Ruang Lingkup Pembelajaran IPS di SDMI

Berdasarkan pengertian- pengertian motivasi di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan atau keinginan yang ditunjukkan dengan perbuatan untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan. Timbulnya motivasi dapat disebabkan karena faktor dari dalam maupun dari luar siswa yang digunakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan siswa. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia yang dipengaruhi gejala kejiwaan, perasaan, dan juga emosi. Semua itu terdorong karena adanya tujuan, kebutuhan dan keinginan. Selanjutnya, motivasi belajar merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan menambah keterampilan, pengalaman 21 . Motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang merupakan dorongan atau kekuatan daya penggerak pada diri siswa yang mengarahkan tingkah laku untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu guna memperoleh hasil yang diinginkan atau dicita- citakan. Motivasi belajar merupakan dorongan internal dan eksternal pada diri siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku guna mencapai tujuan yang diinginkan siswa.

2. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Pada dasarnya faktor- faktor yang mempengaruhi motivasi belajar bukan hanya datang dari dalam diri siswa saja, tetapi dari luar diri siswa juga dapat mempengaruhi motivasi belajar. Faktor- faktor tersebut adalah 22 : a. Cita- Cita atau Aspirasi Siswa Cita- cita merupakan mesin penggerak dari dalam diri manusia untuk berbuat, dengan cita- cita yang kuat manusia akan berusaha untuk dapat meraihnya. Cita- cita siswa untuk “menjadi seseorang…” akan memperkuat semangat belajar dan mengarahkan perilaku belajar 21 Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta: Gaung Persada Press, 2009, h. 80 22 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2013, h. 97- 100 b. Kemampuan Siswa Kemampuan siswa merupakan hal yang pokok yang dapat menimbulkan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Siswa yang memiliki kemampuan akan lebih termotivasi dari pada siswa yang tidak memiliki kemampuan. c. Kondisi Siswa Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani mempengaruhi motivasi belajar siswa. Seorang siswa yang sedang sakit, banyak masalah yang dihadapi akan mengganggu perhatian belajar. Siswa tidak berkosentrasi dalam belajar. Sebaliknya, siswa yang sehat, tidak mempunyai masalah, akan nyaman dalam belajar. d. Kondisi Lingkungan Siswa Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan teman sebaya, lingkungan sekolah, dan kehidupan kemasyarakatan. Lingkungan yang kondusif bagi siswa akan mempengaruhi motivasi siswa dalam belajar. Siswa yang berada dalam lingkungan yang kurang kondusif akan malas dalam belajar. e. Unsur- unsur Dinamis dalam Belajar dan Pembelajaran Unsur- unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran merupakan kondisi yang memungkinkan berubahnya dalam proses belajar mengajar, misalnya kondisi siswa, lingkungan siswa dalam belajar, dll f. Upaya Guru dalam Membelajarkan Siswa Upaya guru membelajarkan siswa terjadi di sekolah dan di luar sekolah. Upaya pembelajaran di sekolah meliputi hal- hal berikut; menyelenggarakan tertib belajar di sekolah, membina disiplin belajar dalam setiap kesempatan, membina belajar tertib lingkungan sekolah. Disamping penyelenggaraan tertib yang umum tersebut, maka secara individual setiap guru menghadapi anak didiknya. Upaya pembelajaran tersebut meliputi pemahaman tentang diri siswa dalam rangka kewajiban tertib belajar, pemanfaat penguatan berupa hadiah, kritik, hukuman secara tepat guna, dan mendidik anak cinta belajar

3. Indikator Motivasi Belajar

Menurut Sardiman, ciri- ciri siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi, antara lain 23 : a. Tekun menghadapi tugas dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai b. Ulet menghadapi kesulitan tidak mudah putus asa c. Menunjukkan minat terhadap bermacam- macam masalah d. Lebih senang bekerja mandiri e. Cepat bosan pada tugas- tugas yang rutin hal- hal yang bersifat mekanis, berulang- ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif f. Dapat mempertahankan pendapatnya kalau sudah yakin akan sesuatu g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal- soal Meskipun motivasi itu merupakan suatu kekuatan, namun tidaklah merupakan suatu substansi yang dapat kita amati. Yang dapat kita lakukan adalah mengidentifikasi beberapa indikatornya dalam term- term tertentu, antara lain 24 : a. Durasi kegiatan berapa lama kemampuan penggunaan waktu untuk melakukan kegiatan b. Frekuensi kegiatan berapa sering kegiatan dilakukan dalam periode waktu tertentu c. Persistensinya ketepatan dan kelekatannya pada tujuan kegiatan d. Ketabahan, keuletan, dan kemampuannya dalam menghadapi rintangan dan kesulitan untuk mencapai tujuan e. Devosi pengabdian dan pengorbanan uang, tenaga, pikiran untuk mencapai tujuan f. Tingkatan aspirasinya maksud, rencana, cita- cita, sasaran atau target dan idolanya yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan g. Tingkatan kualifikasi prestasi atau produk atau output yang dicapai dari kegiatannya berapa banyak, memadai atau tidak, memuaskan atau tidak h. Arah sikapnya terhadap sasaran kegiatan like or dislike, positif atau negatif Menurut Hamzah B. Uno dalam bukunya teori motivasi dan pengukurannya, indikator motivasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut 25 : 23 Sardiman, op.cit., h.83 24 Abin Syamsyudin Makmun, Psikologi Pendidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009, h. 40 25 Hamzah B. Uno, op. cit., h. 23