commit to user dengan memperhatikan bagaimana proses pencapaian tujuan pembelajaran
tersebut. Dalam penelitian ini, indikator pencapaian kualitas proses belajar mengajar untuk mata pelajaran akuntansi yaitu motivasi dan partisipasi belajar.
Partisipasi belajar yang dimaksud ialah: 1 Keaktifan selama apersepsi, 2 Keaktifan dalam berdiskusi kelompok, 3 Keaktifan dalam menjawab pertanyaan,
4 Kemampuan dalam mengemukakan pendapat, dan 5 Kemampuan dalam mengerjakan tugas.
c. Hakikat Hasil Belajar
Menurut Nana Sudjana 1991: 22 hasil belajar adalah “kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya ”.
Proses belajar mengajar dikelas dapat digunakan untuk mengetahui berhasil atau tidaknya pembelajaran yang dicapai siswa, maka harus dilakukan evaluasi.
Evaluasi terhadap penilaian hasil dan proses belajar bertujuan untuk mengetahui ketuntasan peserta didik dalam mengusai kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
Dari hasil evaluasi terhadap penilaian tersebut dapat diketahui kompetensi dasar dan materi yang belum dikuasai peserta didik.
Horward Kingsley dan Gagne dalam Nana Sudjana 1991:23 membagi tiga macam hasil belajar, yakni a ketrampilan dan kebiasaan, b pengetahuan dan
pengertian, c sikap dan cita-cita. Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Kemudian membagi lima
kategori hasil belajar, yakni, a informasi verbal, b ketrampilan intelektual, c strategi kognitif, d sikap dan e ketrampilan motoris.
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. Ranah afektif
berkenaan dengan sikap yng terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi. Ranah psikomotoris berkenaan
dengan hasil belajar ketrampilan dan kemampuan bertindak. Ada aspek ranah psikomotoris, yakni a gerakan refleks, b ketrampilan gerakan dasar, c
commit to user kemampuan perseptual, d keharmonisan atau ketepatan, e gerakan ketrampilan
kompleks dan f gerakan ekspresif dan interpretatif. Sementara itu Oemar Hamalik 1989: 13 menjelaskan beberapa pengertian tentang konsepsi hasil
belajar sebagai berikut: a
Hasil-hasil belajar secara fungsional bertalian satu sama lain, tetapi dapat didiskusikan secara terpisah.
b Hasil-hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-
pengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas, dan keterampilan. c
Hasil-hasil belajar diterima oleh peserta didik apabila memberi kepuasan pada kebutuhannya dan berguna serta bermakna baginya.
d Hasil-hasil belajar dilengkapi dengan jalan serangkaian pengalaman
yang dapat dipersamakan dan dengan pertimbangan yang baik. e
Hasil-hasil belajar itu lambat laun dipersatukan menjadi kepribadian dengan kecepatan yang berbeda-beda.
f Hasil-hasil belajar yang telah tercapai bersifat kompleks dan dapat
berubah-ubah, jadi tidak sederhana dan statis. Hasil belajar di kalangan peserta didik terdapat perbedaan disebabkan
oleh berbagai faktor alternatif, antara lain faktor kematangan akibat kemajuan umur kronologis, latar belakang pribadi masing-masing, sikap dan bakat terhadap
bidang mata pelajaran, jenis mata pelajaran yang diberikan, dan sebagainya. Berdasarkan penjelasan tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah kemampuan yang dicapai oleh siswa dalam penguasaan pengetahuan dan keterampilan suatu mata pelajaran tertentu sesuai dengan tujuan
yang diharapkan. Hasil belajar yang diperoleh dapat berupa keterampilan, pengetahuan, kebiasaan dan cita-cita. Hasil belajar terdiri dari tiga ranah yakni
ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotoris yang semuanya sudah terangkum dalam ketuntasan hasil belajar.
4. Hakikat Motivasi Belajar