Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1. Masalah yang diteliti dibatasi pada penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning CTL dalam pembelajaran IPS. 2. Motivasi Belajar IPS siswa yang meliputi: 1 adanya hasrat dan keinginan untuk melakukan kegiatan, 2 adanya dorongan dan kebutuhan untuk melakukan kegiatan, 3 adanya harapan dan cita- cita, 4 adanya penghargaan dan penghormatan atas diri, 5 adanya lingkungan yang baik, 6 adanya kegiatan yang menarik 3. Materi IPS yang difokuskan pada penelitian ini adalah “Peninggalan- peninggalan Kerajaan Hindu, Budha, dan Islam serta Tokoh- tokoh yang Berpengaruh dalam Kerajaan Hindu, Budha, Islam ”

D. Perumusan Masalah

Apakah ada pengaruh Penerapan Model Contextual Teaching and Learning CTL Terhadap Motivasi Belajar IPS Siswa?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Penerapan Model Contextual Teaching and Learning CTL terhadap Motivasi Belajar IPS Siswa yang terkait dengan adanya hasrat dan keinginan untuk melakukan kegiatan, adanya dorongan dan kebutuhan untuk melakukan kegiatan, adanya harapan dan cita- cita, adanya penghargaan dan penghormatan atas diri, adanya lingkungan yang baik.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi: 1. Bagi guru: Dapat memberikan informasi kepada guru tentang penggunaan model pembelajaran CTL pada mata pelajaran IPS 2. Bagi siswa : a. Meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS b. Membantu meningkatkan pemahaman siswa tentang pelajaran IPS 3. Bagi peneliti: Penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan model Contextual Teaching and Learning CTL

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Pembelajaran IPS

1. Pengertian Pembelajaran IPS

Sebelum menjelaskan pembelajaran IPS, terlebih dahulu akan dijelaskan pengertian belajar dan pembelajaran. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya 1 . Sependapat dengan Slameto, menurut Muhibbin Syah belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif 2 . Menurut Winkel, belajar adalah suatu aktivitas mental psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan- perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas 3 . Berdasarkan pengertian- pengertian belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan pada diri individu baik berupa kecakapan dalam bidang kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai akibat dari pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Selanjutnya, pembelajaran menurut UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 20 menyatakan; pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar 4 Menurut Kokom Komalasari, bahwa pembelajaran adalah sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan peserta didik pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar peserta didik 1 Slameto, Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, cet.5, h.2 2 Muhibbin Syah, Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010, Cet.15, h.90 3 Winkel, Psikologi Pengajaran, Jakarta: Grasindo, 2000, cet 6, h. 53 4 Undang- Undang Sistem Pendidikan Nasional Sisdiknas, No 20 Tahun 2003, h. 2 pembelajar dapat mencapai tujuan- tujuan pembalajaran secara efektif dan efisien 5 . Menurut Aminuddin Rasyad, pembelajaran adalah proses yang terjadi yang membuat seseorang atau sejumlah orang, yaitu peserta didik melakukan proses belajar sesuai dengan rencana pengajaran yang telah diprogamkan 6 . Selanjutnya, Eni Rosda Syarbaini dalam bahan ajar Psikologi Pendidikan mengemukakan bahwa pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa 7 . Berdasarkan pengertian- pengertian pembelajaran di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses yang dirancang oleh guru agar terciptanya proses belajar yang efektif dengan melibatkan komponen- komponen pembelajaran seperti materi pembelajaran, strategi dan metode pembelajaran, media pembelajaran, evaluasi pembelajaran guna mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Menurut Trianto, Ilmu Pengetahuan Sosial IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu- ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum dan budaya 8 . Sejalan dengan pendapat Trianto, Sapriya mengemukakan bahwa: Ilmu Pengetahuan Sosial IPS merupakan nama mata pelajaran yang berdiri sendiri sebagai integrasi dari sejumlah konsep disiplin ilmu sosial, humaniora, sains bahkan berbagai isu dan masalah sosial kehidupan 9 . Selanjutnya menurut Badan Standar Nasional Pendidikan BNSP, Ilmu Pengetahuan Sosial IPS adalah ilmu yang mempelajari seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu isu sosial 10 . 5 Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual:Konsep dan Aplikasi, Bandung: Refika Aditama, 2013, h.3 6 Aminuddin Rasyad, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: UHAMKA Press, 2003, h.14 7 Eni Rosda Syarbaini, Bahan ajar psikologi pendidikan tidak diterbitkan 8 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu: konsep, strategi, dan implementasinya dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP, Jakarta: Bumi Aksara, 2012, h. 171 9 Sapriya, pendidikan IPS, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009, h. 20 10 Standar Isi Untuk Pendidikan Dasar dan Menengah Jakarta: Undang- undang Permendiknas No 20 Tahun, 2006, h. 575