Hubungan kebiasaan makan makanan beragam dengan status gizi
seimbang. Oleh karena itu tidak dapat dilakukan analisis hubungan kebiasaan makan makanan beragam dengan status gizi. Jika dianalisis berdasarkan masing-
masing kelompok makanan maka diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 5.8 Hubungan antara Kebiasaan Makan Makanan Pokok dengan Status Gizi
pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014
Kebiasaan Makan
Makanan Pokok
Status Gizi Total
P value
Kurang Normal
Lebih N
N N
N
Kurang 13
15.7 50
60.2 20
24.1 83
100.0 0.964
Cukup 8
20.0 24
60.0 8
20.0 40
100.0 Lebih
5 15.6
19 59.4
8 25.0
32 100.0
Berdasarkan tabel 5.8 hasil analisis hubungan antara makan makanan pokok dengan status gizi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014 diperoleh bahwa diantara 83 responden yang memiliki kebiasaan makan makanan pokok yang
kurang terdapat 13 responden 15.7 yang memiliki status gizi kurang dan 20 responden 24.1 mengalami status gizi lebih, diantara 40 responden yang
memiliki kebiasaan makan makanan pokok yang cukup, terdapat 8 responden 20.0 yang memiliki status gizi kurang dan 8 responden 20.0 mengalami
status gizi lebih, sedangkan diantara 32 responden yang memiliki kebiasaan makan makanan pokok yang lebih, terdapat 5 responden 15.6 yang memiliki status
gizi kurang dan 8 responden 25.0 mengalami status gizi lebih. Berdasarkan
hasil uji statistik diperoleh nilai Pvalue 0.964. Hal ini menunjukkan pada tingkat kepercayaan 5 tidak ada hubungan antara kebiasaan makan makanan pokok
dengan status gizi.
Tabel 5.9 Hubungan antara Kebiasaan Makan Makanan Lauk dengan Status Gizi
pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014
Kebiasaan Makan Lauk
Status Gizi Total
P value
Kurang Normal
Lebih N
N N
N
Kurang 11
15.9 40
58.0 18
26.1 69
100.0 0.858
Cukup 8
17.4 30
65.2 8
17.4 46
100.0 Lebih
7 17.5
23 57.5
10 25.0
40 100.0
Berdasarkan tabel 5.9 hasil analisis hubungan antara kebiasaan makan lauk dengan status gizi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014 diperoleh bahwa diantara 69 responden yang memiliki kebiasaan makan lauk yang kurang terdapat
11 responden 15.9 yang memiliki status gizi kurang dan 28 responden 26.1 mengalami status gizi lebih, diantara 46 responden yang memiliki kebiasaan
makan makan lauk yang cukup, terdapat 8 responden 17.4 yang memiliki status gizi kurang dan 8 responden 17.4 mengalami status gizi lebih,
sedangkan diantara 40 responden yang memiliki kebiasaan makan lauk yang lebih, terdapat 7 responden 17.5 yang memiliki status gizi kurang dan 10 responden
25.0 mengalami status gizi lebih. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai
Pvalue 0.797. Hal ini menunjukkan pada tingkat kepercayaan 5 tidak ada hubungan antara kebiasaan makan lauk dengan status gizi. Sedangkan untuk
kebiasaan makan pauk, sayur dan buah menunjukkan gambaran hasil yang homogen dengan memiliki kebiasaan makan lauk, sayur dan buah yang kurang
sehingga tidak dilakukan analisa bivariat.