Motivasi Belajar Kelas Eksperimen

20 Siswa T 84 21 Siswa U 82 22 Siswa V 80 23 Siswa W 80 24 Siswa X 79 25 Siswa Y 79 26 Siswa Z 85 27 Siswa AA 84 28 Siswa AB 79 29 Siswa AC 81 30 Siswa AD 74 N= 30 2732 Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari 30 siswa, motivasi belajar tertinggi di peroleh dengan 91 dan motivasi belajar terendah dengan 66. Data motivasi ini kemudian dianalisis dengan membuat tabel frekuensi, seperti di bawah ini: Tabel 4.7 Tabel Frekuensi Motivasi Belajar Siswa Kelas Kontrol Motivasi Frekuensi Percent 66- 69 2 6,6 70- 73 2 6,6 74- 77 4 13,3 78- 81 14 46,6 82- 85 6 20 86- 89 1 3,3 90- 93 1 3,3 Jumlah 30 100 Berdasarkan diagram di atas, dapat diketahui bahwa perolehan skor tertinggi motivasi belajar siswa berada pada rentang 90-93 sebanyak atau 1 orang siswa, sedangkan perolehan skor terendah motivasi belajar siswa berada pada rentang 66-69 sebanyak atau 2 orang siswa. Adapun skor motivasi belajar yang lebih banyak diperoleh siswa berada pada rentang 78-81 sebanyak 46,6 atau 14 siswa dari keseluruhan jumlah siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram tabel berikut: Gambar 4.2 Motivasi Belajar Siswa Kelas Kontrol Untuk mengetahui tinggi rendahnya motivasi belajar siswa kelas kontrol, berikut dapat dilihat pada tabel di bawah ini: 2 4 6 8 10 12 14 16 66- 69 70- 73 74- 77 78- 81 82- 85 86- 89 90- 93 Juml a h Sisw a Rentang Nilai Siswa frekuensi Tabel 4.8 Interpretasi Kategori Motivasi Belajar Siswa Kelas Kontrol 2 Interval Frekuensi Persentase Kategori 105 X Tinggi 78 X 105 22 73.2 Sedang X 78 8 26.8 Rendah Jumlah 30 100 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa sebesar 26.8 atau 8 siswa motivasi belajarnya kurang dari 78 atau dapat diinterpretasikan motivasi belajar siswa rendah, sedangkan sebesar 73.2 atau 22 siswa atau dapat diinterpretasikan motivasi belajar siswa sedang. Untuk mengetahui perbandingan motivasi belajar siswa kelompok eksperimen dengan motivasi belajar kelompok kontrol, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.9 Rekapitulasi Motivasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Statistik Eksperimen Kontrol Motivasi tertinggi 99 91 Motivasi terendah 80 66 Motivasi rata-rata 89.9 79.06 Standar deviasi 16,57 9,93 Nilai tengah 42,28 44,45 Berdasarkan tabel di atas, perbandingan motivasi belajar IPS siswa kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran CTL lebih tinggi daripada motivasi belajar IPS siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Hal ini dapat dilihat dari rata- rata skor motivasi belajar IPS siswa 2 Saifudin Azwar, ibid, 149 kelompok eksperimen sebesar 89,9 dengan motivasi tertinggi sebesar 99 dan skor terendah sebesar 80 dengan jumlah sampel sebanyak 30 siswa. Sedangkan rata- rata motivasi belajar IPS siswa kelompok kontrol sebesar 79,06 dengan motivasi tertinggi sebesar 91 dan motivasi terendah sebesar 66 dengan jumlah sampel sebanyak 30 siswa.

3. Hasil Observasi Proses Pembelajaran IPS di Kelas Eksperimen

Berikut ini adalah data hasil pengamatan proses pembelajaran di kelas eksperimen selama tujuh kali pertemuan, yang diperoleh dari lembar observasi aktivitas siswa sebagai data pendukung, yaitu: Tabel 4.10 Hasil Observasi Aktifitas Siswa Kelas Eksperimen Data Observasi aktivitas Siswa Pertemuan ke I II III IV V VI VII 70,83 75 79 83,3 83,3 83,3 91,67 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa rata- rata aktifitas siswa dalam proses pembelajaran IPS dengan penerapan model CTL, dari pertemuan pertama sampai dengan ketujuh mengalami perubahan, walaupun pada pertemuan ke empat sampai pertemuan keenam mengalami kestabilan, yaitu pada pertemuan pertama presentasi rata- rata keaktifan siswa sebesar 70,83, pertemuan kedua sebesar 75, pertemuan ketiga sebesar 79, pertemuan keempat sampai keenam sebesar 83,3 dan pertemuan ketujuh sebesar 91,67. Pada pertemuan pertama, proses pembelajaran masih terlihat pasif, hal ini disebabkan karena peserta didik masih merasa malu terhadap guru baru. Tetapi pada pertemuan kedua, ketiga dan seterusnya sampai pertemuan ketujuh siswa lebih aktif pada proses pembelajaran, dari mulai memperhatikan guru pada saat