dependen. Analisis data yang digunakan yaitu uji chi-square karena variabel dependen dan independen berbentuk kategorik. Adapun rumus uji chi-square
yaitu:
1 1
, X
2 2
b k
dF E
E O
Keterangan: X
2
= Chi-square O = Nilai observasi
E = Nilai ekspektasi k = Jumlah kolom
b = Jumlah baris Dalam penelitian ini uji statistik chi-square dilakuakn dengan menggunakan
program komputer analisa data, dengan Analyse pada menu utama kemudian memilih menu Descriptif Statistic lalu memilih menu crosstab, kemudian pada
kotak rows dimasukkan variabel independen yaitu variabel kebiasaan makan makanan beragam, variabel pola hidup bersih, variabel aktivitas fisik dan variabel
pemantauan berat badan normal dan kotak column s diisi dengan variabel dependen yaitu variabel status gizi. Melalui uji statistik chi-square diperoleh nilai
p, dimana dalam penelitian ini digunakan tingkat kemaknaan α = 0,05 yaitu jika diperoleh nilai p≤0,05, berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel
independen dan dependen, dan jika diperoleh nilai p0,05, maka tidak ada
hubungan yang signifikan antara variabel independen dan dependen.
75
5. BAB V
HASIL PENELITIAN
5.1. Analisis Univariat
Pada analisis univariat akan digambarkan distribusi frekuensi dari masing-masing variabel yang diteliti, baik variabel independen maupun dependen.
5.1.1. Gambaran status gizi
Dalam penelitian ini, status gizi dikatagorikan berdasarkan Indeks Massa Tubuh IMT. Gambaran distribusi frekuensi status gizi pada mahasiswa Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 5.1.
Tabel 5.1 Gambaran Distribusi Frekuensi Status Gizi pada Mahasiswa Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014
Status Gizi Frekuensi
Jumlah n Persen
Berat badan kurang 26
16.8 Berat badan normal
93 60.0
Berat badan lebih 36
23.2 Total
155 100.0
Berdasarkan tabel 5.1 diketahui bahwa dari 155 responden yang diteliti, 26 responden 16,8 memiliki status gizi kurang IMT18.50 dan 36 responden
23.2 memiliki status gizi lebih IMT ≥25.00 atau 62 responden 40
memiliki status gizi tidak normal.
5.1.2. Gambaran kebiasaan makan makanan beragam
Dalam penelitian ini, kebiasaan makan makanan beragam dikatagorikan berdasarkan kesesuaian jumlah porsi makanan yang dikonsumsi mahasiswa
dengan porsi yang ditetapkan dalam Pedoman Gizi Seimbang. Gambaran distribusi frekuensi kebiasaan makan makanan beragam pada mahasiswa Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014 diperoleh 155 responden yang diteliti semuanya memiliki
kebiasaan makan yang tidak sesuai pedoman gizi seimbang. Jika dianalisis berdasarkan masing-masing kelompok makanan maka diperoleh hasil sebagai
berikut.
Tabel 5.2 Gambaran Distribusi Frekuensi Kebiasaan Makan Makanan Pokok pada
Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014
Kebiasaan Makan Makanan Pokok
Frekuensi Jumlah n
Persen
Kurang 83
53.5 Cukup
40 25.8
Lebih 32
20.6 Total
155 100.0