terlepas dari pengetahuan yang sudah ada dipelajari, dengan demikian pengetahuan yang akan diperoleh siswa adalah pengetahuan yang utuh yang
memiliki keterkaitan satu sama lain b.
Pembelajaran yang kontextual adalah belajar dalam rangka memperoleh dan menambah pengetahuan baru iquiring knowledge. Pengetahuan baru itu
diperoleh dengan cara deduktif, artinya pembelajaran dimulai dengan mempelajari secara keseluruhan, kemudian memperhatikan detailnya.
c. Pemahaman pengetahuan understanding knowledge, artinya pengetahuan
yang diperoleh bukan untuk dihafal tetapi untuk dipahami dan diyakini, misalnya dengan cara meminta tanggapan dari yang lain tentang
pengetahuan yang diperolehnya dan berdasarkan tanggapan tersebut baru pengetahuan itu dikembangkan
d. Mempraktikan pengetahuan dan pengalaman tersebut applying knowledge,
artinya pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan siswa, sehingga tampak perubahan perilaku
siswa e.
Melakukan refleksi reflecting knowledge terhadap strategi pengembangan pengetahuan. Hal ini dilakukan sebagai umpan balik untuk proses perbaikan
dan penyempurnaan strategi.
3. Prinsip- Prinsip Pembelajaran Contextual Teaching and Learning CTL
CTL sebagai suatu model pembelajaran memiliki 7 prinsip. Prinsip- prinsip ini yang melandasi pelaksanaan proses pembelajaran dengan
menggunakan model CTL, diantaranya adalah
40
: a.
Konstruktivisme Konstruktivisme yaitu proses membangun atau menyusun
pengetahuan baru
dalam struktur
kognitif siswa
berdasarkan pengalaman
41
. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta, konsep atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus membangun
40
Wina Sanjaya, op.cit., 264- 269
41
Wina Sanjaya.Op. Cit., h 264
pengetahuan itu sendiri melalui pengalaman yang nyata. “Pada dasarnya
pengetahuan dibentuk pada diri manusia berdasarkan pengalaman nyata yang dialaminya dan hasil interaksinya dengan lingkungan sosial di
sekelilingnya. Belajar
adalah prubahan
proses mengkonstruksi
pengetahuan berdasarakan pengalamannya yang dialami para siswa sebagai hasil interaksinya dengan lingkungan sekitarnya
”
42
. b.
Bertanya questioning Pengetahuan yang dimiliki seseorang selalu bermula dari bertanya.
Penerapan unsur bertanya dalam CTL harus difasilitasi oleh guru. Melalui proses bertanya, siswa akan mampu menjadi pemikir yang handal dan
mandiri. Mereka dirangsang untuk mampu mengembangkan ide gagasan dan pengujian baru yang inovatif. Dalam pembelajaran CTL siswa
dituntut aktif dalam proses pembelajaran, salah satunya dengan aktif bertanya. Bertanya dalam proses pembelajaran bukan hanya satu arah
yaitu antara guru dan murid, tetapi dua arah yaitu guru dan siswa, siswa dan siswa. Melalui penerapan bertanya, pembelajaran akan lebih hidup,
akan medorong proses dan hasil pembelajaran yang lebih luas dan mendalam.
Dalam sebuah pembelajaran yang produktif, kegiatan bertanya berguna untuk
43
: 1
Menggali inforministratif maupun akademis 2
Mengecek pemahaman peserta didik 3
Membangkitkan respon peserta didik 4
Mengetahui sejauh mana keingintahuan peserta didik 5
Mengetahui hal- hal yang sudah diketahui peserta didik 6
Memfokuskan perhatian peserta didik pada sesuatu yang dikehendaki pembelajar guru
7 Untuk membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari peserta didik
8 Untuk menyegarkan kembali pengetahuan peserta didik
42
Sumiati, Asra., Metode Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima, 2009, h.15
43
Martinis Yamin, Desain Baru Pembelajaran Konstruktivistik, Jakarta: Referensi, 2012, h. 83- 84