Struktur Komunitas Penanganan anak nakal berbasis masyarakat dengan Restorative Justice: kasus di Kelurahan Pasanggrahan Kecamatan Ujung Berung Kota Bandung

41 dengan pusat kegiatan baik ekonomi, pendidikan, pemerintahan dan hiburanrekreasi Kegiatan ekonomi secara umum di Kelurahan Pasanggrahan bervariasi, mulai dari skala kecil sampai dengan skala besar, kesemuanya menyebar di sekitar Jalan Ujung Berung yang membentang dari Utara ke Selatan. Kegiatan ekonomi skala besar misalnya usaha salon, apotik, toko bangunan dan toko swalayan. Usaha skala menengah seperti toko keperluan sehari-hari dari mulai sebelah utara sampai selatan jalan Ujung Berung, tempat penyewaan internet, penjahit, foto copy, foto studio dan rumah makan. Sedangkan usaha kecil termasuk dikalangan sektor informal adalah pedagang kaki lima, pedagang asongan, tukang ojeg, pedagang keliling dan sebagainya yang menjual aneka macam barang dan jasa keperluan hidup sehari- hari yang biasanya menempati areal sekitar Terminal Ujung Berung, Pasar Ujung Berung, disekitar perkantoran pemerintah, perusahaan, sekolah dan tempat keramaian lainnya. Usaha ini tersebar disepanjang jalan Ujung Berung maupun jalan dan gang-gang kecil disemua wilayah Kelurahan Pasanggrahan . Keterkaitan ekonomi lokal dengan kegiatan ekonomi lebih luas dapat digambarkan bahwa berbagai macam barang dagangan, bahan mentah, peralatan dan sarana kerja dapat diperoleh dari sekitar Kelurahan Pasanggrahan .

4.3. Struktur Komunitas

a. Pelapisan Sosial Penduduk Kelurahan Pasanggrahan berdasarkan pelapisan sosial masyarakat dapat digambarkan melalui : 1 Status Ekonomi Status sosial ekonomi dapat diukur dengan kekayaan yang dimiliki yaitu dapat diketahui melalui kepemilikan rumah dan lokasi rumah, kemudian tingkat pendidikan dapat diketahui melalui profesi atau pekerjaan setelah itu menyusul ukuran keaktifan dalam masyarakat. Kelurahan Pasanggrahan terdiri atas kompleks perumahan mewah, rumah dipinggir Jalan Ujung Berung dan rumah – rumah di pinggiran jalan-jalan 42 kampung serta rumah-rumah didalam perkampungan atau gang-gang. Kepemilikan rumah dan lokasi rumah secara sosial ekonomi merupakan lapisan atas masyarakat di Kelurahan Pasanggrahan, selanjutnya pekerjaan sebagai pengusaha, pejabat struktural di instansi pemerintah, pegawaikaryawan swasta yang karena kedudukan, tingkat pendidikan dan kepemilikankekayaan berada pada lapisan sosial ekonomi menengah dan atas. Struktur sosial tinggi juga diberikan kepada para tokoh masyarakat dan tokoh agama yang cukup berpengaruh di dalam masyarakat. Walaupun kekayaan, jabatan, pendidikan menjadi ukuran dalam menentukan pelapisan sosial dalam masyarakat, namun proses interaksi sosial dalam batas-batas tertentu dalam kehidupan sehari-hari dapat berlangsung. Hubungan mereka dalam aktivitas kemasyarakatan misalnya pengajian, gotong royong, keamanan, dan ketertiban lingkungan relative cukup akrab. Tetapi secara ekonomi jelas tetap kesenjangan yang lebar diantara lapisan sosial atas dan bawah ini, dan biasanya anak – anak remaja yang berasal dari lapisan sosial paling bawah relative lebih banyak melakukan kenakalan seperti kasus pencurian. Biasanya mereka mencuri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya karena tidak terpenuhi dengan layak oleh orang tuanya. 