Evaluasi Keluarga Korban Penanganan anak nakal berbasis masyarakat dengan Restorative Justice: kasus di Kelurahan Pasanggrahan Kecamatan Ujung Berung Kota Bandung

98

7.3. Evaluasi Keluarga Korban

Dari seluruh kasus yang terjadi di Kelurahan Pasanggrahan, mayoritas pihak keluarga korban mendukung proses penyelesaian dengan restorative justice. Mereka puas dengan jalan musyawarah yang dilakukan. Seperti ungkapan salah satu orang tua korban korban An seperti berikut ini : ”Saya dapat mengambil hikmah yang sangat berarti dengan adanya kejadian yang menimpa anak saya, karena sebelumnya saya tidak mengetahui kalau anak saya itu suka berkata-kata kotor pada orang lain, dan setelah terjadi kasus pada anak saya kemudian dilakukan pertemuan untuk menyelesaikannya, barulah saya tahu bahwa penyebab pelaku memukul anak saya diakibatkan kesalahan anak saya yang sering berkata-kata kasar dan kotor. Setelah kejadian itu saya jadi introspeksi kepada diri saya sendidi bahwa dalam mendidik anak selama ini ternyata saya masih ada kekurangan. Alhamdulilah sejak kejadian itu saya jadi lebih sering dekat dengan anak dan selalu mengingatkan untuk berkata-kata yang baik dan sopan kepada semua orang, dan kelihatannya anak saya juga mengalami perubahan yang sangat besar. Saya perhatikan apabila main dengan temannya kata-katanya sopan” Selain itu juga terjalin hubungan yang positif antara keluarga korban dengan keluarga pelaku, seperti kejadian yang menimpa korban Bpk In yang dihalaman rumahnya terdapat besi rongsokan dan dicuri oleh dua oang pelaku. Setelah kejadian tersebut ternyata pihak korban malah memberikan bantuan kepada keluarga pelaku seperti dituturkan oleh Bapak In sebagai berikut : ”Seminggu setelah kejadian, saya mendatangi rumah Pak RW dan meminta untuk diantar ke rumah keluarga korban. Setelah bersama- sama dengan Pak RW bertemu dengan rumah pelaku, saya merasa iba sekali, ternyata kedua orang tua anak tersebut berprofesi sebagai pemulung dan tinggal digubuk yang sangat kumuh, sehingga saat itu saya secara spontanitas memberi mereka uang dan esok harinya mengantarkan beras dan baju bekas untuk keluarga pelakutersebut. Saya bersyukur dengan kejadian itu karena sejak itu sampai sekarang saya sering menyuruh kedua orang tua korban apabila ada pekerjaan dirumah, saya selalu meminta mereka untuk menyelesaikannya. Hitung-hitung membantu agar mereka dapat melangsungkan kehidupannya dengan baik”. Dari kedua kejadian tersebut ternyata proses penyelesaian lewat restorative justice membawa dampak positif bagi kedua belah pihak baik korban maupun pelaku. 99

7.4. Evaluasi Keluarga Pelaku