam pembelajaran IPA. Motivasi belajar
peserta didik yang rendah tersebut dapat dilihat dari minat, perhatian, dan partisipasi peserta didik selama mengikuti kegiatan pembelajaran IPA masih
kurang. Peserta didik kurang aktif dan cenderung ramai dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Dengan dijadikannya peserta didik kelas VIII Paket B
PKBM Ngudi Makmur sebagai subjek dalam penggunaan media powerpoint dalam pembelajaran IPA, diharapkan terjadi peningkatan dalam hal motivasi
belajar peserta didik.
56
C. Tempat, Waktu, dan Setting Penelitian 1. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di PKBM Ngudi Makmur yang terletak di dusun Jamus, Pengasih, Pengasih, Kulon Progo. Dengan pertimbangan dan
alasan, PKBM Ngudi Makmur merupakan salah satu Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat yang menyelenggarakan program pendidikan kesetaraan Paket
B setara SMP yang masih efektif. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 2013 sampai 31
Desember 2013.
2. Setting Penelitian
Setting penelitian tindakan kelas ini adalah setting di dalam kelas, yaitu pada saat proses pembelajaran IPA kelas VIII program Paket B PKBM
Ngudi Makmur, yang dilaksanakan di SDN Ngento.
D. Model Penelitian
Model penelitian tindakan kelas yang digunakan ole peneliti adalah penelitian tindakan kelas model siklus. Menurut Kemmis dan Taggart seperti
yang dikutip oleh Kasihani Kasbolah E.S 1998: 14, penelitian tindakan digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis, dimana terdapat empat aspek,
yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang harus dipahami, bukan sebagai langkah-langkah yang statis, terselesaikan dengan sendirinya,
tetapi lebih merupakan momen-momen dalam bentuk spiral yang menyangkut perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
57 Jika divisualisasikan, maka model spiral menurut Kemmis dan Taggart
seperti yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto 2007: 93, adalah sebagai berikut:
Keterangan: Siklus I: 1. Perencanaan Tindakan I
2. Tindakan dan Observasi I 3. Refleksi I
Siklus II: 4. Perencanaan tindakan II 5. Tindakan dan Observasi II
6. Refleksi II Siklus III: 7. Perencanaan tindakan III
8. Tindakan dan Observasi III 9. Refleksi III
Gambar 2. Desain Tindakan Kelas Model Kemmis dan Taggart Berdasarkan gambar di atas, penelitian tindakan kelas meliputi tiga
siklus. Adapun rincian prosedur tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan
Perencanaan disusun berdasarkan masalah yang akan dipecahkan dan hipotesis tindakan yang diajukan. Penyusunan rencana merupakan tindakan
yang akan dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Pada tahap ini peneliti dan kolaborator merencanakan apa saja yang akan
dilakukan untuk mengatasi masalah yang ada di kelas berdasarkan