2 Kepemimpinan Pemimpin formal diwilayah Kelurahan Pasanggrahan adalah mereka yang termasuk aparat pemerintahan di kelurahan termasuk Ketua RW dan Ketua RT. Sementara pemimpin informal adalah tokoh masyarakat dalam bidang agama dan yang banyak bergerak dalam bidang sosial kemasyarakatan. Kepatuhan warga terhadap pemimpin formal pada umumnya menyangkut pada peraturan pemerintah seperti prosedur dalam pengurusan surat-surat sejak dari ketua RT sampai di Kantor Kelurahan atau kecamatan. Biasanya hal ini menyangkut tentang kependudukan, peraturan tentang ketertiban dan keamanan lingkungan. Pemimpin formal sangat berperan sekali dalam menangani anak yang melakukan kenakalan, karena biasanya 43 apabila ada kejadian anak yang melakukan tindak pidana, warga masyarakat sering melaporkan terlebih dahulu kepda ketua RT RW setempat sebelum diproses secara hukum diserahkan kepada pihak Kepolisian. Sementara kepatuhan masyarakat terhadap pemimpin informal lebih karena pengaruh dari pribadi tokoh yang bersangkutan sehubungan dengan peran serta kiprah dari pemimpin informal tersebut. Tokoh agama akan didengar perkatannya oleh warga masyarakat apabila menyangkut bidang keagamaan, demikian juga seorang guru memberikan saranpandangan tentang masalah pendidikan akan diperhatikan oleh masyarakat. Peranan Ustad memegang peranan dalam mendidik mental dan keagamaan terhadap anak-anak, apabila seorang anak mempunyai akhlak yang baik sesuai tuntunan ajaran agama, maka diharapkan mereka tidak akan melakukan kenakalan b. Organisasi dan Kelembagaan Lembaga Kemasyarakatan yang terdapat di Kelurahan Pasanggrahan adalah sebagaimana terlihat dalam Tabel 8. Tabel 8. Jumlah Lembaga Kemasyarakatan yang terdapat di Kelurahan Pasanggrahan Kecamatan Coblong Kota Bandung Tahun 2008 No Lembaga Kemasyarakatan Jumlah 1 Mesjid dan Mushola 26 2 Taman Kanak-Kanak 10 3 Sekolah Dasar 5 4 Sekolah Menengah Tingkat Pertama 2 5 Pondok Pesantren 1 6 Madrasah 1 7 Toko dan supermarket 5 8 Warung 1200 9 Pos Yandu 14 10 Balai Pengobatan 2 Sumber : Profil Kelurahan Pasanggrahan 2008 44 Lembaga Kemasyarakatan tersebut dalam konteks pengembangan masyarakat maupun praktek pekerjaan sosial merupakan system sumber kemasyarakatan yang dapat dimanfaatkan dalam upaya pemenuhan kebutuhan dan pemecahan masalah sosial yang ada di Kelurahan Pasanggrahan . Kelembagaan menunjuk pada adanya unsur-unsur yang mengatur perilaku warga masyarakat yaitu bagaimana norma-norma atas segala tindakan terhadap pemenuhan kebutuhan pokok manusia. Berikut ini kelembagaan yang ada pada Kelurahan Pasanggrahan dapat digambarkan sebagai berikut : 1 Kelembagaan kekerabatan Norma-norma yang ada secara turun temurun dan sebagian masih dipegang oleh masyarakat sifatnya telah membaur antara tradisional, modern dan keagamaan. Misalnya kelompok pengajian, forum warga dan kegiatan arisan warga. 2 Kelembagaan ekonomi Kelembagaan ekonomi pada masyarakat di Kelurahan Pasanggrahan dapat terlihat dengan adanya Koperasi simpan pinjam yang hampir disemua RW mempunyai Koperasi simpan pinjam 3 Kelembagaan kemasyarakatan Keyakinan masyarakat di Kelurahan Pasanggrahan terhadap agama yang mayoritas bergama islam. Nilai dan norma pada aspek keagamaan ini ada dan terpelihara dengan baik pada masyarakat. Adanya acara selamatan syukuran, pengajian, tahlilan dan lain-lain. Kelembagaan keagamaan ini diwujudkan dalam bentuk organisasi keagamaan seperti DKM Dewan Keluarga Mesjid dan Kelompok Majlis Ta’lim 4 Kelembagaan pendidikan Norma dan nilai akan pentingnya pendidikan pada masyarakat relative cukup kuat. Masyarakat di Kelurahan Pasanggrahan mempunyai perhatian yang cukup besar dan mengerti akan pentingnya pendidikan. Salah satunya melalui Bawasa Bantuan beasiswa untuk anak-anak yang orang 45 tuanya tidak mampu yang memberikan bantuan untuk biaya sekolah bagi anak-anak yang ada di Kelurahan Pasanggrahan . 