110 terlepas begitu saja dengan FMPA Tingkat Kelurahan, meskipun tidak
berhubungan secara hierarki. Artinya, FMPA Tingkat RW tidak berkewajiban untuk melaporkan kegiatan dan bertanggung jawab secara hierarki kepada
FMPA Tingkat Kelurahan Pasanggrahan, tetapi sama-sama mempunyai visi menerapkan restorative justice dalam menangani kasus anak nakal di
wilayahnya. Sehingga dipandang perlu untuk membentuk Forum Komunikasi pada Tingkat Kelurahan Pasanggrahan.
b. Tujuan
Forum komunikasi pada tingkat kelurahan dibentuk untuk membahas dan tukar pikiran mengenai penanganan kasus anak nakal yang ada di masing-
masing RW. Forum komunikasi ini juga berperan sebagai ajang penambahan wawasan dan pemahaman mengenai hak-hak anak, metode penanganan anak
yang sesuai dengan norma sosial yang ada dalam masyarakat, dan mempertahankan motivasi dalam menerapkan program ini. Setiap penanganan
kasus anak nakal di suatu RW, dapat dijadikan referensi penanganan kasus yang sama di RW lain.
c. Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan program dilihat dari rutinnya mengadakan pertemuan FMPA Tingkat RW, tingkat kehadiran anggota, serta keaktifan
diskusi yang diselenggarakan. Setiap pertemuan menghasilkan sesuatu yang dapat meningkatkan motivasi FMPA Tingkat RW dalam menjalankan
program. Apabila pertemuan hanya berisi hal yang monoton saja, maka motivasi untuk mengadakan pertemuan akan berkurang. Sehingga masing-
masing FMPA Tingkat RW dapat menyampaikan gagasan, pemikiran, ide, agar penerapan program makin baik dari waktu ke waktu.
d. Alat Verifikasi
Indikator keberhasilan diverifikasi melalui FGD, yang dapat diselenggarakan pada pertemuan rutin selanjutnya. Permasalahan penerapaan
restorative justice di wilayah, dapat menjadi fokus pembahasan dalam forum
tersebut, untuk dipecahkan bersama. Diperlukan peranan FMPA tingkat
111 Kelurahan, narasumber LPA Jabar dan LSM Saudara Sejiwa dalam
menghidupkan suasana diskusi.
e. Pelaksana
Pelaksana program adalah anggota FMPA Tingkat Kelurahan dibantu oleh LSM Saudara Sejiwa dan LPA Jawa Barat.
f. Pendukung
Pendukung program adalah LPA Jawa Barat yang berperan penting dalam pembinaan dan pengawasan jalannya program, di samping memberikan
stimulan anggaran.
g. Metode Pelaksanaan
Metode yang ditempuh yaitu pembahasan materi, diskusi, dan penguatan komitmen seluruh anggota forum dalam penanganan anak nakal.
Dapat dipertimbangkan untuk mengadakan simulasi penanganan kasus anak nakal melalui program ini, sehingga setiap tahap yaitu family group
conference , victim offender mediation, peacemaking and sentencing circles
senantiasa didasari oleh unsur-unsur adanya dialog, relationship building, dan restorasi
.
h. Waktu
Waktu pelaksanaan satu tahun dua kali, pada bulan April dan Oktober tiap-tiap tahun.
i. Sumber Dana
Dana penunjang kegiatan berasal dari swadaya masyarakat ditambah dengan bantuan dari pihak LPA Jawa Barat.
Program jangka panjang ini apabila disajikan dalam bentuk Tabel 13.
112
Tabel 13. Pembentukan Forum Komunikasi antar FMPA Tingkat RW se-Kelurahan Pasanggrahan
Program Kegiatan
Pelaksana Penanggung
Jawab Pendukung Waktu
Bahan Ket
Terbentuknya forum
komunikasi FMPA Tingkat
RW se- Kelurahan
Pasanggrahan Pembahasan materi,
diskusi, dan penguatan
komitmen seluruh anggota FMPA
dalam menerapkan program.
Simulasi penanganan kasus
FMPA Tingkat Kelurahan
Pasanggrahan Ketua
FMPA LPA Jabar,
LSM Saudara
sejiwa, aparat
penegak hukum
Pada bulan
April dan Oktober
tiap-tiap tahun
Ruang rapat yang
representative, papan tulis,
potongan kertas karton
ukuran 5x10 cm, bahan
presentasi undangan
diberikan kepada seluruh anggota
FMPA Tingkat RW se-
Kelurahan Pasanggrahan
LPA dan LSM bertindak
sebagai narasumber dan
pendukung dana
8.3.3. Program Monitoring dan Evaluasi
Pada bab terdahulu telah dijelaskan tentang pentingnya monitoring dan evaluasi monev dilakukan. Secara umum, evaluasi diartikan sebagai kegiatan
pengukuran terhadap sesuatu, apakah itu suatu proses atau hasil dari kegiatan dengan menggunakan alat ukur atau standar tertentu. Pemantauan dilakukan untuk
memastikan bahwa pelaksanaan suatu upaya berjalan sesuai dengan rencana, dan dilakukan selama upaya tersebut dilaksanakan. Sedangkan evaluasi dilakukan
untuk menyempurnakan upaya atau kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan, membantu perencanaan, penyusunan upaya atau kegiatan dan pengambilan
keputusan di masa depan. Evaluasi dapat dilakukan pada saat pelaksanaan, saat berakhirnya suatu upaya, atau beberapa tahun setelah suatu upaya selesai.
Program-program pengembangan masyarakat jangka pendek dan jangka panjang sebagaimana direncanakan di atas, memerlukan kegiatan monitorig dan evaluasi
untuk memastikan bahwa program berjalan dengan baik.
a. Latar Belakang
Program jangka pendek dan jangka panjang sebagaimana dirancang di atas, perlu dimonitor dan dievaluasi untuk mengetahui sejauh mana efektivitas
dan efisiensi program tersebut dalam penanganan anak nakal. Monitoring dan evaluasi dapat dilaksanakan pada saat pelaksanaan, untuk mengetahui apakah
113 program sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan atau belum. Jika
belum, maka diperlukan upaya penyempurnaan kembali.
b. Tujuan