c. Uji Data Pretest
Uji-t pada data pretest bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan atau tidak antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan
hasil perhitungan, diperoleh t
hitung
untuk nilai pretest sebesar 0,67. Pada taraf signifikan
= 0,05 dan dk = 58, diperoleh nilai t
tabel
= 2,00. Maka dapat dikatakan bahwa data pretest tidak ada perbedaan data sampel yang diambil
layak untuk digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini. Pada uji-t nilai pretest tampak bahwa t
hitung
t
tabel
yaitu 0,67 2,00 sehingga hipotesis nol H
diterima dan hipotesis alternatif H
a
ditolak. Maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan antar hasil pretest kelas III-a sebagai
kelompok kontrol dan kelas III-b sebagai kelompok eksperimen . Artinya kedua kelas memiliki kemampuan yang homogen dan kedua kelas layak
dijadikan sampel penelitian.
d. Uji normalitas data postest
Uji normalitas data postest digunakan untuk mengetahui apakah data berdistriibusi normal atau tidak, dengan ketentuan bahwa data berdistribusi
normal bila L
hitung
lebih kecil dari L
tabel
dengan kriteria tabel diukur pada taraf signifikansi dan tingkat kepercayaan tertentu.
Tabel 4.7 Deskripsi Data Postest Uji Normalitas
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Statistik
Postest Eksperimen
Kontrol
N 30
30 Rata-rata
80,5 73,4
Standar deviasi 8,53
11,69 L
hitung
0,1199 0,0816
L
tabel
1,161 1,161
Kesimpulan Normal
Normal
Dari hasil perhitungan uji normalitas pada kelompok eksperimen diperoleh 0,11991,161 L
hitung
lebih kecil dari L
tabel
pada taraf signifikan α = 0,05 untuk n = 30. Sedangkan uji normalitas pada kelas kontrol diperoleh
0,08161,161 L
hitung
lebih kecil dari L
tabel
pada taraf signifikan α = 0,05 untuk n = 30 dengan nilai rata-rata pada kelas eksperimen 80,5 dan nilai rata-rata
kelas kontrol 73,4 dan dengan nilai standar deviasi pada kelas eksperimen 8,53 dan standar deviasi pada kelas kontrol adalah 11,69. Karena L
hitung
lebih kecil L
tabel
dari maka dapat dikatakan bahwa data kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal.
e. Uji homogenitas data postest
Pengujian homogenitas varians dua kelompok perlakuan pada penelitian ini dilakukan dengan menghitung F
hitung
antara varians terbesar dan varians terkecil dari kedua kelas yang diuji. Perhitungannya yakni dengan
cara membagi antara varians terbesar dengan varians terkecil dari kelompok yang diuji, kemudian dibandingkan dengan harga F
tabel
pada taraf signifikansi = 0,05 dari derajat kebebasan pembilang 29 dan penyebut 29 sebesar 1,9.
Tabel 4.8 Deskripsi Data Postest Uji Homogenitas
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Statistik
Pretest Eksperimen
Kontrol
N 30
30 Rata-rata
80,5 73,4
Standar deviasi 8,53
11,69 F
hitung
1,37 F
tabel
1,85 Kesimpulan
Homogen Homogen
Berdasarkan hasil perhitungan uji homogenitas posttest diperoleh F
hitung
posttest sebesar 1,37. Sedangkan F
tabel
dengan 29;29;0,05 = 1,85. Jika dibandingkan, maka F
hitung
lebih kecil dari F
tabel
atau 1,37 1,85. Hal ini
berarti H diterima. Dengan demikian dua kelompok siswa yakni kelas
eksperimen dan kelas kontrol pada posttest adalah homogen.
4. Hasil Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan ditolak atau diterima. Setelah data postets hasil belajar IPA
baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol dianggap berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen maka dilakukan uji hipotesis.
Uji-t pada data postest bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengeruh dari metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar atau tidak.
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh t
hitung
untuk nilai posttest sebesar 9,34. Pada taraf signifikan
= 0,05 dan dk = 58, diperoleh nilai t
tabel
= 2,00. Maka dapat dikatakan bahwa data postest atau tes akhir menunjukkan adanya pengaruh pada metode yang digunakan dalam penelitian ini.
Berbeda dengan hasil uji hipotesis pada pretest, pada uji hipotesis posttest tampak bahwa pada nilai kedua kelompok setelah diberi perlakuan
berbeda menghasilkan t
hitung
t
tabel
yaitu 9,34 2,00, sehingga hipotesis H ditolak dan H
1
diterima. Hal tersebut menunjukkan rata-rata hasil belajar IPA siswa kelas eksperimen lebih baik daripada rata-rata hasil belajar IPA kelas
kontrol. Maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan hasil belajar IPA yang signifikan pada konsep energi dan penggunaannya antara siswa yang
mendapat pembelajaran dengan media kontekstual. Perbedaan hasil belajar IPA tersebut bukan terjadi secara kebetulan, akan tetapi karena perbedaan
metode pembelajaran yang digunakan terbukti memberikan pengaruh yang berbeda secara signifikan terhadap hasil belajar IPA.
B. Pembahasan Penelitian
Berdasarkan pengujian hipotesis dari nilai posttest dengan menggunakan uji-t, diperoleh t
hitung
lebih besar dari t
tabel
, yaitu 9,34 2,00, sehingga hipotesis nol H
ditolak dan hippotesis alternatif H
a
diterima. Perolehan nilai t
hitung
yang lebih besar daripada nilai t
tabel
mengindikasikan