dapat diketahui bahwa hasil t
hitung
lebih besar dibandingkan dengan t
tabel
t
hitung
t
tabel
. Berdasarkan kriteria pengujian yang telah ditetapkan, yaitu: jika t
hitung
t
tabel,
maka H
a
diterima dan H ditolak. Hal ini berarti bahwa, motivasi belajar IPS
siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran CTL lebih tinggi dengan motivasi belajar IPS siswa yang belajar dengan pembelajaran
konvensional. Maka dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian menunjukkan, terdapat
perbedaan yang signifikan antara motivasi belajar kelompok eksperimen dengan motivasi belajar kelompok kontrol. Dapat dikatakan bahwa penggunaan model
pembelajaran CTL berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar IPS siswa.
3. Interpretasi Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis data penelitian di atas, menunjukkan bahwa rata- rata motivasi belajar IPS siswa yang belajar dengan menggunakan model
pembelajaran CTL lebih tinggi dengan rata- rata motivasi belajar IPS siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional. Hal tersebut diketahui dari
perolehan rata- rata motivasi belajar IPS siswa kelompok eksperimen sebesar 89,90 dan perolehan rata- rata motivasi belajar IPS siswa kelompok sebesar
79,06. Selain itu juga dilihat dari hasil uji beda rata- rata dengan menggunakan
rumus uji-t menunjukkan bahwa, rata- rata motivasi belajar IPS siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran CTL berbeda dengan rata-
rata motivasi belajar IPS siswa dengan pembelajaran konvensional. Dari tabel distribusi t pada taraf kepercayaan 95 atau taraf signifikan
⍺ = 0,05 didapat harga t
tabel
= 1,67 dan harga t
hitung
= 8,97, dari hasil ini terlihat bahwa t
hitung
t
tabel.
Berdasarkan hasil interpretasi di atas, dapat dijelaskan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara rata- rata motivasi belajar IPS siswa yang belajar
dengan menggunakan model pembelajaran CTL kelompok eksperimen dengan rata- rata motivasi belajar IPS siswa yang belajar dengan menggunakan
pembelajaran konvensional kelompok kontrol.
Selain itu juga berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran IPS, menunjukkan bahwa motivasi belajar IPS siswa yang belajar
menggunakan CTL lebih tinggi dengan motivasi belajar IPS siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional. Hal ini dibuktikan dengan hasil skor rata-
rata aktivitas belajar pada kelas CTL dari pertemuan pertama sampai dengan pertemuan ketujuh mengalami peningkatan yaitu dari 70,83 sampai 91,67.
Sedangkan skor rata- rata aktivitas belajar siswa pada kelas konvensional hanya sebesar 62,5.
Berdasarkan hasil data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Contextual Teaching and Learning CTL berpengaruh terhadap
motivasi belajar IPS siswa.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Data yang telah diinterpretasikan di atas, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara motivasi belajar IPS siswa yang menggunakan
model pembelajaran CTL dengan motivasi belajar IPS siswa dengan pembelajaran konvensional. Hal ini disebabkan karena pembelajaran dengan menggunakan
model CTL, kegiatan belajar siswa adalah mencari, mengolah, dan menemukan pengalaman belajar yang lebih bersifat konkret terkait dengan kehidupan nyata
baik kehidupan sosial, budaya maupun masyarakat lingkungan siswa, secara mandiri dengan guru sebagai fasilitatornya. Dengan demikian, proses
pembelajaran CTL lebih menekankan keterlibatan siswa secara aktif yang berdasarkan dengan kehidupan nyata siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat
Kunandar yang mengatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan CTL akan mendorong siswa kearah belajar aktif
3
. Materi pelajaran akan tambah berarti jika siswa mempelajari materi pelajaran yang disajikan melalui konteks kehidupan
mereka, dan menemukan arti dalam proses pembelajarannya, sehingga pembelajaran akan lebih berarti, menyenangkan dan siswa akan lebih mudah
3
Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, Jakarta: Rajawali Pers, 2007, h.294