commit to user
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat berperan aktif dan positif dalam hidupnya sekarang dan yang akan datang. Sistem
pendidikan selalu menghadapi tantangan baru seiring dengan kemajuan masyarakat
. Menurut Umar Tirtaraharja 1995:309, “Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan, karena sasarannya adalah peningkatan kualitas
mutu SDM Sumber Daya Manusia”. Seiring dengan perkembangan waktu, ilmu pengetahuan dan teknologi kian berkembang pesat yang secara langsung menuntut
dunia pendidikan untuk menyesuaikan perkembangan tersebut dalam meningkatkan mutu pendidikan sehingga menciptakan SDM yang berkualitas.
Peningkatan dibidang pendidikan dapat dilakukan melalui peningkatan di lembaga atau instansi pendidikan, salah satunya yaitu sekolah. Dalam
perkembangannya, hendaknya sekolah menyediakan situasi yang nyaman dan memberi kesempatan kepada siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar,
sehingga terciptanya SDM yang berkualitas dapat tercapai. Keberhasilan suatu pendidikan tercermin dari prestasi hasil belajar peserta didik yang diperoleh.
Prestasi yang tinggi mencerminkan keberhasilan dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar KBM, begitu pula sebaliknya prestasi yang rendah mencerminkan
kurang berhasilnya kegiatan belajar mengajar. Pencapaian hasil belajar peserta didik melalui proses pembelajaran yang didalamya terdapat tujuan pembelajaran,
materi yang akan diajarkan, metode dan media pembelajaran yang digunakan serta prosedur evaluasi yang dipilih dalam menilai prestasi hasil belajar peserta didik.
Metode pembelajaran merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi belajar Slameto, 2010:65. Metode mengajar guru yang kurang baik akan
mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Seorang guru hendaknya memilih metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi yang akan
diajarkannya. Sebuah metode pembelajaran akan lebih menarik apabila disertai dengan penggunaan media pembelajaran.
commit to user Menurut Syaiful
Bachri 2006:120, “Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting, karena dalam kegiatan
tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara”. Media dapat mewakili yang kurang
mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media. Metode yang tepat dengan
berbantuan media dapat memunculkan motivasi belajar dan menarik perhatian serta partisipasi peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar.
Kenyataan yang sering dijumpai dalam pembelajaran ialah kurang aktif dan kurang antusiasnya peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran,
sehingga tak jarang prestasinya rendah. Seperti halnya di SMA Batik 1 Surakarta. Pada mata pelajaran akuntansi, sebagian besar siswa XI IS 4 belum memenuhi
standar Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yakni 75. Dari observasi awal yang telah dilakukan oleh peneliti, terdapat beberapa kelemahan yang mempengaruhi
hasil belajar siswa diantaranya: 1 partisipasi siswa rendah dalam kegiatan pembelajaran; 2 siswa kurang tertarik dengan cara guru menyampaikan materi
metode tidak bervariasi; 3 sebagian besar siswa kurang termotivasi untuk belajar. Siswa kelas XI IS 4 SMA Batik 1 Surakarta kurang termotivasi dalam
mengikuti pelajaran akuntansi. Mereka menganggap akuntansi adalah pelajaran yang rumit dan sulit. Hal ini ditunjukkan mulai dari awal pelajaran hingga
pembelajaran berlangsung. Beberapa siswa terlihat belum mempersiapkan buku akuntansinya saat jam pelajaran berganti jam akuntansi. Mereka lebih memilih
mengobrol, bercanda dengan teman bahkan ada yang keluar dari kelas. Pada saat proses belajar mengajar berlangsung, kondisi siswa yang kurang
termotivasi mengikuti pelajaran akuntansi cenderung enggan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dan tidak bersemangat. Beberapa siswa tidak memperhatikan
guru yang sedang mengajar, mengobrol dengan teman sebangkunya saat guru menjelaskan didepan kelas dan jarang bertanya kepada guru mengenai hal-hal
yang belum mereka mengerti. Akhirnya mengakibatkan kurang optimalnya hasil belajar akuntansi yang mereka capai.
