107 Berdasarkan hasil diskusi, dirumuskan beberapa rancangan program aksi
untuk menjadikan program restorative justice dapat lebih efektif dilaksanakan oleh FMPA dan melibatkan berbagai stakeholder yang berkepentingan.
8.3.1. Program Jangka Pendek : Sosialisasi Program
Program ini dimaksudkan untuk lebih mensosialisasikan penanganan anak nakal dengan model restorative justice, melibatkan institusi lokal yang ada di
Kelurahan Pasanggrahan.
a. Latar Belakang
Beberapa kasus anak nakal yang seharusnya cukup diselesaikan di tingkat FMPA, oleh masyarakat langsung diteruskan kepada aparat penegak
hukum. Hal ini berdampak terhadap pelaku yang harus melewati peradilan formal yang cenderung tidak memihak kepentingan anak. Sosialisasi
penanganan anak nakal masih belum sepenuhnya menyebar ke setiap RW yang ada di Kelurahan Pasanggrahan, sehingga institusi lokal apatis bertindak
karena ketidaktahuannya. Hal ini dapat berakibat buruk bagi anak nakal tersebut, terutama bagi perkembangan psikisnya. Stereotype yang diberikan
oleh masyarakat umum, tidak menjadikan anak tersebut menjadi berubah baik perilakunya, tetapi bisa jadi menambah beban mental dan kenakalannya.
b. Tujuan
Dengan adanya sosialisasi penanganan anak nakal, diharapkan masyarakat diseluruh RW di Kelurahan Pasanggrahan dapat mengatasi
bersama-sama apabila terjadi permasalahan anak nakal. Setiap kasus anak nakal yang terjadi di wilayahnya, selama itu berupa kasus ringan dan
disepakati dapat diselesaikan melalui FMPA, tidak harus dibawa kepada aparat penegak hukum. Proses pemulihan menjadi alternatif yang lebih baik
ketimbang proses peradilan formal bagi anak nakal tersebut, sehingga perubahan perilaku yang lebih baik akan segera tercapai. Melalui sosialisasi
FMPA, masyarakat umum juga dapat memberikan dukungan yang baik bagi penyelesaian kasus secara kekeluargaan.
108
c. Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan program dapat dilihat dari meratanya pemahaman tentang penanganan anak nakal. Dampak positifnya adalah, setiap
terjadi kasus anak nakal, masyarakat memproses melalui FMPA, sedangkan penyerahan kasus kepada aparat penegak hukum menjadi alternatif kedua.
Diharapkan tidak ada kasus kenakalan anak di tingkat peradilan formal, semua diselesaikan di tingkat masyarakat.
d. Alat Verifikasi
Indikator keberhasilan diverifikasi melalui FGD, yang melibatkan keluarga pelaku, keluarga korban, masyarakat umum, dan aparat penegak
hukum. Kepuasan atas pemenuhan rasa keadilan bagi setiap stakeholder tersebut menjadi indikator yang dicari melalui FGD ini. Apabila tercapai
peradilan yang memulihkan bagi kepentingan anak nakal, maka program dapat sustainable
. Apabila tidak tercapai kepuasan tersebut, maka perlu direview ulang terhadap metode yang dilaksanakan melalui program ini, sehingga
tercapai metode penanganan anak nakal berbasis masyarakat yang memperhatikan kepentingan anak nakal.
e. Pelaksana