Latar Belakang Masalah PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI IS 4 SMA BATIK 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010 2011

commit to user BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat berperan aktif dan positif dalam hidupnya sekarang dan yang akan datang. Sistem pendidikan selalu menghadapi tantangan baru seiring dengan kemajuan masyarakat . Menurut Umar Tirtaraharja 1995:309, “Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan, karena sasarannya adalah peningkatan kualitas mutu SDM Sumber Daya Manusia”. Seiring dengan perkembangan waktu, ilmu pengetahuan dan teknologi kian berkembang pesat yang secara langsung menuntut dunia pendidikan untuk menyesuaikan perkembangan tersebut dalam meningkatkan mutu pendidikan sehingga menciptakan SDM yang berkualitas. Peningkatan dibidang pendidikan dapat dilakukan melalui peningkatan di lembaga atau instansi pendidikan, salah satunya yaitu sekolah. Dalam perkembangannya, hendaknya sekolah menyediakan situasi yang nyaman dan memberi kesempatan kepada siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga terciptanya SDM yang berkualitas dapat tercapai. Keberhasilan suatu pendidikan tercermin dari prestasi hasil belajar peserta didik yang diperoleh. Prestasi yang tinggi mencerminkan keberhasilan dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar KBM, begitu pula sebaliknya prestasi yang rendah mencerminkan kurang berhasilnya kegiatan belajar mengajar. Pencapaian hasil belajar peserta didik melalui proses pembelajaran yang didalamya terdapat tujuan pembelajaran, materi yang akan diajarkan, metode dan media pembelajaran yang digunakan serta prosedur evaluasi yang dipilih dalam menilai prestasi hasil belajar peserta didik. Metode pembelajaran merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi belajar Slameto, 2010:65. Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Seorang guru hendaknya memilih metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi yang akan diajarkannya. Sebuah metode pembelajaran akan lebih menarik apabila disertai dengan penggunaan media pembelajaran. commit to user Menurut Syaiful Bachri 2006:120, “Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting, karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara”. Media dapat mewakili yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media. Metode yang tepat dengan berbantuan media dapat memunculkan motivasi belajar dan menarik perhatian serta partisipasi peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Kenyataan yang sering dijumpai dalam pembelajaran ialah kurang aktif dan kurang antusiasnya peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran, sehingga tak jarang prestasinya rendah. Seperti halnya di SMA Batik 1 Surakarta. Pada mata pelajaran akuntansi, sebagian besar siswa XI IS 4 belum memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yakni 75. Dari observasi awal yang telah dilakukan oleh peneliti, terdapat beberapa kelemahan yang mempengaruhi hasil belajar siswa diantaranya: 1 partisipasi siswa rendah dalam kegiatan pembelajaran; 2 siswa kurang tertarik dengan cara guru menyampaikan materi metode tidak bervariasi; 3 sebagian besar siswa kurang termotivasi untuk belajar. Siswa kelas XI IS 4 SMA Batik 1 Surakarta kurang termotivasi dalam mengikuti pelajaran akuntansi. Mereka menganggap akuntansi adalah pelajaran yang rumit dan sulit. Hal ini ditunjukkan mulai dari awal pelajaran hingga pembelajaran berlangsung. Beberapa siswa terlihat belum mempersiapkan buku akuntansinya saat jam pelajaran berganti jam akuntansi. Mereka lebih memilih mengobrol, bercanda dengan teman bahkan ada yang keluar dari kelas. Pada saat proses belajar mengajar berlangsung, kondisi siswa yang kurang termotivasi mengikuti pelajaran akuntansi cenderung enggan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dan tidak bersemangat. Beberapa siswa tidak memperhatikan guru yang sedang mengajar, mengobrol dengan teman sebangkunya saat guru menjelaskan didepan kelas dan jarang bertanya kepada guru mengenai hal-hal yang belum mereka mengerti. Akhirnya mengakibatkan kurang optimalnya hasil belajar akuntansi yang mereka capai. commit to user Hal yang menyebabkan kurang dapat diterimanya materi pelajaran oleh siswa ialah karena kurang tepatnya metode pembelajaran yang diterapkan guru dalam mengajar. Metode pembelajaran selama ini masih bersifat konvensional, dengan ceramah monoton yang