BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Biologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang makhluk hidup beserta gejala-gejala kehidupan. Untuk lebih mengenal seluruh aspek
kehidupan yang diciptakan Tuhan, dibutuhkan suatu bentuk pembelajaran Biologi. Pembelajaran Biologi merupakan salah satu upaya pembentukan karakter siswa
untuk lebih menghargai, mencintai dan menjaga seluruh ciptaan Tuhan sehingga secara tidak langsung para siswa diajak untuk menjaga dirinya sendiri maupun
alam yang ada di sekitarnya. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Biologi kelas XI IPA SMA
Sang Timur Yogyakarta pada tanggal 5 April 2012, hasil belajar siswa kelas XI IPA tahun ajaran 20102011 pada materi Sistem Reproduksi Manusia adalah
63,84 dengan 26,32 atau 5 orang dari 19 siswa yang telah mencapai ketuntasan sehingga belum dapat memenuhi KKM. Sementara itu, selama ini nilai rata-rata
ulangan harian siswa kelas XI IPA tahun ajaran 20112012 belum mencapai KKM Biologi yang telah ditentukan yaitu 75. Bahkan nilai Ujian Tengah
Semester Biologi pada semester ganjil adalah 61,44 dengan 22,2 atau 4 orang dari 18 siswa yang telah mencapai ketuntasan.
Berdasarkan hasil wawancara dan nilai yang dimiliki oleh guru, hanya 63,2 atau 12 siswa kelas XI IPA tahun ajaran 20102011 yang telah
menunjukkan sikap aktif. Sedangkan berdasarkan observasi proses pembelajaran Biologi di kelas XI IPA SMA Sang Timur Yogyakarta tahun ajaran 20112012,
sebagian besar siswa menunjukkan sikap pasif. Hanya sekitar 41 atau kurang lebih 7 siswa yang menunjukkan sikap aktif. Sikap pasif siswa terlihat dari
1
kegiatan para siswa yang tidak membaca buku pelajaran, mengajukan pertanyaan, mengemukakan pendapat, diskusi maupun mengerjakan tugas. Pada saat
melakukan diskusi kelompok, hanya beberapa siswa yang aktif untuk melakukan diskusi sedangkan yang lain hanya mendengarkan saja tanpa memberikan
pendapat. Sikap pasif siswa juga terlihat dari kegiatan para siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Ketika guru sedang memberi penjelasan, ada
beberapa siswa yang tidak mendengarkan bahkan melakukan aktivitas sendiri. Menurut guru Biologi dan berdasarkan hasil observasi, sebenarnya para
siswa sudah memiliki motivasi yang cukup untuk mengikuti pembelajaran Biologi. Sikap pasif yang terbentuk dalam diri mereka disebabkan karena proses
belajar mengajar yang berlangsung hanya menggunakan metode pembelajaran diskusi searah yaitu siswa bertanya kepada guru dan guru memberikan tanggapan
terhadap pertanyaan yang diajukan oleh siswa. Metode tersebut memberikan kemungkinan besar bahwa tidak terjadi komunikasi yang baik antara siswa
dengan siswa lainnya mengenai materi yang sedang dibicarakan. Keadaan seperti ini menyebabkan para siswa mengeluh karena proses belajar mengajar yang
berlangsung terasa membosankan dan menumbuhkan pola berpikir para siswa yang menganggap bahwa pelajaran Biologi merupakan pelajaran yang sulit karena
berupa hafalan. Guru Biologi di sekolah tersebut selalu berusaha menggunakan beberapa
metode pembelajaran seperti diskusi kelompok dan presentasi supaya dapat meningkatkan keaktifan para siswanya, tetapi masih belum dapat memberikan
hasil seperti yang diharapkan. Tentu saja hal ini menyebabkan guru merasa kurang maksimal dalam mendidik siswanya.
Dengan berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti ingin menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament TGT dalam
pembelajaran Biologi. Penulis memilih metode Team Games Tournament TGT untuk diterapkan di SMA Sang Timur Yogyakarta dikarenakan sifat para siswa
yang sangat tertarik dengan pembelajaran yang lebih mengaktifkan mereka. Metode ini memberikan suatu pengalaman kepada siswa untuk dapat menghargai
perbedaan masing-masing anggota dalam kelompoknya sehingga dapat menumbuhkan rasa persaudaraan. Dengan adanya kerja sama antara siswa yang
tercermin dalam metode ini, para siswa menjadi lebih berminat dan termotivasi untuk mengikuti proses belajar mengajar.
Penerapan model pembelajaran Team Games Tournament TGT memungkinkan adanya perubahan yang signifikan didalam proses belajar-
mengajar. Hal ini dapat dilihat dari kelebihan model pembelajaran Team Games Tournament TGT yaitu membentuk rasa tanggung jawab dan kerja sama para
siswa dalam belajar sehingga memberikan motivasi yang tinggi untuk belajar. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Wiwin Sulfiarini,
metode Team Games Tournament TGT memberikan hasil yang signifikan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas X-6 di SMA Negeri 6
Malang. Dengan model pembelajaran ini, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas
dan prestasi belajar siswa, memacu siswa agar saling membantu dan mendorong satu sama lain untuk menguasai keterampilan belajar, siswa dapat belajar tanpa
rasa terbebani dan guru juga dapat menyampaikan materi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Semakin meningkat aktivitas belajar siswa maka akan semakin
meningkat pula prestasi belajar siswa tersebut.
Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bermaksud untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas XI IPA SMA Sang Timur Yogyakarta
pada materi sistem reproduksi manusia melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament TGT. Penelitian dilakukan pada materi
sistem reproduksi manusia dikarenakan selama ini materi tersebut kurang begitu mendalam pembahasannya sehingga masih banyak siswa yang belum memahami
materi tersebut.
B. Rumusan Masalah