pembelajaran yang terdiri dari 3 RPP. RPP 1 tentang materi sifat-sifat persegi, RPP 2 tentang materi sifat-sifat belah ketupat, dan RPP 3 tentang materi sifat-sifat layang-
layang. Produk tersebut diujicobakan terbatas di kelas V SD N Caturtunggal 6 pada hari rabu, 16 Desember 2015 dengan jumlah siswa 19 anak. Peneliti hanya
melakukan ujicoba terbatas pada materi RPP 1 lampiran 6. Ujicoba tersebut dilaksanakan saat jam pelajaran dan alokasi waktu yang digunakan yaitu 2 JP 2 x 35
menit. Uji coba produk dilakukan untuk meyakinkan bahwa produk yang dibuat telah layak untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran Sugiyono, 2011: 302.
4.1.2 Diskripsi Kualitas Prototipe Perangkat Pembelajaran Model van Hiele
dalam Membantu Siswa Kelas V Sekolah Dasar untuk Memahami Konsep Persegi.
Peneliti saat melakukan ujicoba produk mengajarkan materi sifat-sifat persegi dengan menerapkan lima fase van Hiele dengan tujuan supaya siswa memahami
konsep bangun datar persegi. Adapun prosesnya sebagai berikut:
4.1.2.1 Fase Informasi
Fase informasi memiliki 4 kegiatan, yaitu bermain puzzle, menggambar, tanya jawab dan pengamatan kelas. Setiap aktifitas pada fase informasi memuat tugas yang
bertujuan untuk mengetahui pengetahuan atau informasi awal siswa tentang materi persegi yang akan dibahas. Sebelum masuk dalam kegiatan, guru membagi siswa
kedalam 4 kelompok, dengan jumlah siswa 4 hingga 5 dalam setiap kelompok. Hasil kegiatan akan diuraikan sebagai berikut:
1. Bermain puzzle
Setiap kelompok mendapatkan puzzle yang terbuat dari kertas HVS. Kemudian secara berkelompok siswa diminta untuk menyusun puzzle tersebut dan
menempelkannya dengan menggunakan lem pada kertas yang telah disediakan. Apabila siswa benar dalam menyusun puzzle maka puzzle tersebut akan membentuk
gambar persegi dengan ukuran 14,5 cm x 14,5 cm. Kegiatan penyusunan puzzle oleh siswa:
Gambar 4.1 Kegiatan Menyusun Puzzle
Gambar 4.2 Kegiatan Menempel Puzzle pada HVS PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan kedua gambar di atas, dapat dilihat bahwa saat menyusun puzzle siswa terlihat aktif dan senang. Setiap kelompok bekerjasama dengan memabagi
tugas antar anggotanya. Siswa juga berinisiatif untuk berlomba antar kelompok untuk cepat-cepatan dalam menyusun. Hasil menyusun puzzle sebagai berikut:
Gambar 4.3 Hasil Puzzle Kegiatan menyusun puzzle tercapai dengan baik, dari foto di atas siswa dalam
menyusun puzzle rapi dan tepat. Selain itu, setelah siswa menyusun puzzle, peneliti melontarkan pertanyaan “bangun apa yang terbentuk dari puzzle” dan siswapun
serempak menjawab “bangun persegi”. Dengan demikian, peneliti dapat menggali pengetahuan siswa tentang bentuk bangun datar persegi.
2. Menggambar persegi
Setelah menyusun puzzle, siswa menggambar gambar persegi yang terbentuk dari puzzle pada kolom yang tersedia di LKS. Siswa diminta mengukur persegi yang
terdapat di puzzle lalu menggambar sesuai ukuran tersebut. Ukuran persegi tersebut yaitu 14,5 cm x 14,5 cm. Kegiatan menggambar persegi sebagai berikut:
Gambar 4.4 Kegiatan Menggambar Persegi Berdasarkan foto di atas, siswa sangat teliti dan cermat dalam menggunakan
penggaris saat menggambar. Seluruh siswa sudah membawa penggaris karena pada saat meminta izin ujicoba kepada guru wali kelas V saya menitip pesan kepada beliau
agar seluruh siswa diminta untuk membawa penggaris saat ujicoba. Seluruh siswa juga aktif menggambar gambar persegi dan ukuran pada gambar mereka sudah tepat.
Siswa juga sudah langsung memperbaiki gambar yang kurang tepat seperti gambar berikut:
Gambar 4.5 Siswa Memperbaiki Ukuran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siswa pada gambar di atas sedang memperbaiki ukuran yang salah. Saat peneliti bertanya kepada siswa tersebut, “kenapa kamu menghapus gambar
persegimu? ”, siswapun menjawab, “ukuran garisnya ternyata belum sama semua”.
Dengan demikian, kegiatan menggambar persegi sudah tercapai dengan baik, peneliti secara tidak langsung telah menggali pengetahuan siswa tentang cara menggambar
persegi yang tepat. 3.
Kegiatan tanya jawab Siswa diminta untuk mengamati gambar persegi yang telah mereka gambar.
Setelah itu siswa bersama dengan guru bertanya jawab tentang sifat-sifat bangun datar persegi. Peneliti memancing siswa untuk bertanya dengan meminta siswa
membuat daftar pertanyaan pada LKS tentang sifat-sifat bangun datar persegi yang ingin mereka ketahui lebih dalam lagi. Hasil siswa menyusun pertanyaan sebagai
berikut:
Gambar 4.6 Hasil Siswa Menyusun Pertanyaan Gambar di atas merupakan kegiatan siswa dalam menuliskan pertanyaan. Siswa
bebas dalam menuliskan pertanyaan yang mereka ingin ketahui lebih dalam lagi tentang persegi. Siswa juga berkesempatan untuk menyampaikan sifat-sifat persegi
sesuai dengan pengetahuan awal mereka lalu menyampaikan pertanyaan tentang sifat- sifat persegi yang telah mereka tulis seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.7 Siswa Menyampaikan Pertanyaan Salah satu siswa menyampaikan pertanyaan dan peneliti tidak langsung
menjawabnya. Peneliti melontarkan pertanyaan kepada siswa lain dan memberikan mereka untuk menjawab sesuai dengan pengetahuannya sehingga kegiatan tanya
jawab menjadi kegiatan diskusi siswa satu kelas. Peneliti merangkum pertanyaan yang paling banyak siswa tulis yaitu, apakah persegi memiliki rusuk, apakah persegi
memiliki diagonal?, dan pakah panjang sisi persegi selalu sama?. Kegiatan tanya jawab ini sangat tercapai karena peneliti dapat menggali
pengetahuan awal siswa tentang sifat-sifat persegi. Pengetahuan awal siswa cukup sedikit dan terbalik-balik dengan sifat bangun datar yang lain bahkan dengan dengan
bangun ruang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Mengamati lingkungan kelas
Siswa diminta mengamati dan mencari benda-benda di dalam kelas yang bentuknya persegi. Benda di dalam kelas yang berbentuk persegi cukup banyak,
antara lain yaitu meja dispenser, stop kontak, pitting lampu, ternit, dan ubin.
Gambar 4.8 Contoh Benda di dalam Kelas yang Bentuknya Persegi Kedua gambar di atas merupakan sebagian benda di dalam kelas yang
berbentuk persegi. Selama kegiatan ini siswa bebas untuk berkeliling di dalam kelas agar dapat menemukan benda-benda tersbeut. Saat siswa berkeliling peneliti tetap
mengawasi agar siswa selalu dalam kondisi tenang sehingga semua terkontrol dengan baik dan kegiatan tercapai.
4.1.2.2 Fase Orientasi Langsung