commit to user Motivasi bertalian dengan tujuan yang ingin dicapai. Sehubungan
dengan hal tersebut, Sardiman A.M 2004:85 mengungkapkan bahwa ada tiga fungsi motivasi, yaitu:
1 Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau
motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2 Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak
dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan.
3 Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan apa yang harus
dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Disamping itu, ada juga fungsi-fungsi lain. Motivasi dapat berfungsi
sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Motivasi yang baik dalam belajar akan
menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu
akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan pencapaian tingkat prestasi belajarnya.
d. Hubungan Motivasi dengan Belajar
Proses belajar mengajar di kelas selalu menuntut adanya motivasi dalam diri setiap siswa. Keberadaan motivasi dalam proses pembelajaran
sangat penting karena mempengaruhi seluruh aspek belajar dan pembelajaran. Siswa yang termotivasi akan menunjukkan minatnya untuk melakukan
aktivitas-aktivitas belajar, merasakan keberhasilan diri, mempunyai usaha- usaha untuk sukses dan memiliki strategi kognitif dan efektif dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya. Motivasi belajar siswa adalah kecenderungan siswa untuk
menemukan aktivitas belajar yang bermakna dan berharga sehingga mereka merasakan keuntungan dari aktivitas belajar tersebut. Menurut Brophy dalam
Esa Nur Wahyuni, 2009:38, “motivasi belajar siswa dibangun dari
karakteristik siswa serta situasi dan kondisi tertentu”. Siswa yang tidak tertarik atau tidak termotivasi untuk belajar biasanya menunjukkan sikap
commit to user tidak perhatian selama kegiatan belajar, tidak memiliki usaha yang sistematis
dalam belajar, tidak melakukan monitoring terhadap pemahaman dan penguasaan dari materi yang telah dipelajari serta kurang memiliki komitmen
untuk mencapai tujuan belajar. Menurut Hamzah B. Uno 2009:27 ada beberapa peranan penting
dari motivasi dalam belajar dan pembelajaran, antara lain: 1
Peran motivasi dalam menentukan penguatan belajar, maksudnya motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang
anak yang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang
pernah dilaluinya.
2 Peran motivasi dalam memperjalas tujuan belajar, hal ini erat
kaitannya dengan kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untu belajar jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau
dinikmati manfaatnya bagi anak.
3 Motivasi menentukan ketekunan belajar. Seorang anak yang telah
termotivasi untuk belajar sesuatu akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang baik.
5. Partisipasi Belajar