Kendala Dalam Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team

5. Kendala Dalam Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team

Games Tournament TGT Penelitian yang telah dilakukan mengalami hambatan antara lain adanya kesulitan bagi peneliti dalam mewujudkan aktivitas mencatat bahan pelajaran dengan menggunakan metode Team Games Tournament TGT. Hal ini disebabkan karena metode tersebut lebih banyak menerapkan diskusi kelompok dan melakukan pertandingan sehingga tidak memberikan kesempatan bagi siswa untuk mencatat bahan pelajaran. Para siswa lebih memilih untuk langsung mengerjakan tugas. Selain itu, siswa juga mengalami kesulitan untuk memahami dan menguasai bahasa latin yang digunakan dalam materi. Bahkan, kurang lengkapnya buku yang tersedia di perpustakaan sekolah juga menjadi hambatan bagi para siswa untuk mencari jawaban dalam mengerjakan tugas karena tidak semua siswa dapat mengakses internet. Dengan adanya kendala tersebut, peneliti mengajak para siswa untuk berbagi tugas. Beberapa siswa bertugas mencari sumber melalui media internet kemudian saling berbagi informasi satu sama lain. Tidak adanya pembahasan materi dalam forum kelas juga mempengaruhi terjadinya perbedaan pemahaman materi oleh para siswa. Faktor ini membuat para siswa menjadi bingung dengan adanya perbedaan jawaban teman-temannya dalam satu kelompok pertandingan. Sehingga menyebabkan adanya keraguan dalam diri siswa tentang kebenaran jawaban yang diberikannya. Dengan berdasarkan kendala tersebut, peneliti mengajak para siswa untuk saling melengkapi jawaban temannya dan peneliti tidak memberikan batasan jawaban atas pertanyaan dalam pertandingan tetapi dengan syarat jawaban yang dikemukakan adalah jawaban yang benar-benar berhubungan dengan soal. Penerapan metode Team Games Tournament TGT sebenarnya membutuhkan waktu yang lama. Hal ini telah memberikan dampak dalam pelaksanaan siklus I, waktu yang digunakan selama proses pembelajaran belum terkontrol dengan baik meskipun peneliti sudah membuat perencanaan pembelajaran sebelumnya. Oleh karena itu, pada pelaksanaan pembelajaran siklus II, peneliti memberikan batasan waktu dengan tegas kepada para siswa ketika melaksanakan diskusi kelompok dan pertandingan. Kurangnya pemahaman siswa terhadap langkah-langkah yang harus ditempuh dalam pertandingan juga menjadi kendala dalam pelaksanaan penelitian ini. Hal itu menyebabkan pelaksanaan pertandingan pada siklus I menjadi kacau. Dengan adanya kendala itu, pada siklus II peneliti terlebih dahulu memberikan penjelasan kembali pada para siswa mengenai peraturan pertandingan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data hasil penelitian tindakan kelas ini, terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa dilihat dari persentase rata-rata jumlah siswa sebanyak 16 siswa 88,9 dengan rata-rata nilai aktivitas sebesar 89,38 dan memiliki kategori sangat tinggi pada siklus I meningkat menjadi 18 siswa 100 dengan rata-rata nilai aktivitas sebesar 98 dan memiliki kategori istimewa pada siklus II. Sementara itu, prestasi belajar siswa juga mengalami peningkatan yaitu dari nilai rata-rata hasil pre tes sebesar 42,78 meningkat menjadi 67,78 dari hasil post tes siklus I. Sedangkan hasil post tes siklus II memiliki nilai rata-rata sebesar 79,72 dan menunjukkan bahwa secara klasikal prestasi belajar para siswa telah mencapai ketuntasan. Hasil penelitian ini menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa setelah dibandingkan dengan nilai para siswa kelas XI IPA tahun ajaran 20102011 dan nilai siswa kelas XI IPA tahun ajaran 20112012 sebelum penelitian dilaksanakan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT berhasil meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas XI IPA SMA Sang Timur Yogyakarta pada materi sistem reproduksi manusia. 92

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT SDN 5 CIPADANG PESAWARAN

0 13 50

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM REGULASI MANUSIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 SERBAJADI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN PEMBELAJARAN

0 3 14

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING DALAM Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Dalam Pembelajaran Ipa Kelas

0 0 17

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 10 Yogyakarta pada materi sistem reproduksi manusia.

2 21 232

Peningkatan minat dan prestasi belajar ips melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division siswa kelas IVA SD Karya Sang Timur.

1 6 205

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team-Games-Tournament) terhadap motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada materi sistem reproduksi manusia.

0 1 246

Meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI IPA SMA Negeri 6 Yogyakarta pada bahasan sistem imunitas manusia melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share - USD Repository

0 1 151

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA SANG TIMUR YOGYAKARTA PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT

0 3 203

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team-Games-Tournament) terhadap motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada materi sistem reproduksi manusia - USD Repository

0 0 244