5 Kelembagaan politik Masyarakat menghargai kebebasan dalam berpolitik. Keadaan ini tercermin pada kegiatan Pemilu dan menjelang pemilihan Gubernur Jawa barat tahun 2008. Masyarakat mengikutinya dengan baik tanpa ada pertentangan yang dapat menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa. Secara keseluruhan lembaga-lembaga kemasyarakatan tersebut merupakan suatu jejaring sosial masyarakat masyarakat di Kelurahan Pasanggrahan. Kelurahan Pasanggrahan merupakan gambaran kehidupan masyarakat perkotaan dengan sifat kekerabatan cenderung mengarah pada bentuk keluarga batih inti. Proses penanaman norma dan nilai terutama pada anak yang utama adalah lembaga keluarga sebagai kelompok primer yaitu orang tua. Keberadaan orang tua bagi anak-anaknya sangat penting. Anak menjadi nakal pada awalnya diakibatkan oleh kesalahan orang tua dalam membina dan mendidiknya, biasanya orang tua yang kurang memberikan perhatian dan pengawasan akan menyebabkan anak menjadi nakal. Sehubungan dengan tugas dan tanggung jawab orang tua dalam mencari nafkah, maka proses sosialisasi seringkali diserahkan kepada institusi di luar keluarga terutama sekolah formal dan taman pendidikan Al’Quran TPA. Hal ini akan membantu pihak orang tua dalam menanamkan nilai-nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Pola hubungan antara warga yang cenderung mengarah pada pola individualistik sehingga dalam melakukan aktivitas hidup ekonomi sehari- hari sesuai dengan kepentingan masing-masing secara rutin. Aktivitas hidup sehari-hari cenderung terjadwal seperti berangkat kerja, waktu kerja, pulang kerja, dan waktu istirahat. Mengacu pada proses sosialisasi yang cenderung berlangsung di masyarakat Kelurahan Pasanggrahan, maka muncul perkumpulan- 46 perkumpulan berdasarkan jenis dan lingkungan kerja, kepentingan, minathobi, asal daerah dan lain-lain. Sehubungan dengan hal itu di Kelurahan Pasanggrahan banyak terdapat kelompok pengajian yang ada di setiap RW, sarana olah raga seperti lapangan sepak bola 2 buah, lapangan basket 2 buah, lapangan volley ball 2 buah, lapangan bulutangkis 1 buah, sanggar senam 3 buah dan lain-lain. Adanya kelompok pengajian disetiap RW merupakan modal sosial untuk menekan tingkat kenakalan pada anak, demikian juga adanya lapangan olahraga dapat dijadikan ajang kreativitas anak-anak sehingga minat dan bakatnya dapat tersalurkan dengan baik, sehingga anak-anak dapat berprestasi. Di Kelurahan Pasanggrahan terdapat berbagai kelompok sosial baik dalam rangka pemenuhan kebutuhan ekonomi, sosial maupun budaya. Kelompok-kelompok sosial dalam struktur sosial masyarakat yaitu kelompok sosial ekonomi atas, menengah dan bawah, namun setiap kelompok melakukan aktifitas rutinnya masing-masing serta tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Proses hubungan antar kelompok yang terjadi cenderung kearah hubungan kerjasama. Konflik sosial dan berbagai bentuk pertentangan sebagai sesuatu yang jarang sekali terjadi. Kelompok sosial yang ada di Kelurahan Pasanggrahan dibangun berdasarkan minat ketertarikan dan sentiment anggota-anggota kelompok seperti kelompok arisan, kelompok pengajian, kelompok UP2KP-PKK, sedangkan organisasi sosial dibangun lebih pada ketertarikan memiliki identitas kolektif, adanya aturan-aturan dan kepengurusan seperti PKK, Karang Taruna, LPM dan kelembagaan lokal lainnya. Organisasi dan kelembagaan ini apabila diarahkan dan digunakan secara benar akan menjadi kelembagaan yang dapat memecahkan permasalahan sosial yang ada seperti penanganan terhadap anak-anak yang melakukan kenakalan. Karena itu melibatkan kelembagaan lokal dalam penanganan anak nakal sehingga tidak akan berhadapan dengan hukum menjadi suatu keharusan agar penanganannya lebih komprehensif. 