Analisis Nilai Ekonomi Sumberdaya Pulau-pulau Kecil

45 3 Sumber pendanaan pengelolaan DPL X 3 4 Pembagian tugas pengelolaan DPL X 4 5 Dukungan peraturan X 5 6 Monitoring dan evaluasi X 6 7 Dampak terhadap perbaikan sumberdaya dan lingkungan X 7 8 Dampak terhadap perbaikan sosial ekonomi masyarakat X 8 9 Dampak terhadap perubahan sikap masyarakat X 9 Penentuan nilai skor dari setiap parameter bebas ini disajikan pada Lampiran 1, sedangkan matriks data yang dihasilkan disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Matriks analisis efektifitas pengembangan DPL ditiga lokasi penelitian PulauDPL Variabel Bebas X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 X 7 X 8 X 9 Blongko Y 1 y 11 y 21 y 31 y 41 y 51 y 61 y 71 y 81 y 91 Sebesi Y 2 y 12 Y 22 Y 32 Y 42 Y 52 Y 62 Y 72 Y 82 Y 92 Harapan Y 3 y 13 Y 23 Y 33 Y 43 Y 53 Y 63 Y 73 Y 83 Y 93 Keterangan: Yi i = 1, 2, m = PulauDPL ke-i Xj j = 1, 2, ...., n = Variabel bebas parameter ke-j Yij m=3; n=9 = Pengukuran keragaan variabel ke-j dari pulau ke-i

3.5.4 Analisis Keberlanjutan Pengembangan DPL A.

Parameter Keberlanjutan Fokus analisis keberlanjutan program daerah perlindungan laut dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana program daerah perlindungan laut di lokasi penelitian dapat berlanjut atau dilanjutkan oleh masyarakat setempat. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, bahwa ketiga daerah perlindungan laut yang diteliti merupakan program inisiasi oleh pihak luar. Sehingga dalam jangka waktu tertentu inisiator tidak lagi terlibat baik langsung maupun tidak langsung. Dengan demikian, maka tanggungjawab selanjutnya untuk melanjutkan program ini adalah masyarakat setempat. Apakah masyarakat akan melanjutkan program ini atau tidak, terdapat banyak parameter yang mempengaruhinya. Faktor-faktor inilah yang akan diteliti. Faktor-faktor yang mempanguruhi 46 keberlanjutan daerah perlindungan laut di tiga lokasi penelitian, dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu:

1. Faktor yang terkait dengan Aspek EkologiBiofisik

Sesuai dengan konsep pengembangannya, DPL bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil dalam hal ini ekosistem terumbu karang dan biota-biota yang berasosiasi dengan ekosistem tersebut. Oleh karena ini, program ini harus mampu memberikan kontribusi terhadap perbaikan kualitas terumbu karang dan ikan karang. Dalam jangka pendek program DPL bertujuan untuk menghentikan kegiatan yang sifatnya merusak ekosistem terumbu karang dan ikan-ikan karang, sedangkan dalam jangka panjang bertujuan untuk meningkatkan kualitas terumbu karang. Dengan demikian, parameter yang akan dianalisis dalam kaitannya dengan aspek ekologibiofisik adalah:  Dampak terhadap kualitas terumbu karang Untuk melihat dampak program daerah perlindungan laut terhadap kualitas terumbu karang, maka informasi yang perlu dianalisis adalah kecenderungan dari kualitas terumbu karang sejak adanya program DPL ini. Apakah kualitas terumbu karang mengalami penurunan, tetap atau sebaliknya mengalami peningkatan. Informasi lainnya yang perlu dianalisis adalah kecenderungan tekanan terhadap ekosistem terumbu karang. Apakah pola-pola pemanfaatan sumberdaya terumbu karang selama ini khususnya yang merusak terumbu karang masih berlangsung atau sudah tidak ada. Demikian juga faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi seperti pencemaran, sedimentasi dan sebagainya dari daratan apakah masih ada atau sudah dikelola dengan baik.  Dampak terhadap sumberdaya ikan Keberadaan sumberdaya ikan merupakan salah satu parameter yang perlu dikaji dalam kaitannya dengan pengembangan program DPL. Program DPL akan berkelanjutan apabila memberikan pengaruh terhadap perbaikan sumberdaya ini. Oleh karena itu, parameter ini akan dianalisis untuk mengetahui kemungkinan keberlanjutan dari 47 program DPL. Informasi yang dianalisis adalah kecenderungan dari ikan-ikan yang ada di kawasan dan sekitar DPL, baik untuk ikan target maupun ikan indikator. Keberadaan ikan-ikan ini akan dilihat dari segi kelimpahan dan keanekaragamannya. Selain itu juga akan dianalisis kecenderungan dari pemanfaatan sumberdaya ini. Apakah praktek- praktek penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan masih dilakukan atau tidak.  Dampak terhadap perbaikan lingkungan Dampak program DPL lainnya yang mempengaruhi keberlanjutan program ini adalah ada tidaknya dampak terhadap perbaikan lingkungan, seperti penanggulangan abrasi pantai, penanggulangan pencemaran pantai dan sebagainya.

