Pengertian Efektifitas dan Keberlanjutan
3.2 Kerangka Pendekatan Penelitian
Secara konseptual, pendekatan yang digunakan dalam penelitian Efektifitas dan Keberlanjutan Daerah Perlindungan Laut Berbasis Masyarakat: Kasus DPL-BM Blongko, Minahasa Selatan, DPL-BM Pulau Sebesi, Lampung Selatan, dan APL Pulau Harapan Kepulauan Seribu ini disajikan pada Gambar 4. Kajian diawali dari kondisi terkini pengelolaan dari 3 DPL, yaitu DPL Blongko, DPL Pulau Sebesi dan APL Pulau Harapan. Tahap pertama dilakukan pengumpulan data ekologibiofisik, sosial ekonomi, sosial budaya, kebijakan dan kelembagaan. Data ekologibiofisik antara lain mencakup kondisi ekosistem terumbu karang dan sumberdaya ikan, serta ekosistem pesisir lainnya. Data sosial ekonomi mencakup mata pencaharian, pendapatan dan usaha ekonomi alternatif. Data sosial budaya meliputi data persepsi masyarakat dan partipasi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya pulau. Adapun kebijakan dan kelembagaan seperti aturan-aturan masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya pesisir, kelembagaan masyarakat, kemampuan institusi setempat, dukungan pemerintah, LSM dan Perguruan Tinggi. Data tersebut di atas selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik analisis kualitatif dan kuantitaif. Analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis aspek ekologibiofisik dan data sosial ekonomi. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis aspek sosial budaya dan kebijakan-kelembagaan. Tahap selanjutnya, dilakukan penyusunan parameter dan indikator penilaian efektifitas dan keberlanjutan pengelolaan daerah perlindungan laut. Parameter yang dijadikan indikator penilaian prospek keberlanjutan pengelolaan DPL terdiri atas 12 parameter, yaitu 1 dampak terhadap kualitas terumbu karang; 2 dampak terhadap sumberdaya ikan; 3 dampak terhadap perbaikan lingkungan; 4 kesesuaian dengan aspek sosial ekonomi masyarakat setempat; 5 dampak terhadap perbaikan ekonomi masyarakat; 6 dampak terhadap pengembangan usaha lain; 7 kesesuaian dengan kebijakan setempat; 8 komitmen pemerintah setempat dan institusi lainnya; 9 partisipasi dari stakeholder utama; 10 peningkatan kapasitas institusi setempat; 11 penguatan kapasitas sumberdaya manusia; dan 12 hubungan dengan sumber pendanaan lainnya Modifikasi dari Bengen et al. 2002. Gambar 4. Kerangka penelitian 31Parts
» Tujuan dan Manfaat Penelitian
» Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu
» Tujuan Daerah Perlindungan Laut
» Metode Pengelolaan DPL-BM Daerah Perlindungan Laut
» Pengertian Efektifitas dan Keberlanjutan
» Pengertian Pengelolaan Berbasis Masyarakat
» Valuasi Ekonomi Sumberdaya Pulau-pulau Kecil
» Data sosial ekonomi dan budaya
» Analisis Potensi Sumberdaya Alam 1
» Analisis Nilai Ekonomi Sumberdaya Pulau-pulau Kecil
» Menentukan banyaknya dimensi. Teknik Analisis
» Daerah Perlindungan Laut Desa Blongko
» Daerah Perlindungan Laut Pulau Sebesi
» Area Perlindungan Laut Pulau Harapan
» Estimasi Nilai Ekonomi Ekosistem Mangrove
» Estimasi Nilai Ekosistem Terumbu Karang
» DPL Blongko Estimasi Nilai Ekonomi Sumberdaya Pesisir
» DPL Pulau Sebesi Estimasi Nilai Ekonomi Sumberdaya Pesisir
» APL Pulau Harapan Estimasi Nilai Ekonomi Sumberdaya Pesisir
» Penilaian Efektivitas Pengelolaan DPL
» Penilaian Parameter Keberlanjutan Evaluasi Keberlanjutan Pengelolaan Daerah Perlindungan Laut
» Dampak terhadap perbabaikan kualitas terumbu karang
» Dampak terhadap kelimpahan sumberdaya ikan
» Dampak terhadap perbaikan lingkungan
» Kesesuaian dengan aspek sosial ekonomi masyarakat setempat
» Dampak terhadap peningkatan kesejahteraan
» Dampak terhadap pengembangan usaha lain
» Kesesuaian dengan kebijakan setempat Komitmen pemerintah setempat dan institusi lainnya
» Peningkatan kapasitas institusi setempat
» Hubungan dengan donor lain Dampak terhadap kualitas terumbu karang
» Dampak terhadap sumberdaya ikan karang Dampak terhadap perbaikan lingkungan
» Kesesuaian dengan aspek sosial masyarakat Dampak terhadap peningkatan pendapatan
» Kesesuaian dengan kebijakan setempat Komitmen institusi lokal
» Indeks Keberlajutan Pengembangan DPL
» Skenario Berdasarkan Kondisi Aktual
» Skenario Berdasarkan Perbaikan Atribut Sensitif
» Skenario Berdasarkan Kondisi Ideal
» Strategi Pengelolaan Daerah Perlindungan Laut
» Tujuan Daerah Perlindungan Laut Metode Pengelolaan DPL-BM
» Menguji signifikansi fungsi diskriminan: tahapan ini dimaksudkan untuk
» Mengintepretasi hasil: tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji koefisien
» Penilaian validitas analisis diskriminan: tahapan ini dimaksudkan untuk
» Tahap perumusan masalah, Teknik Analisis
» Tahap pemilihan prosedur. Teknik Analisis
» Dampak terhadap perbaikan lingkungan Kesesuaian dengan aspek sosial ekonomi masyarakat setempat
Show more