3. Tujuan Pembelajaran IPS di MISD
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut
13
: a.
Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan sekitarnya.
b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. c.
Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetensi
dalam masyarakat majemuk, ditingkat lokal, nasional, dan global. Selanjutnya menurut Sapriya, tujuan pembelajaran IPS adalah;
untuk mempersiapkan para peserta didik sebagai warga Negara yang menguasai pengetahuan knowledge, keterampilan skill, sikap dan nilai attitude and
values yang dapat digunakan sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah pribadi atau masalah sosial serta kemampuan mengambil keputusan dan
berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan agar menjadi warga Negara yang baik
14
. Menurut Trianto, tujuan utama pembelajaran IPS adalah;
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan
segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari- hari, baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa
masyarakat
15
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir, bersikap, dan nilai yang
disesuaikan dengan bakat, minat, kemampuan, dan lingkungan peserta didik sebagai individu, agar nantinya mampu hidup di tengah- tengah masyarakat
dengan baik dan mengarahkan siswa untuk menjadi warga Negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.
Dapat dikatakan tujuan pembelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan
13
ibid., h. 576
14
Sapriya, op cit, h. 12
15
Trianto, op cit, h. 176
pengetahuan, pemahaman dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.
B. Motivasi Belajar Siswa 1.
Pengertian Motivasi Belajar
Istilah motivasi berasal dari kata “motif” yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu
tersebut bertindak atau berbuat. Menurut Hamzah B. Uno, motivasi adalah suatu dorongan yang timbul oleh adanya rangsangan- rangsangan dari dalam maupun
dari luar sehingga seseorang berkeinginan untuk mengadakan perubahan tingkah laku atau aktivitas tertentu lebih baik dari keadaan sebelumnya
16
. Menurut Muhibbin Syah, motivasi adalah keadaan internal organism baik
manusia maupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu
17
. Menurut Sardiman, motivasi adalah serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-
kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu
18
. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata, motivasi adalah suatu kondisi dalam diri
individu yang mendorong atau menggerakkan individu melakukan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan
19
. Selanjutnya menurut Mc.Donald yang dikutip oleh Sardiman, motivasi
mempunyai tiga unsur penting, yaitu
20
: a.
Motivasi mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia. Perubahan energi yang dimaksud adalah adanya tindakan atau
perbuatan yang dilakukan. b.
Motivasi ditandai dengan munculnya rasa “feeling”, afeksi seseorang. Seseorang yang dalam belajarnya mempunyai motivasi tinggi
c. Motivasi diransang karena ada tujuan
16
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi Dan Pengukurannya, Jakarta: Bumi Aksara, Cet. 3, h.9
17
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010, Cet.15, h.134
18
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Pers, 2011, Cet.19, h.75
19
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011, Cet.6, h.61
20
Sardiman, Op.cit., h.74
Berdasarkan pengertian- pengertian motivasi di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan atau keinginan yang ditunjukkan dengan
perbuatan untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan. Timbulnya motivasi dapat disebabkan karena faktor dari dalam maupun dari luar siswa yang
digunakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan siswa. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia
yang dipengaruhi gejala kejiwaan, perasaan, dan juga emosi. Semua itu terdorong karena adanya tujuan, kebutuhan dan keinginan.
Selanjutnya, motivasi belajar merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan menambah
keterampilan, pengalaman
21
. Motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang merupakan dorongan atau kekuatan daya penggerak pada diri siswa yang
mengarahkan tingkah laku untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu guna memperoleh hasil yang diinginkan atau dicita- citakan. Motivasi
belajar merupakan dorongan internal dan eksternal pada diri siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku guna mencapai tujuan yang
diinginkan siswa.
2. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Pada dasarnya faktor- faktor yang mempengaruhi motivasi belajar bukan hanya datang dari dalam diri siswa saja, tetapi dari luar diri siswa juga dapat
mempengaruhi motivasi belajar. Faktor- faktor tersebut adalah
22
: a.
Cita- Cita atau Aspirasi Siswa Cita- cita merupakan mesin penggerak dari dalam diri manusia untuk
berbuat, dengan cita- cita yang kuat manusia akan berusaha untuk dapat meraihnya. Cita-
cita siswa untuk “menjadi seseorang…” akan memperkuat semangat belajar dan mengarahkan perilaku belajar
21
Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta: Gaung Persada Press, 2009, h. 80
22
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2013, h. 97- 100