Guru pelaksana tindakan juga mengajak para siswa untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung. Para siswa merasa senang
dengan model pembelajaran tersebut. Para siswa sudah tidak mengalami kebingungan dalam melakukan pertandingan dan merasa puas dapat
bertanding dengan teman-temannya. Untuk menutup pembelajaran pada siklus kedua, guru pelaksana
tindakan memberikan post tes kepada para siswa untuk mengetahui tingkat penguasaan terhadap materi yang telah dipelajari. Para siswa mengerjakan
soal dengan tenang dan tidak ada yang mengeluh merasa kesulitan seperti yang terjadi pada siklus pertama.
3. Hasil Analisis Aktivitas Belajar Siswa
Aktivitas belajar siswa dapat diketahui dari hasil observasi yang dilakukan oleh guru Biologi dan rekan sejawat peneliti. Berikut ini adalah hasil observasi
pada masing-masing siklus:
a. Siklus I
Berdasarkan hasil observasi, seluruh aspek aktivitas belajar sudah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Berikut ini adalah hasil observasi
aktivitas belajar siswa pada siklus I: Tabel 4.2. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I
No Aspek yang diamati
∑ siswa
1 Membaca buku
17 2
Mencatat bahan pelajaran 13
3 Melihat gambar
18 4
Mengerjakan tugas 18
5 Mengajukan pertanyaan
17 6
Diskusi 17
7 Mendengarkan diskusi
16 8
Mengemukakan jawaban 15
9 Mengemukakan pendapat
15 10
Akrab dan mau bergaul 16
Hasil analisis selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 19. Terdapat 2 aspek yang dilakukan oleh seluruh siswa yaitu aktivitas melihat
gambar dan mengerjakan tugas. Dengan adanya Lembar Kerja Siswa yang menarik membuat para siswa mau melihat gambar serta mengerjakan tugas.
Terdapat 3 aspek yang hanya dilakukan oleh 17 siswa antara lain aspek membaca buku, mengajukan pertanyaan dan diskusi. Satu siswa yang tidak
membaca buku mempunyai alasan tidak membawa buku. Siswa yang tidak melakukan diskusi dengan kelompoknya disebabkan siswa tersebut merasa bahwa
dia sudah pernah mempelajari materi sistem reproduksi manusia. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru pelajaran Biologi, siswa tersebut merupakan siswa
yang pindah dari sekolah lain karena tidak naik kelas sebanyak dua kali. Itulah yang menyebabkan siswa tersebut merasa bosan karena sudah mempelajari materi
sistem reproduksi manusia. Terdapat 2 aspek yang hanya dilakukan oleh 16 siswa antara lain
mendengarkan diskusi serta akrab dan mau bergaul. Dari 18 siswa, 2 siswa tidak ikut terlibat aktif untuk berdiskusi tetapi hanya mengobrol dengan temannya.
Sementara itu, juga ada 2 siswa yang hanya diam dan tidak mau bersikap terbuka dengan temannya.
Terdapat 2 aspek yang hanya dilakukan oleh 15 siswa antara lain mengemukakan jawaban dan mengemukakan pendapat. Sementara itu, 3 siswa
tidak mengemukakan jawaban maupun pendapat. Sedangkan 1 aspek hanya dilakukan oleh 13 siswa yaitu mencatat bahan
pelajaran. Sementara itu, 5 siswa tidak melakukan aktivitas tersebut karena merasa malas untuk mencatat bahan pelajaran.
Berikut ini adalah data mengenai kategori aktivitas belajar siswa dalam kelompok:
Tabel 4.3. Kategori Aktivitas Belajar Siswa Dalam Kelompok Pada Siklus I
No Kelompok
Nilai Aktivitas Siswa
Kategori Aktivitas Siswa
1 Skrotum
92,5 Istimewa
2 Epididimis
90 Sangat tinggi
3 Ovarium
90 Sangat tinggi
4 Uterus
85 Sangat tinggi
∑ 357,5
Sangat tinggi Rata-rata
89,38 ∑ siswa
16 Persentase jumlah
siswa 88,9
Hasil analisis selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 19. Kategori tersebut ditentukan sesuai dengan interpretasi aktivitas siswa
yang dikemukakan oleh Sudjana 2010:133 dalam bukunya yang berjudul Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa pada siklus pertama, para siswa terbagi menjadi empat kelompok dengan satu kelompok berkategorikan
”istimewa” dan tiga kelompok lainnya berkategorikan ”sangat tinggi”. Selain itu, dapat diketahui pula bahwa kelompok yang memiliki nilai tertinggi adalah
kelompok skrotum dengan nilai sebesar 92,5 dan kelompok yang memiliki nilai terendah adalah kelompok uterus dengan nilai sebesar 85. Sedangkan kelompok
epididimis dan kelompok ovarium memiliki nilai yang sama pada pembelajaran siklus pertama yaitu 90.
Dari data tersebut, menunjukkan bahwa pada siklus I tingkat aktivitas siswa rata-rata dalam proses pembelajaran adalah 89,38 dengan jumlah siswa
yang menunjukkan keaktifan dalam seluruh aspek sebanyak 16 orang 88,9 siswa. Kategori aktivitas secara klasikal yaitu ”sangat tinggi”.
b. Siklus II