Hubungan dengan donor lain Dampak terhadap kualitas terumbu karang

Gambar 14. Peran masing-masing atribut keberlanjutan aspek sosial ekonomi dan budaya yang dinyatakan dalam bentuk perubahan nilai RMS. Dilihat dari kesesuaian program DPL dengan aspek kebijakan setempat, nilai IB-DPL tidak berbeda jauh dengan nilai IB-DPL pada aspek sosial ekonomi dan budaya. Nilai IB-DPL terendah untuk aspek kebijakan setempat terdapat pada pengembangan program APL Pulau Harapan sebesar 25.26. DPL Desa Blongko dan DPL Pulau Sebesi masing-masing 57.22 dan 60.25. Pada Gambar 15 Nilai IB-DPL yang rendah ini menunjukkan bahwa atribut-atribut dari aspek kesesuaian program DPL dengan kebijakan setempat banyak yang belum optimal dikelola. Hal ini berarti bahwa untuk mempertahankan keberlanjutan program DPL di lokasi penelitian aspek ini perlu mendapatkan perhatian. Kesesuaian dengan kebijakan setempat dan adanya dukungan dari berbagai elemen masyarakat akan mendorong pengembangan DPL ini. Sebaliknya, jika tidak ada dukungan dari elemen masyarakat, maka DPL ini akan sulit berkembang. 5 10 Kesesuaian dengan Kondisi Sosial Ekonomi Kaitan dengan Mata Pencaharian Peningkatan Pendapatan Penyerapan Tenaga Kerja Efek Ganda Kegiatan Lain Mendukung DPl Pengembangan Mata Pencaharian Alternatif Introduksi Teknologi Ramah Lingkungan Perubahan Root Mean Square Change RMS jika satu atribut yang bersangkutan dihilangkan A ttribu te Analisis Leverage Aspek Sosial Ekonomi dan Budaya Gambar 15. Posisi keberlanjutan pengembangan program DPL Desa Blongko, Pulau Sebesi dan Pulau Harapan untuk aspek kebijakan setempat Seperti terlihat pada Gambar 16, atribut yang berpengaruh terhadap pengembangan DPL dilihat dari aspek kebijakan setempat adalah dukungan Peraturan Daerah PERDA, dukungan program pemerintah daerah, dukungan lembaga non pemerintah, dan internalisasi program DPL kedalam program pemerintah daerah. Adanya dukungan Perda akan memberikan kekuatan hukum bagi pengembangan DPL ini. Demikian juga, jika program DPL diinternalisasikan ke dalam program tahunan, akan mendapatkan bantuan setiap tahun bagi pengembangan DPL. Good Bad Up Down -60 -40 -20 20 40 60 20 40 60 80 100 120 Sumbu Y Se te lah D Ir o ta si Sumbu X Setelah Dirotasi : Skala Keberlanjutan Ordinasi Aspek Kebijakan Setempat DPL yang Diteliti Tititk Referensi Utama Titik Referensi Tambahan APL Harapan DPL Blongko DPL Sebesi