Orang Tua Partisipasi Masyarakat

82 menghasilkan kekuatan dalam menghadapi berbagai hambatan yang dihadapi oleh warga Kelurahan Pasanggrahan. Menanggapi adanya program ”Restoratife Justice” di Kelurahan Pasanggrahan, warga masyarakat pada umumnya menyambut positif kegiatan tersebut, hal ini ditunjukkan dengan partisipasi mereka pada saat dilakukan sosialisasi di Balai Pertemuan RW maupun pada saat pengajian di Mesjid. Seperti dituturkan oleh satu tokoh masyarakat Bapak Idi sebagai berikut : ”...ketika dilakukan penyuluhan hukum, warga mendengarkan paparan yang disampaikan oleh Team cukup antusias dan banyak bertanya tentang cara-cara penyelesaian yang terbaik, malah yang paling banyak memberikan pertanyaan adalah kaum perempuannya terutama tentang bagaimana mencegah agar anak-anak tidak melakukan kenakalan..” Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang pengkaji lakukan di Kelurahan Pasanggrahan terdapat beberapa lembaga lokal yang mempunyai tujuan kolektif terhadap masalah anak nakal dan penanganannya. Lembaga sosial tersebut meliputi : Lembaga Pemberdayaan Masyarakat, Karang Taruna, Dewan Keluarga Mesjid DKM dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga PKK. Disamping itu terdapat juga nilai-nilai lokal berkaitan dengan anak yang ada di Kelurahan Pasanggrahan yaitu bagaimana masyarakat memandang seorang anak berdasarkan nilai-nilai budaya yang dipahaminya. Lebih jauh kelembagaan berkaitan dengan anak sebagai berikut :

6.3.1. Orang Tua

Peranan keluarga dan media massa dalam perkembangan dan tingkah laku sosial dan moral anak sangat besar. Keluarga merupakan komunitas pertama dalam kehidupan manusia, tempat ia belajar sebagai makhluk sosial dan berinteraksi dengan komunitasnya. Dalam sebuah keluarga, orang tua mempunyai kedudukan penting dalam penanaman moral anak. Keluarga yang harmonis, di mana orang tua memberikan kasih sayang dan perhatian yang baik bagi anak, sebaliknya anak berkembang sesuai dengan ajaran-ajaran moral yang diberikan orang tuanya, cenderung membentuk pribadi anak menjadi pribadi yang baik. Peranan orang tua juga sangat penting dalam menyaring informasi yang diperoleh 83 anak dari media massa. Pendampingan orang tua di saat anak menonton media televisi, misalnya, diperlukan agar orang tua dapat memberikan penjelasan yang dianggap perlu terkait dengan informqasi tersebut. Keutuhan orang tua juga mempunyai arti penting dalam perkembangan psikis anak. Orang tua yang bercerai, atau single parent, menjadikan perkembangan anak menjadi kurang sempurna. Figur ayah dan ibu yang baik dapat menyeimbangkan perkembangan anak. Seringkali anak menjadi nakal manakala perhatian orang tua kurang maksimal. Pemenuhan kebutuhan bagi anak tidak semata-mata diperoleh dari pemenuhan kebutuhan akan barangbenda, tetapi juga diperoleh dari bentuk perhatian, mengarahkan anak kepada hal yang baik. Pada beberapa kasus, orang tua yang hanya menyerahkan tanggung jawab pembinaan anak kepada guru di sekolah, harus mendapati anaknya menjadi kurang baik manakala pengaruh media massa dan lingkungan lebih besar dibandingkan sekolah. Hal ini dapat dimaklumi, karena waktu berinteraksi anak di sekolah hanya seperempat + tujuh jam dalam sehari, selebihnya proses interaksi anak terjadi dalam keluarga dan lingkungan. Terhadap anak yang nakal pun, peran orang tua sangat diperlukan. Tidak hanya menyalahkan anak, tetapi orang tua harus introspeksi diri mengapa anaknya dapat melakukan kenakalan. Proses pemulihan yang baik bagi anak akan menentukan perilaku anak berikutnya. Orang tua yang mendapati anaknya melakukan kenakalan dan menimbulkan korban dan tidak dapat mengatasi persoalannya sendiri, dapat meminta bantuan kepada FMPA. Faktor kepercayaan orang tua terhadap kinerja FMPA, menentukan proses pemulihan anak. FMPA dapat memberikan solusi yang memulihkan bagi anak nakal melalui restorative justice , sehingga orang tua perlu mendukung proses pemulihan tersebut. Selanjutnya, untuk memulihkan kondisi psikis anak, pendampingan orang tua masih diperlukan oleh anak tersebut. 84

6.3.2. Mayarakat Umum