BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab 4 berisi hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian terdiri dari uraian tentang penjelasan proses pengembangan prototipe perangkat pembelajaran model
van Hiele dan diskripsi kualitas prototipe perangkat pembelajaran model van Hiele
dalam membantu siswa kelas V Sekolah Dasar untuk memahami konsep persegi.
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Penjelasan Proses Pengembangan Prototipe Perangkat Pembelajaran Model van Hiele
Bab ini berisi uraian tentang proses penelitian dari persiapan sampai pelaksanaan. Uraian tersebut meliputi potensi masalah, pengumpulan data, desain
produk, validasi produk, revisi produk, dan ujicoba produk.
4.1.1.1 Potensi Masalah
Peneliti melihat potensi tentang konsep geometri tentang sifat-sifat bangun datar kelas V dapat membantu siswa untuk mengasah kemampuan dalam bidang
inteligensi matematis-logis dan inteligensi ruang-visual. Menurut Gardner Suparno, 2003: 29-31, inteligensi matematis-logis adalah kemampuan yang berkaitan dengan
penggunaan bilangan dan logika secara efektif, Sedangkan inteligensi ruang-visual adalah kemampuan untuk menangkap dunia ruang-visual secara tepat termasuk
kepekaan terhadap keseimbangan, relasi, warna, garis, bentuk, dan ruang. Pembelajaran geometri materi bangun datar berkaitan dengan kedua inteligensi
tersebut karena siswa dapat mengembangkan pola logika, belajar membayangkan benda abstrak, dan mempelajari keruangan bentuk, garis, dan lain
sebagainya. Oleh karena itu, sangat penting dalam pemahaman materi sifat-sifat bangun datar.
Masalah yang peneliti lihat saat Probaling di SD Bopkri Gondolayu pada tanggal 12 Februari 2015 sampai tanggal 28 Mei 2015. Peneliti pada saat itu juga
memiliki kesempatan 2 kali untuk masuk kelas V dan melakukan observasi saat pelajaran matematika materi bangun datar pada tanggal 7 Mei 2015 dan 14 Mei 2015.
Peneliti melihat bahwa siswa mengalami kesulitan dalam memahami sifat-sifat bangun datar. Kedua hasil observasi dapat di lihat pada lampiran 1.2 dan 1.3
sedangkan hasil rekap observasi tersebut sebagai berikut: Tabel 4.1 Hasil Rekap Observasi
Kelas : V SD Bopkri Gondolayu
Tanggal : 7 Mei 2015 dan 14 Mei 2015
Materi : Sifat-sifat bangun datar
No Aspek yang Diamati
Deskripsi Hasil Pengamatan
1 Penggunaan
media dalam
pembelajaran.
Observasi pertama: Menggunaka kayu berbentuk bangun datar.
Observasi kedua: Masih menggunakan kayu berbentuk bangun
datar.
2 Penerapan
suatu metode
pembelajaran untuk membantu siswa dalam memahami materi.
Observasi pertama: Menggunakan metode ceramah dan tanya
jawab. Observasi kedua:
Masih menggunakan metode ceramah dan tanya jawab
3 Penerapan suatu model pembelajaran
untuk membantu
siswa dalam
memahami materi.
Observasi pertama: Belum terlalu nampak.
Observasi kedua: Masih belum terlalu nampak.
4 Kesulitan yang sering muncul pada
siswa.
Observasi pertama: Siswa kesulitan dalam membedakan sifat-sifat
antar bangun datar yang memiliki beberapa sifat sama seperti persegi dan belah ketupat.
Observasi kedua: Siswa masih kesulitan dalam bangun datar
persegi dan belah ketupat.
Berdasarkan tabel hasil observasi pertama pada tanggal 7 Mei 2015. Peneliti mendapatkan masalah yaitu siswa kesulitan dalam membedakan sifat-sifat antar
bangun datar yang memiliki beberapa sifat sama seperti persegi dan belah ketupat. Peneliti juga mengetahui media, metode dan model pembelajaran yang digunakan
oleh guru kelas. Guru wali kelas V Sekolah Dasar dalam mengajar sifat-sifat bangun datar berusaha menggunakan model pembelajaran kontekstual dengan menggunakan
media kayu yang berbentuk bangun datar dan untuk model pembelajaran guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Guru menggunakan metode ceramah
untuk menjelaskan sifat-sifat bangun datar dan tanya jawab terlihat ketika guru menyuruh siswa yang belum paham untuk bertanya, beberapa siswa aktif bertanya
dan guru menjawab. Berdasarkan tabel hasil observasi kedua pada tanggal 14 Mei 2015. Peneliti
mendapatkan masalah yaitu kesulitan siswa dalam memahami bangun datar persegi dan belah ketupat. Peneliti juga mengetahui media, metode dan model pembelajaran
yang digunakan oleh guru kelas. Penggunaan media, metode, dan model pembelajaran tidak jauh berbeda dengan hasil observasi pertama. Guru wali kelas V
tersebut masih berusaha menggunakan model pembelajaran kontekstual dengan menggunakan kembali media kayu yang berbentuk bangun datar dan untuk model
pembelajaran guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab sehingga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran terlihat dominan guru. Awal pembelajaran hingga pertengahan pembelajaran guru menjelaskan sifat-sifat bangun datar dan diakhir penjelasan siwa
yang belum paham diminta untuk bertanya kemudian siswa diminta mengerjakan soal yang diberikan oleh guru di papan tulis. Siswa antusias dalam mengerjakan soal
namun nampak kebingungan karena mereka terlihat berulang kali bertanya kepada guru maupun teman.
Berdasarkan kedua data observasi tersebut, peneliti mengembangkan prototipe berupa
“Perangkat Pembelajaran Geometri Materi Bangun Datar Berdasarkan Teori Van Hiele untuk Siswa
Kelas V Sekolah Dasar”. Kekhasan prototipe yaitu penerapkan lima fase dalam pembelajaran van Hiele dalam setiap kegiatan
pembelajaran pada prototipe sehingga dapat membantu siswa dalam mempelajari sifat-sifat bangun datar sesuai dengan tahapan berpikirnya.
4.1.1.2 Pengumpulan Data