commit to user Hal yang menyebabkan kurang dapat diterimanya materi pelajaran oleh
siswa ialah karena kurang tepatnya metode pembelajaran yang diterapkan guru dalam mengajar. Metode pembelajaran selama ini masih bersifat konvensional,
dengan ceramah monoton yang berpusat pada guru sehingga siswa hanya diam, mendengarkan dan mencatat. Guru juga tidak menggunakan media pembelajaran
yang telah disediakan oleh pihak sekolah, sehingga kegiatan pembelajaran terlihat kurang menarik dan membosankan. Penggunaan metode pembelajaran yang masih
bersifat konvensional tersebut, menyebabkan guru tidak mengetahui seberapa jauh kemampuan siswa dalam menerima materi yang disampaikan karena guru
beranggapan, dengan siswa mencatat materi dan diam tidak bertanya berarti siswa tersebut sudah paham dan mengerti. Namun kenyataannya, siswa belum
tentu paham dan mengerti materi yang telah disampaikan sebelumnya. Hal ini menyebabkan prestasi belajar akuntansi siswa kurang optimal.
Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu adanya solusi yang tepat untuk perbaikan proses pembelajaran di kelas XI IS 4 SMA Batik 1 Surakarta tahun
ajaran 20102011 yaitu perlunya meningkatkan mutu proses pembelajaran pada aspek kualitas dalam hal perubahan tindakan proses belajar mengajar.
Berdasarkan alasan tersebut, maka dilakukan penelitian tindakan kelas guna memperbaiki proses pembelajaran. Penelitian tindakan kelas merupakan
penelitian yang bersifat reflektif, yakni mencermati kembali secara lebih rinci segala sesuatu yang telah dilakukan beserta hasil-hasilnya, baik yang positif atau
negatif untuk menemukan titik-titik rawan sehingga dapat dilanjutkan dengan mengidentifikasi serta menetapkan sasaran-sasaran perbaikan baru, atau sekedar
menjelaskan implementasi tindakan perbaikan Natawidjaya, 1997:48. Kegiatan penelitian ini berangkat dari permasalahan riil yang dihadapi oleh guru dalam
proses belajar mengajar, kemudian direfleksikan alternatif pemecahan masalahnya dan ditindaklanjuti dengan tindakan nyata action yang dilakukan guru dan
bersama pihak lain untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar.
Penelitian tindakan kelas dapat dilakukan dengan menerapkan suatu model pembelajaran yang dapat membuat siswa menjadi aktif dan kreatif. Pembelajaran
commit to user aktif merupakan suatu pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar secara
aktif. Belajar aktif mendominasi aktivitas pembelajaran sehingga siswa secara aktif menggunakan potensi otak, dalam hal menemukan ide pokok, memecahkan
persoalan, atau mengaplikasikan apa yang baru dipelajari. Dengan belajar aktif, siswa akan turut serta dalam proses pembelajaran sehingga siswa dapat menikmati
suasana yang lebih menyenangkan dan hasil belajar dapat dimaksimalkan. Penerapan metode pembelajaran aktif harus mempertimbangkan keadaan
dan kemampuan siswa di kelas XI IS 4 SMA Batik 1 Surakarta tahun ajaran 20102011 yang heterogen dengan kemampuan akademik tinggi, sedang, rendah
dan latar belakang siswa yang berbeda. Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut, memungkinkan siswa untuk berinteraksi dan saling mengkomunikasikan
pengetahuan dalam proses pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang melibatkan peran serta seluruh siswa yaitu model pembelajaran kooperatif.
Teams-Games-Tournament TGT merupakan salah satu tipe model pembelajaran kooperatif. TGT adalah pembelajaran kooperatif yang melibatkan kelompok, di
dalamnya terdapat diskusi kelompok dan diakhiri suatu game turnamen. Dalam TGT, siswa dibagi menjadi beberapa tim belajar yang terdiri atas empat sampai
enam orang yang berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis kelamin, dan latar belakang etniknya.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih luas permasalahan tersebut, yaitu dengan
penelitian yang berjudul
“PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TEAMS
GAMES TOURNAMENT
TGT MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN
KUALITAS PEMBELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI IS 4 SMA BATIK 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN
20102011”.
B. Identifikasi Masalah