23.2 memiliki status gizi lebih IMT ≥25.00 atau 62 responden 40
memiliki status gizi tidak normal.
5.1.2. Gambaran kebiasaan makan makanan beragam
Dalam penelitian ini, kebiasaan makan makanan beragam dikatagorikan berdasarkan kesesuaian jumlah porsi makanan yang dikonsumsi mahasiswa
dengan porsi yang ditetapkan dalam Pedoman Gizi Seimbang. Gambaran distribusi frekuensi kebiasaan makan makanan beragam pada mahasiswa Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014 diperoleh 155 responden yang diteliti semuanya memiliki
kebiasaan makan yang tidak sesuai pedoman gizi seimbang. Jika dianalisis berdasarkan masing-masing kelompok makanan maka diperoleh hasil sebagai
berikut.
Tabel 5.2 Gambaran Distribusi Frekuensi Kebiasaan Makan Makanan Pokok pada
Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014
Kebiasaan Makan Makanan Pokok
Frekuensi Jumlah n
Persen
Kurang 83
53.5 Cukup
40 25.8
Lebih 32
20.6 Total
155 100.0
Berdasarkan tabel 5.2 diketahui bahwa dari 155 responden yang diteliti 53.5 memiliki kebiasaan makan makanan pokok yang kurang dan 20.6 lebih.
Tabel 5.3 Gambaran Distribusi Frekuensi Kebiasaan Makan Lauk pada Mahasiswa
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014
Kebiasaan Makan Lauk Frekuensi
Jumlah n Persen
Kurang 69
44.5 Cukup
46 29.7
Lebih 40
25.8 Total
155 100.0
Berdasarkan tabel 5.3 diketahui bahwa dari 155 responden yang diteliti 44.5 memiliki kebiasaan makan lauk yang kurang dan 25.8 lebih.
Tabel 5.4 Gambaran Distribusi Frekuensi Kebiasaan Makan Pauk pada Mahasiswa
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014
Kebiasaan Makan Pauk Frekuensi
Jumlah n Persen
Kurang 152
98.1 Cukup
2 1.3
Lebih 1
0.6 Total
155 100.0
Berdasarkan tabel 5.4 diketahui bahwa dari 155 responden yang diteliti 98.1 memiliki kebiasaan makan pauk yang kurang dan 0.6 lebih. Hasil ini
menunjukkan cenderung homogen pada kebiasaan makan pauk yang kurang. Sedangkan untuk kebiasaan makan sayur dan buah semuanya memiliki
kebiasaan makan sayur dan buah yang kurang.
5.1.3. Gambaran pola hidup bersih
Dalam penelitian ini, pola hidup bersih dikatagorikan berdasarkan median skor pola hidup bersih. Gambaran distribusi frekuensi pola hidup bersih pada
mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 5.5.
Tabel 5.5 Gambaran Distribusi Frekuensi Pola Hidup Bersih pada Mahasiswa Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014
Pola Hidup Bersih Frekuensi
Jumlah n Persen
Kurang 59
38.1 Baik
96 61.9
Total 155
100.0
Berdasarkan tabel 5.5 diketahui bahwa dari 155 responden yang diteliti, mahasiswa yang menerapkan pola hidup bersih yang kurang skor 20 sebanyak
59 responden 38.1.
5.1.4. Gambaran aktivitas fisik
Dalam penelitian ini, aktivitas fisik dikatagorikan berdasarkan nilai Metabolic Equivalent for Task MET dalam satu minggu. Gambaran distribusi
frekuensi aktivitas fisik pada mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014 dapat dilihat
pada tabel 5.6.
Tabel 5.6 Gambaran Distribusi Frekuensi Aktivitas Fisik pada Mahasiswa Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014
Aktivitas fisik Frekuensi
Jumlah n Persen
Aktivitas Berat 18
11.6 Aktivitas Sedang
76 49.0
Aktivitas Ringan 61
39.4 Total
155 100.0
Berdasarkan tabel 5.6 diketahui bahwa dari 155 responden yang diteliti, mahasiswa yang memiliki pola hidup aktif dan berolahraga atau aktivitas fisik
berat 3000 MET-menitminggu sebanyak 18 responden 11.6 dan ringan 600 MET MET-menitminggu sebanyak 61 responden 39.4.
5.1.5. Gambaran pemantauan berat badan normal
Dalam penelitian ini, pemantauan berat badan normal waktu terakhir responden melakukan penimbangan berat badan. Gambaran distribusi frekuensi