kelompok eksperimen sebesar 89,9 dengan motivasi tertinggi sebesar 99 dan skor terendah sebesar 80 dengan jumlah sampel sebanyak 30 siswa. Sedangkan rata-
rata motivasi belajar IPS siswa kelompok kontrol sebesar 79,06 dengan motivasi tertinggi sebesar 91 dan motivasi terendah sebesar 66 dengan jumlah sampel
sebanyak 30 siswa.
3. Hasil Observasi Proses Pembelajaran IPS di Kelas Eksperimen
Berikut ini adalah data hasil pengamatan proses pembelajaran di kelas eksperimen selama tujuh kali pertemuan, yang diperoleh dari lembar observasi
aktivitas siswa sebagai data pendukung, yaitu:
Tabel 4.10 Hasil Observasi Aktifitas Siswa
Kelas Eksperimen
Data Observasi
aktivitas Siswa
Pertemuan ke I
II III
IV V
VI VII
70,83 75 79
83,3 83,3
83,3 91,67
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa rata- rata aktifitas siswa dalam proses pembelajaran IPS dengan penerapan model CTL, dari pertemuan
pertama sampai dengan ketujuh mengalami perubahan, walaupun pada pertemuan ke empat sampai pertemuan keenam mengalami kestabilan, yaitu pada pertemuan
pertama presentasi rata- rata keaktifan siswa sebesar 70,83, pertemuan kedua sebesar 75, pertemuan ketiga sebesar 79, pertemuan keempat sampai keenam
sebesar 83,3 dan pertemuan ketujuh sebesar 91,67. Pada pertemuan pertama, proses pembelajaran masih terlihat pasif, hal ini
disebabkan karena peserta didik masih merasa malu terhadap guru baru. Tetapi pada pertemuan kedua, ketiga dan seterusnya sampai pertemuan ketujuh siswa
lebih aktif pada proses pembelajaran, dari mulai memperhatikan guru pada saat
menerangkan, aktif bertanya, berdiskusi dengan teman satu kelompoknya sampai mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas.
Gambar 4.3 Masing- masing siswa sedang berdiskusi kelompok
4. Hasil Observasi Proses Pembelajaran IPS di Kelas Kontrol
Berikut ini adalah data hasil pengamatan proses pembelajaran di kelas kontrol selama tujuh kali pertemuan, yang diperoleh dari lembar observasi
aktivitas siswa sebagai data pendukung, yaitu:
Tabel 4.11 Hasil Observasi Aktifitas Siswa
Kelas Kontrol
Data Observasi
aktivitas Siswa
Pertemuan ke I
II III
IV V
VI VII
62,5 62,5
66,67 70,83
66,67 70,83 75
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa aktifitas belajar kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Hal ini dibuktikan dengan; pada
pertemuan pertama dan pertemuan kedua, aktifitas belajar mengalami kestabilan yaitu sebesar 62,5. Sedangkan pada pertemuan ketiga dan keempat mengalami
peningkatan yaitu sebesar 66,67 dan 70,83. Tetapi pada pertemuan kelima
mengalami penurunan, yaitu sebesar 66,67. Selanjutnya untuk pertemuan keenam dan ketujuh mengalami peningkatan kembali, yaitu sebesar 70,83 dan
75.
C. Analisis dan Interpretasi Hasil Penelitian
1. Pengujian Persyaratan Analisis Data
Berdasarkan persyaratan analisis, sebelum dilakukan pengujian hipotesis, perlu dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu terhadap data hasil penelitian. Uji
persyaratan yang dipenuhi adalah:
a. Uji Normalitas Motivasi Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Dalam penelitian ini, uji normalitas didapat dengan menggunakan uji chi-kuadrat. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang
diperoleh berdistribusi normal atau tidak, dengan ketentuan bila memenuhi kriteria X
2 hitung
X
2 tabel
diukur pada taraf signifikan 5. Hasil uji normalitas motivasi belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas Motivasi Belajar Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol
Statistik Eksperimen
Kontrol
N 30
30 89,60
79.1 S
4.64 5,18
X
2 hitung
2,89 7,95
X
2 tabel
9,49 9,49
Kesimpulan Normal
Normal
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa hasil X
2 hitung
motivasi belajar kelas eksperimen adalah 2,89 dan kelas kontrol adalah 7,95. Sedangkan
hasil X
2 tabel
kedua kelompok penelitian yang dihitung berdasarkan dan derajat kebebasan dk = k
– 3 = 7 – 3 = 4, maka didapat X
2 tabel
= 9,49. Bila
kedua hasil X
2 hitung
kedua sampel penelitian, baik eksperimen maupun kontrol menunjukkan angka yang lebih kecil daripada X
2 tabel,
maka kedua sampel tersebut berdistribusi normal. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, maka
hasil motivasi belajar kedua kelompok disimpulkan berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas Motivasi Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Setelah kedua kelompok sampel penelitian dinyatakan berdistribusi normal, selanjutnya dicari nilai homogenitasnya. Dalam penelitian ini,
homogenitas didapatkan dengan menggunakan uji fisher. Kriteria pengujian yang digunakan yaitu kedua kelompok dinyatakan homogen apabila F
hitung
F
tabel .
Hasil uji homogenitas kedua kelompok sampel penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.13 Hasil Uji Homogenitas Motivasi Belajar Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol
Statistik Eksperimen
Kontrol S
2
21,55 26,86
F
hitung
1,24 F
tabel
1,86
Kesimpulan Homogen
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh F
hitung
= 1,24 dan F
tabel
= 1,86 pada taraf signifikan
dengan derajat kebebasan db
1
= 29 dan db
2
= 29 hasil motivasi belajar kedua kelompok eksperimen dan kontrol berasal dari
populasi yang homogen karena memenuhi kriteria F
hitung
F
tabel.
2. Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian persyaratan analisis, maka pengujian selanjutnya adalah pengujian hipotesis yang dalam pengujiannya menggunakan
rumus uji-t. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan motivasi belajar siswa antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.
Untuk pengujian tersebut terdapat ketentuan sebagai berikut: jika t
hitung
t
tabel
maka H diterima, dan jika t
hitung
t
tabel,
maka H
a
diterima. Adapun hasil uji-t terhadap hasil motivasi belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.14 Hasil Uji-t Motivasi Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Statistik Eksperimen
Kontrol
N 30
30 X
89,60 79.1
S
2
21,55 26,86
S
gabungan
4,91 t
hitung
8,97 t
tabel
1,67 Perbandingan
8,97 2,00 Kesimpulan
t
hitung
t
tabel
H ditolak dan H
a
diterima, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara motivasi
belajar siswa kelas eksperimen dengan motivasi belajar siswa kelas control
Keterangan : N
= jumlah siswa Ẋ
= Rata- Rata S
= Simpangan Baku S
gabungan
= Simpangan Baku Gabungan T
hitung
= Nilai Hitung t
tabel
= Nilai Tabel
Berdasarkan tabel di atas, hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus uji-t, diperoleh hasil t
hitung
sebesar = 8,97 dan t
tabel
sebesar = 1,67 dengan taraf kepercayaan 95 atau taraf signifikan
5. Dengan demikian, maka