berpusat pada guru sehingga siswa hanya diam, mendengarkan dan mencatat. Guru juga tidak menggunakan media pembelajaran yang telah disediakan oleh pihak sekolah, sehingga kegiatan pembelajaran terlihat kurang menarik dan membosankan. Penggunaan metode pembelajaran yang masih bersifat konvensional tersebut, menyebabkan guru tidak mengetahui seberapa jauh kemampuan siswa dalam menerima materi yang disampaikan karena guru beranggapan, dengan siswa mencatat materi dan diam tidak bertanya berarti siswa tersebut sudah paham dan mengerti. Namun kenyataannya, siswa belum tentu paham dan mengerti materi yang telah disampaikan sebelumnya. Hal ini menyebabkan prestasi belajar akuntansi siswa kurang optimal. Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu adanya solusi yang tepat untuk perbaikan proses pembelajaran di kelas XI IS 4 SMA Batik 1 Surakarta tahun ajaran 20102011 yaitu perlunya meningkatkan mutu proses pembelajaran pada aspek kualitas dalam hal perubahan tindakan proses belajar mengajar. Berdasarkan alasan tersebut, maka dilakukan penelitian tindakan kelas guna memperbaiki proses pembelajaran. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang bersifat reflektif, yakni mencermati kembali secara lebih rinci segala sesuatu yang telah dilakukan beserta hasil-hasilnya, baik yang positif atau negatif untuk menemukan titik-titik rawan sehingga dapat dilanjutkan dengan mengidentifikasi serta menetapkan sasaran-sasaran perbaikan baru, atau sekedar menjelaskan implementasi tindakan perbaikan Natawidjaya, 1997:48. Kegiatan penelitian ini berangkat dari permasalahan riil yang dihadapi oleh guru dalam proses belajar mengajar, kemudian direfleksikan alternatif pemecahan masalahnya dan ditindaklanjuti dengan tindakan nyata action yang dilakukan guru dan bersama pihak lain untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar. Penelitian tindakan kelas dapat dilakukan dengan menerapkan suatu model pembelajaran yang dapat membuat siswa menjadi aktif dan kreatif. Pembelajaran commit to user aktif merupakan suatu pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar secara aktif. Belajar aktif mendominasi aktivitas pembelajaran sehingga siswa secara aktif menggunakan potensi otak, dalam hal menemukan ide pokok, memecahkan persoalan, atau mengaplikasikan apa yang baru dipelajari. Dengan belajar aktif, siswa akan turut serta dalam proses pembelajaran sehingga siswa dapat menikmati suasana yang lebih menyenangkan dan hasil belajar dapat dimaksimalkan. Penerapan metode pembelajaran aktif harus mempertimbangkan keadaan dan kemampuan siswa di kelas XI IS 4 SMA Batik 1 Surakarta tahun ajaran 20102011 yang heterogen dengan kemampuan akademik tinggi, sedang, rendah dan latar belakang siswa yang berbeda. Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut, memungkinkan siswa untuk berinteraksi dan saling mengkomunikasikan pengetahuan dalam proses pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang melibatkan peran serta seluruh siswa yaitu model pembelajaran kooperatif. Teams-Games-Tournament TGT merupakan salah satu tipe model pembelajaran kooperatif. TGT adalah pembelajaran kooperatif yang melibatkan kelompok, di dalamnya terdapat diskusi kelompok dan diakhiri suatu game turnamen. Dalam TGT, siswa dibagi menjadi beberapa tim belajar yang terdiri atas empat sampai enam orang yang berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis kelamin, dan latar belakang etniknya. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih luas permasalahan tersebut, yaitu dengan penelitian yang berjudul “PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT TGT MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI IS 4 SMA BATIK 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 20102011”.

B. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Penerepan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas VIII-3 SMPN 3 Kota Tangerang Selatan 2015/2016 Dalam Pelajaran IPA

0 4 10

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) MATA PELAJARAN IPS SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI NGAGLIK, SAMBI, BOYOLALI TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 15

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran akuntansi di kelas XI SMA Negeri 11 Yogyakarta.

0 0 227

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Sosiologi pada Siswa Kelas X IIS 4 SMA Batik 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 1 10