Uji homogenitas data pretest
adanya perbedaan yang cukup signifikan antara kedua kelas. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa metode CTL Contextual Teaching and
Learning berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa. Hal ini terlihat dari rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen 80,5 lebih tinggi daripada
rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol 73,4. Berdasarkan hasil analisis terhadap perolehan persentase postest tiap
indikator pencapaian hasil belajar, didapatkan bahwa untuk persentase rata- rata pada kelompok eksperimen adalah 74,3 dan kelompok kontrol adalah
59,4. Persentase tersebut menunjukkan bahwa rata-rata kelompok eksperimen lebih baik dari pada kelompok kontrol yang artinya hasil belajar
siswa pada kelompok eksperimen lebih baik dari pada kelompok kontrol setelah diterapkan media kontekstual.
Hasil dari analisis yang dilakukan secara parsial menyatakan bahwa ada pengaruh positif yang signifikan dari variabel metode CTL Contextual
Teaching and Learning terhadap hasil belajar siswa pada materi Gerak Benda dan Energi
di Madrasah Ibtidaiyah Jam’iyatul Khoir Ciputat. Proses belajar siswa dengan menggunakan metode CTL Contextual Teaching and
Learning lebih bebas dan aktif dibandingkan dengan siswa yang belajar dengan metode ceramah.
Dari kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode CTL Contextual Teaching and Learning tersebut, siswa mampu belajar dengan
lebih konkrit dan nyata sesuai pengamatannya terhadap lingkungannya. Sehingga siswa belajar dengan pengalaman dan dunianya yang baru
Temuan penelitian sejalan dengan temuan penelitian yang telah dilakukan oleh Made Arsana1, A.A.I.N. Marhaeni2, I Wayan Suastra
1
dan Khoironi
2
yang menyatakan bahwa penggunaan pendekatan kontekstual berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
1
Made Arsana1, A.A.I.N. Marhaeni2,
1
I Wayan Suastra dan Khoironi Implementasi Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Berbantuan Media Lingkungan Sekitar Untuk
Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPA.
2
Khoironi di MIN ciputat yang berjudul “Penerapan Pendekatan CTL Contextual Teching
And Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Lingkungan”.
Dengan demikian, temuan ini mengidentifikasi bahwa untuk mencapai hasil belajar yang baik, maka guru harus bisa mengoptimalkan penggunaan
metode dalam pembelajaran dalam hal ini adalah metode CTL Contextual Teaching and Learning dengan baik dan tepat sehingga siswa akan lebih
memahami penyampaian materi yang diajarkan oleh guru dengan lebih baik dan tentunya siswa akan lebih mudah memahami materi yang diajarkan.
Pembelajaran menggunakan metode CTL Contextual Teaching and Learning membuat siswa senang dan mudah memahami materi yang
disampaikan guru tanpa harus berangan-angan tentang benda-benda yang ada pada contoh isi materi yang telah diajarkan di kelas, siswa melihat langsung
dan bereksperimen dengan media melalui metode CTL Contextual Teaching and Learning.
Pembelajaran menggunakan metode CTL Contextual Teaching and Learning juga dapat menggali potensi siswa dalam menyelesaikan masalah-
masalah yang terjadi di lingkungan sekitar siswa. Pembelajaran seperti itu akan lebih bermakna daripada hanya sekedar menghafal dan membayangkan
tentang benda-benda yang dicontohkan guru dalam pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran pada kelas kontrol yang tidak diberikan
perlakuan metode ceramah, siswa terlihat pasif dan hanya mendengarkan penjelasan dari guru. Hal ini bisa terlihat ketika siswa di kelas kontrol
mengalami kesulitan dalam belajar mereka tidak mau bertanya atau malu bertanya kepada guru. Mereka hanya melakukan apa yang ditugaskan oleh
guru tanpa berkomentar apapun. Jika mereka tidak bisa, mereka lebih senang diam. Walaupun ada beberapa siswa yang aktif bertanya tetapi
perbandingannya hanya sedikit saja. Bahkan pertanyaan-pertanyaan yang siswa ajukan di kelas kontrol adalah pertanayaan tentang seperti apa contoh-
contoh tersebut dalam materi gerak benda dan energi. Itu karena siswa hanya bisa membayangkan tentang pemahaman mereka dalam proses belajar
mengajar mengenai gerak benda dan energi. Bahkan, kelas hanya didominasi oleh guru dan siswa yang pintar saja. Selain itu siswa pada kelas kontrol
sering tidak mengumpulkan tugas tepat waktu.