Kesesuaian dengan kebijakan setempat Komitmen institusi lokal

Gambar 18. Peran masing-masing atribut keberlanjutan aspek kelembagaan yang dinyatakan dalam bentuk perubahan nilai RMS. Pada Gambar 19, dapat dilihat tingkat keberlanjutan masing-masing aspek pada setiap DPLAPL. Sebagaimana terlihat pada Gambar 19 tersebut, masing-masing DPLAPL memiliki nilai keberlanjutan dari setiap aspek yang berbeda-beda. Gambar 19. Diagram layang-layang keberlanjutan pengelolaan DPL Blongko, DPL Sebesi, dan APL Pulau Harapan 2 4 6 8 Ketersediaan Perangkat Pengelola DPL Aturan Pengelolaan DPL Program Monitoring dan Evaluasi Kemampuan Institusi DPL Program Pendampingan Program Pelatihan Hubungan Dengan Swasta Hubungan Dengan Lembaga Donor Lain Perubahan Root Mean Square Change RMS jika satu atribut yang bersangkutan dihilangkan A ttribu te Analisis Leverage Aspek Hukum dan Kelembagaan 20 40 60 80 100 Ekologi Ekonomi dan Budaya Kebijakan Setempat Kelembagaan DPL Pulau Sebesi DPL Blongko APL Pulau Harapan Perbedaan tingkat keberlanjutan setiap aspek pada masing-masing DPLAPL di atas, ditentukan oleh perbedaan pencapaian dari kelompok-kelompok atribut. Sebagaimana terlihat pada Gambar 20, dari 32 atribut tersebut ternyata memiliki pengelompakan berdasarkan nilai dari skor yang telah disajikan pada Gambar 20. Kelompok-kelompok atribut inilah yang mencirikan perbedaan tingkat keberlanjutan dari masing-masing DPLAPL yang diteliti. Sebagaimana terlihat pada Gambar 18, APL Pulau Harapan dicirikan oleh aturan pengelolaan DPL, Mata Pencaharian Alternatif, dan Perangkat Pengelolaan. Bilai merujuk kepada Gambar 20, atribut-atribut tersebut memiliki perbedanaan dengan DPL Blongko dan Sebesi. Sebaliknya, DPL Blongko dan Sebesi dicirikan oleh kapasitas pengelola DPL, Dampak terhadap peningkatan keanekaragam ikan, peningkatan pendapatan, aturan khusus serta dukungan pemerintah. Atribut-atribut lainnya mengelompok berdasarkan kesamaan nilai skoring, namun tidak mencirikan secara khusus dari 3 DPLAPL yang diteliti. Gambar 20. Distribusi keberlanjtan pengelolaan DPL Blongko, DPL Pulau Sebesi dan APL Pulau Harapan TK BOM CIA DSR ANEKA Ikarang Kons Eksp Kesesuaian MT Pencaharian Pendapatan Kerja Efek Lain-Lain Alternatif Teknologi Aturan Setempat Legalitas Perda Aturan Khusus Pemerintah Internailisasi LSM Partisipasi Perangkat pengelola Aturan DPL MONEV Kapasitas Pendampingan Pelatihan Swasta Donor Blongko Sebesi Harapan -2 -1 1 2 -3 -2 -1 1 2 3 F2 9 .6 7 F1 85.76 Biplot axes F1 and F2: 95.43