Prosedur Penelitian dan Pengembangan

Desain produk kemudian dibuat dalam bentuk prototipe yang selanjutnya digunakan dalam uji coba produk secara terbatas untuk mengetahui penilaian dari ahli. Penilaian ahli menjadi dasar revisi atau perbaikan produk yang dikembangkan. Setelah direvisi, produk perlu diujicobakan dalam kondisi nyata untuk lingkup yang lebih luas dan jika dalam pemakaiannya terdapat kekurangan atau kelemahan produk tersebut akan direvisi kembali. Jika produk dinyatakan layak digunakan, produk tersebut dapat diproduksi secara massal. Jika masih ada kekurangan, peneliti harus melakukan revisi produk lagi dan kemudian produk dapat dilakukan produksi massal.

3.4 Prosedur Penelitian dan Pengembangan

Bagan 3.2 Prosedur Penelitian dan Pengembangan yang Dimodifikasi Berdasarkan langkah-langkah penelitian pengembangan yang telah diungkapkan oleh Sugiyono 2011: 298, dalam membuat prosedur pengembangan untuk penelitian pengembangan perangkat pembelajaran geometri materi bangun datar berdasarkan teori van Hiele pada siswa kelas V Sekolah Dasar, peneliti memodifikasi beberapa langkah sesuai bagan 3.2. Potensi dan Masalah Pengumpulan data Desain Produk Validasi Desain Ujicoba Produk Revisi Desain 1. Potensi dan masalah Peneliti menemukan potensi dan masalah dengan cara melakukan observasi dan penyebaran angket. Observasi dilakukan saat peneliti Probaling. Peneliti memiliki kesempatan observasi sebanyak 2 kali di kelas V SD N Bopkri Gondolayu saat pembelajaran matematika. Kemudian memberikan angket kepada siswa dan guru. Angket siswa disebar kepada siswa kelas VI SD N Caturtunggal 6. Angket berisikan materi tentang bangun datar sederhana. Peneliti menyebar angket kepada siswa kelas VI karena siswa kelas VI sudah mendapatkan materi bangun datar sederhana saat di kelas V. Sedangkan angket guru disebarkan kepada guru wali kelas V di SD N Caturtunggal 6 dan SD N Ambarukmo 3 untuk menemukan dan memperjelas masalah yang muncul dalam pembelajaran. 2. Pengumpulan data Setelah menemukan masalah, peneliti mencari berbagai sumber dan menghubungkannya dengan masalah yang ditemukan. Informasi yang telah didapat tersebut dapat digunakan untuk mengatasi masalah yang telah ditemukan. Hal ini bertujuan sebagai bahan untuk perencanaan desain produk. 3. Desain produk Desain produk yang dikembangkan oleh peneliti berupa prototipe perangkat pembelajaran bangun datar persegi, belah ketupat dan layang-layang. Prototipe terdiri dari 3 bagian. Bagian pertama berisi: a kekhasan tingkat berpikir dalam belajar geometri berdasarkan van Hiele, b lima fase pembelajaran van Hiele c penerapan kelima fase pembelajaran van Hiele dalam pembelajaran. Bagian kedua berisi silabus dan 3 RPP, yaitu: RPP 1 tentang persegi, RPP 2 tentang belah ketupat, dan RPP 3 tentang layang-layang. Bagian ketiga berisi 3 LKS yaitu LKS pembelajaran 1 tentang persegi, LKS pembelajaran 2 tentang belah ketupat, dan LKS pembelajaran 3 tentang layang-layang. Kekhasan dari prototipe ini adalah penerapan lima fase dalam pembelajaran van Hiele dalam ketiga bagian tersebut. 4. Validasi desain Desain produk yang telah dikembangkan, kemudian di validasi untuk mengetahui kekurangan-kekurangan yang ada. Validasi tersebut dilakukan oleh ahli yang sudah berpengalaman. Desain yang telah dikembangkan dalam penelitian ini divalidasi oleh 1 guru wali kelas V dan 1 dosen yang sesuai dengan bidangnya. 5. Revisi desain Setelah divalidasi oleh ahli, peneliti mengetahui kekurangan dari produk yang di desain. Selanjutnya peneliti melakukan revisi untuk memperbaiki produk yang diketahui kekurangannya. Revisi dilakukan berdasarkan masukan dari 1 dosen ahli dan 1 guru kelas V SD. 6. Ujicoba produk Perangkat pembelajaran yang telah direvisi kemudian diujicobakan. Uji coba produk dilakukan di kelas V SD N Caturtunggal 6. Ujicoba ini bertujuan untuk meyakinkan bahwa produk yang dibuat telah layak untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

3.5 Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENYAJIAN PEMBELAJARAN MATERI GEOMETRI PADA BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) SD BERDASARKAN TEORI VAN HIELE

0 5 16

ANALISIS PROSES BERPIKIR GEOMETRI SISWA TUNANETRA PADA MATERI BANGUN DATAR DENGAN MENGGUNAKAN TEORI VAN HIELE(Sebuah Studi Kasus).

0 1 27

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PEMBELAJARAN GEOMETRI BERBASIS TEORI VAN HIELE.

0 1 25

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PEMBELAJARAN GEOMETRI BERBASIS TEORI VAN HIELE.

0 1 31

Pengembangan prototipe perangkat pembelajaran geometri materi bangun datar sederhana berdasarkan teori van hiele untuk siswa kelas I sekolah dasar.

7 54 174

Pengembangan prototipe perangkat pembelajaran geometri materi bangun datar sederhana berdasarkan teori van hiele untuk siswa kelas III sekolah dasar.

0 1 194

Pengembangan prototipe perangkat pembelajaran geometri materi bangun datar sederhana berdasarkan teori van Hiele untuk siswa kelas II sekolah dasar.

1 13 190

Pengembangan prototipe perangkat pembelajaran geometri materi bangun ruang berdasarkan model van Hiele untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

0 1 207

Pengembangan prototipe perangkat pembelajaran geometri materi bangun ruang sederhana berdasarkan teori van Hiele untuk siswa kelas IV sekolah dasar.

0 0 158

Penerapan Fase-fase Pembelajaran Geometri Berdasarkan Teori Van Hiele untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar pada Materi Bangun Datar Sederhana Siswa Kelas II SDN Dabasah 1 Bondowoso

0 0 5