pemantauan berat badan normal pada mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014 dapat
dilihat pada tabel 5.7.
Tabel 5.7 Gambaran Distribusi Frekuensi Pemantauan Berat Badan Normal pada
Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014
Pemantauan BB Normal Frekuensi
Jumlah n Persen
Lebih dari 1 minggu yang lalu 125
80.6 Kurang dari atau 1 minggu lalu
30 19.2
Total 155
100.0
Berdasarkan tabel 5.7 diketahui bahwa dari 155 responden yang diteliti, mahasiswa yang tidak tidak memantau berat badan normalnya sebanyak 93
responden 80.6 . 5.2.
Analisis Bivariat
Pada analisis bivariat akan disajikan hubungan antara masing-masing variabel independen dengan variabel dependen. Untuk melihat hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen tersebut digunakan uji chi-square.
5.2.1. Hubungan kebiasaan makan makanan beragam dengan status gizi
Gambaran kebiasaan makan menunjukkan hasil yang homogen, 100 responden memiiki kebiasaan makan yang tidak sesuai dengan pedoman gizi
seimbang. Oleh karena itu tidak dapat dilakukan analisis hubungan kebiasaan makan makanan beragam dengan status gizi. Jika dianalisis berdasarkan masing-
masing kelompok makanan maka diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 5.8 Hubungan antara Kebiasaan Makan Makanan Pokok dengan Status Gizi
pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014
Kebiasaan Makan
Makanan Pokok
Status Gizi Total
P value
Kurang Normal
Lebih N
N N
N
Kurang 13
15.7 50
60.2 20
24.1 83
100.0 0.964
Cukup 8
20.0 24
60.0 8
20.0 40
100.0 Lebih
5 15.6
19 59.4
8 25.0
32 100.0
Berdasarkan tabel 5.8 hasil analisis hubungan antara makan makanan pokok dengan status gizi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014 diperoleh bahwa diantara 83 responden yang memiliki kebiasaan makan makanan pokok yang
kurang terdapat 13 responden 15.7 yang memiliki status gizi kurang dan 20 responden 24.1 mengalami status gizi lebih, diantara 40 responden yang
memiliki kebiasaan makan makanan pokok yang cukup, terdapat 8 responden 20.0 yang memiliki status gizi kurang dan 8 responden 20.0 mengalami
status gizi lebih, sedangkan diantara 32 responden yang memiliki kebiasaan makan makanan pokok yang lebih, terdapat 5 responden 15.6 yang memiliki status
gizi kurang dan 8 responden 25.0 mengalami status gizi lebih. Berdasarkan