40
setempat, program-program
pembangunan yang
mendukung pengelolaan daerah perlindungan.
Sumber Pendanaan
Meskipun program pengelolaan daerah perlindungan laut berdasarkan pada pendekatan pengelolaan masyarakat, namun dalam prakteknya
pengelolaan daerah perlindungan memerlukan dana yang mungkin tidak dapat ditanggulangi oleh masyarakat. Oleh karena itu, pengelola
daerah perlindungan laut perlu mengidentifikasi sumber-sumber pendanaan yang dapat dijadikan sebagai sumber pemasukan dana
pengelolaan daerah perlindungan laut. Sumber-sumber tersebut dapat berasal dari bantuan pemerintah daerah, sumbangan donor, atau dana
retribusi bagi wisatawan yang berkunjung ke lokasi tersebut.
2. Proses Implementasi
Parameter lainnya yang menjadi indikator penilaian efektifitas pengelolaan daerah perlindungan laut adalah terkait dengan proses implementasi.
Meskipun rencana pengelolaan telah disiapkan seperti diuraikan sebelumnya, jika tidak didukung dengan proses implementasi yang
memiliki akuntabilitas, maka pengelolaan daerah perlindungan laut tidak akan efektif. Ada beberapa parameter yang terkait dengan proses
implementasi daerah perlindungan laut, yaitu:
Pembagian tugas dalam pengelolaan DPL
Sebagai sebuah institusi pengelolaan yang berbasis masyarakat, maka terdapat berbagai komponen yang terlibat dalam proses implementasi
daerah perlindungan laut ini. Keterlibatan setiap komponen sangat menguntungkan pengelolaan program ini karena mendapat dukungan
luas dari masyarakat. Namun apabila tidak dilakukan pembagian tugas terhadap setiap komponen ini, akan menimbulkan konflik antara satu
komponen dengan komponen lainnya. Apabila ini terjadi, akan menyebabkan ketidak efektifan pengelolaan daerah perlindungan laut.
Oleh karena itu, penilaian efektifitas pengelolaan ini, akan dilihat dari ada tidaknya pembagian tugas dari setiap komponen masyarakat yang
terlibat dalam pengelolaan daerah perlindungan laut.
41 Dukungan Peraturan
Pengembangan daerah perlindungan laut pada prinsipnya pembatasan kegiatan pada daerah tertentu. Hal ini berarti adanya pelarangan
terhadap kegiatan-kegiatan
yang mungkin
sudah dilakukan
sebelumnya di lokasi tersebut. Hal ini tentunya akan menimbulkan berbagai konflik antara masyarakat. Konflik yang muncul ini akan
menyebabkan tidak efektifnya pengelolaan daerah perlindungan laut. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan ini perlu membuat
aturan-aturan yang disepakati oleh masyarakat setempat. Adanya penerimaan masyarakat setempat dan masyarakat sekitarnya terhadap
aturan ini akan membuat pengelolaan daerah perlindungan laut menjadi efektif.
Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi
Efektifitas pengelolaan daerah perlindungan laut juga dapat dilihat dari ada tidaknya kegiatan monitoring pemantauan dan evaluasi terhadap
program ini. Monitoring dan evaluasi sudah harus dirancang sejak awal untuk mengetahui pencapaian dari tujuan pengembangan
program. Hasil-hasil dari kegiatan monitoring dan evaluasi ini akan menjadi masukan bagi perbaikan program tersebut.
3. Pencapaian Hasil
Parameter lainnya yang menjadi indikator efektifitas pengelolaan daerah perlindungan laut adalah pencapaian hasil. Sebagaimana diuraikan
sebelumnya, terdapat tiga tujuan yang ingin dicapai dari program daerah perlindungan laut, yaitu 1 perbaikan kualitas sumberdaya alam dan
lingkungan; 2 perbaikan kualitas hidup masyarakat; dan 3 perubahan sikap masyarakat terhadap pola-pola pemanfaatan yang berwawasan
lingkungan. Oleh karena itu, parameter-parameter ini akan dianalisis untuk mengetahui efektifitas pengelolaan daerah perlindungan laut.
Kontribusi terhadap perbaikan sumberdaya dan lingkungan
Efektif tidaknya pengelolaan daerah perlindungan laut akan dilihat sejauh mana kontribusi program ini terhadap perbaikan kualitas
terumbu karang dan ikan karang serta perbaikan kualitas lingkungan
42
secara umum. Pola-pola pemanfaatan sumberdaya yang selama ini merusak terumbu karang telah dilarang sejak pengembangan program
daerah perlindungan laut. Dengan demikian, terjadi penurunan tekanan terhadap pemanfaatan sumberdaya ini. Harapannya, kualitas
sumberdaya yang ada menjadi lebih baik, baik kualitas terumbu karang maupun sumberdaya ikan karang yang berada di sekitarnya.
Kontribusi terhadap perbaikan sosial ekonomi masyarakat
Program ini juga bertujuan untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat dari aspek peningkatan pendapatan masyarakat baik dalam
jangka pendek maupun jangka panjang. Perbaikan kualitas terumbu karang dan ikan karang akan berdampak terhadap produksi perikanan
di sekitar daerah perlindungan laut. Selain itu, karena program ini dirancang secara terpadu, terdapat berbagai kegiatan lainnya yang
dapat meningkatkan pendapatan masyarakat seperti penciptaan mata pencaharian alternatif budidaya laut, pariwisata, dll. Apabila
kegiatan ini tidak memberikan kontribusi terhadap perbaikan ekonomi masyarakat, maka pengelolaan daerah perlindungan laut dapat
dianggap tidak efektif.
Kontribusi terhadap perubahan sikap positif masyarakat
Perubahan sikap masyarakat dari pola-pola pemanfaatan sumberdaya yang merusak lingkungan ke arah pola-pola pemanfaatan yang ramah
lingkungan, juga menjadi indikator pengelolaan daerah perlindungan laut yang efektif. Sebagaimana diketahui, sebelum program ini
dikembangkan di masing-maisng lokasi terdapat banyak masyarakat yang menggunakan teknik-teknik penangkapan ikan yang merusak
lingkungan dan sumberdaya seperti penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan sianida, bom, dan alat tangkap gardan.
Perubahan sikap positif ini akan dianalisis sebagai salah satu indikator pengelolaan yang efektif.