2. Faktor yang terkait dengan Aspek Ekonomi

Aspek lainnya yang sangat berpengaruh terhadap keberlanjutan program DPL adalah aspek ekonomi. Program daerah perlindungan laut dirancang tidak hanya untuk melindungi sumberdaya terumbu karang, tetapi juga untuk menciptakan kegiatan yang menjadi sumber mata pencaharian masyarakat. Oleh karena itu, beberapa parameter yang dianalisis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:  Kesesuaian DPL dengan aspek sosial ekonomi masyarakat setempat Program DPL yang dikembangkan akan berkelanjutan, apabila program ini mendapat dukungan dari masyarakat. Dukungan tersebut akan didapatkan apabila program ini sesuai dengan aspek sosial ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, informasi yang dianalisis terkait dengan parameter ini adalah persepsi masyarakat terhadap program DPL, keterkaitan program DPL dengan mata pencaharian masyarakat; dan minat dan animo masyarakat terhadap program DPL.  Dampak terhadap perbaikan ekonomi masyarakat Parameter lainnya yang mempengaruhi keberlanjutan program DPL adalah adanya dampak dari program ini terhadap peningkatan pendapatan masyarakat setempat. Informasi yang dianalisis dari 48 parameter ini adalah kecenderungan pendapatan masyarakat setelah adanya program DPL. Pendapatan akan dikaji dari berbagai aktivitas ekonomi yang baik secara langsung maupun tidak langsung terkait dengan pengembangan program DPL.  Dampak terhadap pengembangan usaha lain Parameter lainnya yang mempengaruhi keberlanjutan program DPL adalah apakah program ini memberikan dampak terhadap pengembangan usaha ekonomi lainnya, seperti pengembangan usaha wisata bahari, pengembangan budidaya laut, dan kegiataan lainnya terkait dengan peningkatan usaha ekonomi masyarakat. Usaha-usaha yang dikembangkan terkait dengan program ini akan dianalisis untuk mengetahui sejauh mana kemungkinan keberlanjutan program DPL.

3. Faktor yang terkait dengan Aspek Sosial Budaya

Aspek sosial budaya juga memegang peranan penting terkait dengan keberlanjutan program DPL. Kesesuaian program ini dengan kebijakan dan adat istiadat masyarakat setempat akan mempengaruhi penerimaan masyarakat terhadap program ini. Demikian juga dukungan pemerintah dan lembaga lainnya juga mempengaruhi keberlanjutan program DPL. Berikut parameter yang dianalisis terkait dengan aspek sosial budaya dalam pengembangan program DPL adalah:  Kesesuaian program DPL dengan kebijakan setempat Tidak dipungkiri bahwa kesesuaian program DPL dengan kebijakan setempat, baik pada tingkat masyarakat desa maupun kabupaten sangat mempengaruhi keberlanjutan program DPL ini. Tidak jarang suatu program ditolak atau tidak diterima masyarakat karena tidak sesuai dengan kebijakan setempat. Kesesuaian program ini dengan kebijakan setempat memudahkan program ini diadopsi oleh masyarakat dan dilaksanakan, dan selanjutnya program tersebut akan dikembangkan sendiri oleh masyarakat. Demikian juga keberlanjutan program DPL ini sangat dipengaruhi oleh parameter ini, apakah program ini sesuai dengan kebijakan setempat atau tidak. Apabila