47 c. Sumberdaya Lokal Keberadaan penduduk di Kelurahan Pasanggrahan tidak dapat dipisahkan dengan keberadaan alam sekitarnya. Demikian juga permasalahan masyarakat di Kelurahan Pasanggrahan berkaitan dengan permasalahan alam sekitarnya. Permasalahan anak nakal sehingga akan berhadapan dengan proses berhubungan dengan lingkungan alam sekitarnya Masyarakat di Kelurahan Pasanggrahan merupakan system antara aspek ekonomi, sosial dan budaya yang menjadi satu kesatuan yang utuh. Jenis latar belakang pendidikan akan menentukan jenis pekerjaan dan jenis pekerjaan menentukan tingkat pendapatan akan menentukan tingkat pemenuhan kebutuhan hidup, demikian seterusnya sehingga keadaan ekonomi menentukan posisi status sosial dalam masyarakat. Masyarakat Kelurahan Pasanggrahan yang menempati posisi status sosial ekonomi atas cenderung memperoleh peluang yang besar dalam memanfaatkan ekosistem seperti lingkungan yang bersih, air bersih, sanitasi yang baik sehingga berpeluang menikmati kesehatan yang optimal, sebaliknya kelompok bawah berada dalam lingkungan yang padat, sempit, peluang penguasaan sumber daya agraria relati f rendah sehingga rentan terhadap berbagai masalah ekologis seperti rumah yang kumuh, sempit, tidak tersedia sarana air bersih, tidak ada sarana bermain untuk anak, sehingga rentan terjadinya kenakalan anak d. Sistem penguasaan sumber daya agraria Kelurahan Pasanggrahan secara topografi termasuk dataran tinggi dan termasuk kawasan wisata sehingga harga tanah sangat tinggi. Daerah-daerah tertentu yang dijadikan komplek perumahan menjadi kawasan real estate. Peluang untuk membeli dan memiliki rumah di kawasan real estate adalah kelompok penduduk menengah ke atas, demikian juga tanah pekarangan di sepanjang Jalan Ujung Berung adalah tanah pekarangan yang bernilai ekonomi tinggi dengan harga yang mahal. Oleh karena itu kelompok penduduk yang berstatus sosial ekonomi bawah sangat kecil sekali peluang 48 untuk membeli dan memiliki tanah pada kawasan bernilai sosial ekonomi tinggi. Kelompok masyarakat miskin secara alamiah akan tersisihkan dan bermukim pada kawasan padat hunian. Akibatnya timbul kecemburuan sosial antara golongan atas dan golongan bawah yang akan mengarah pada kesenjangan ekonomi kaya dan miskin, sehingga berpeluang terjadinya kenakalan pada anak-anak yang miskin. e. Tekanan penduduk Penduduk di Kelurahan Pasanggrahan sebagian besar bermata pencaharian sebagai pegawai swasta 27,35 persen kedua adalah pegawai negeri sipil 25,33 persen disusul oleh dagang sebesar 23,07 persen. Sedangkan sektor pertanian sangat kecil sekali mengingat sudah tidak tersedianya lagi lahan untuk pertanian. Kelurahan Pasanggrahan adalah daerah perkotaan sehingga kehidupan masyarakat tidak ditentukan oleh hasil pertanian. Penduduk di Kelurahan Pasanggrahan tidak lagi tergantung pada “daya dukung internal” berupa tanah sawah pertanian, tetapi lebih dinamis lagi tergantung pada daya dukung eksternal yaitu berupa sumber daya yang berada di luar wilayah Kelurahan Pasanggrahan .

4.4. Masalah Komunitas