Valuasi Ekonomi Sumberdaya Pulau-pulau Kecil

32 Untuk menilai efektifitas pengelolaan daerah perlindungan laut di tiga lokasi studi digunakan analisis diskriminan Discriminant Analysis. Parameter- paremeter tersebut dinilai dan diberi skor berdasarkan indikator yang telah disusun. Dengan pendekatan yang sama, juga dilakukan untuk menilai prospek keberlanjutan pengelolaan daerah perlindungan laut. Penilaian keberlanjutan ini menggunakan analisis multidimensional scaling. Berdasarkan hasil analisis ini, akan diketahui seberapa besar efektifitas pengelolaan daerah perlindungan laut di lokasi studi dan sejauh mana prospek keberlanjutan pengembangan DPL oleh masyarakat setempat.

3.3 Metode Penelitian

Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dan bersifat eksploratif. Metode deskriptif dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang kejadian-kejadian nyata sekarang sementara berlangsung. Tujuan menggunakan metode ini adalah untuk menggambarkan sifat, suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan, dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala yang terjadi.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan dari berbagai institusi terkait dan penelusuran berbagai pustaka yang ada. Data primer dikumpulkan dari kegiatan observasi, wawancara, diskusi, dan pengukuran di lapang. Kedua jenis data ini meliputi data sosial ekonomi dan budaya masyarakat setempat serta data biofisik.

a. Data EkologiBiologi-Fisik

Data biofisik yang dikumpulkan meliputi data oseanografi, kualitas air dan sumberdaya hayati laut yang ada di lokasi penelitian. Parameter oseanografi dan kualitas air yang diukur secara langsung di lapangan meliputi suhu, kecerahan, kedalaman perairan, kecepatan arus, salinitas, kekeruhan, derajat keasaman pH. Data biologi dan sumberdaya hayati yang dikumpulkan meliputi terumbu karang, mangrove, lamun dan sumberdaya perikanan. Secara ringkas kebutuhan data biofisik untuk penelitian ini disajikan pada Tabel 1. 33 Tabel 1. Kebutuhan data biofisik No. Parameter Satuan Jenis data Alat A. Fisika 1 Suhu o C Primer Termometer 2 Kecerahan m Primer Seichidisch 3 Kecepatan arus mdetik Sekunder Current meter 4 Salinitas ooo Primersekunder Salinometer 5 DO ppm Primersekunder DO meter

B. Kimia

1 pH mgL Primersekunder pH meter 2 Nitrat mgL Sekunder Pengambilan sampel 3 Phospat mgL Sekunder Pengambilan sampel

C. Terumbu Karang

1. Luas ha Sekunder Analisis GIS 2. Persen Penutupan PrimerSekunder Metode LIT

D. Ekosistem Mangrove

1. Luas ha Sekunder Analisis GIS 2. Jenis - Primer Transek Plot

E. Ekosistem Lamun

1. Luas ha Sekunder Analisis GIS 2. Jenis - Primer Transek Plot

b. Data sosial ekonomi dan budaya

Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data sekunder dikumpulkan dari berbagai sumber dan instansi yang relevan, seperti dari kantor Kecamatan dan Desa, Dinas Perikanan dan Kelautan, BAPPEDA, Dinas Pertanian, Dinas Pariwisata, BPS Biro Pusat Statistik, dan sebagainya. Pelaksanaan kajian dilakukan secara partisipatif terhadap masyarakat maupun organisasi yang ada baik formal maupun informal. Data sosial ekonomi meliputi jumlah penduduk, mata pencaharian, pendidikan, persepsi, partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya pesisir, kecenderungan masyarakat memanfaatkan sumberdaya laut dan sebagainya, serta keinginan masyarakat. Data kelembagaan meliputi lembaga- lembaga yang ada di tingkat desa formal dan non formal, kapasitas lembaga 34 dilihat dari kemampuan menjabarkan program, program yang dibuat oleh lembaga yang ada, dan sebagainya. Peraturan dan perundangan meliputi seluruh peraturan dan perundangan baik pada level desa, kecamatan, kabupaten maupun propinsi, baik secara langsung maupun tidak langsung mendukung pengembangan daerah perlindungan laut. Pengumpulan data primer sosial ekonomi budaya dilakukan melalui diskusi dan wawancara dengan penggunaan kuesioner. Responden yang menjadi target adalah mereka yang terkait langsung maupun tidak langsung dalam pengelolaan daerah perlindungan laut. Responden tersebut berasal dari kelompok nelayan, kelompok non nelayan, anggota lembaga swadaya masyarakat, staf pemerintah level desa sampai kabupaten, dan kelompok lainnya yang terkait dengan pengembangan daerah perlindungan laut. Jumlah responden yang dipilih tidak lebih dari 25 orang yang mewakili masing-masing kategori di atas.

3.5 Analisis Data

3.5.1 Analisis Potensi Sumberdaya Alam 1

Ekosistem Terumbu Karang Data terumbu karang dianalisis lebih lanjut untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi terkini dari ekosistem terumbu karang yang diamati. Untuk mengetahui kualitas tutupan karang digunakan kriteria persentasi tutupan karang hidup seperti pada Tabel 2 Gomes dan Yap, 1978. Tabel 2. Kriteria persentase penutupan karang hidup Persentase Tutupan Karang Hidup Kondisi 0.0 - 24.9 Buruk 25.0 - 49.9 Sedang 50.0 -74.9 Baik 75.0 - 100 Sangat Baik Sumber : Gomez dan Yap 1978 2 Ekosistem Lamun Untuk mengetahui luas area penutupan jenis lamun tertentu dibandingkan dengan luas total area penutupan untuk seluruh jenis lamun, digunakan Metode Saito dan Adobe. Kriteria penilaian tutupan Lamun disajikan pada Tabel 3.