Hutan Mangrove Ekosistem Wilayah Pesisir

9 tem buatan seperti tambak, sawah, pasang surut, kawasan pariwisata, kawasan in- dustri dan kawasan pemukiman. Gambar 2 Hubungan Ekosistem yang ada di pesisir modifikasi Pearce, 2007

2.2.1 Hutan Mangrove

Hutan mangrove merupakan bentuk hutan tropis yang khas, tumbuh di sepanjang pantai atau muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Mangrove banyak dijumpai diwilayah pesisir yang terlindung dari gempuran om- bak dan daerah yang landai. Mangrove tumbuh optimal di wilayah pesisir yang memiliki muara sungai besar dan delta yang alirannya banyak mengandung lum- pur. Hutan mangrove juga merupakan habitat yang memiliki produktivitas ter- tinggi diantara habitat lain yang berada di wilayah pesisir Scura et al.1992 dalam Ditjen-Bangda dan PKSPL 1998. Karakteristik hutan mangrove di antaranya adalah: 1. Tumbuh optimal di daerah pesisir pada muara sungai dan delta yang aliran airnya banyak mengandung lumpur, daerah intertidal dan supratidal di daerah tropis dan sub tropis yang cukup mendapat aliran air tawar dan pada pantai- 10 pantai yang terlindung dari aktivitas gelombang besar dan arus pasang surut yang kuat. 2. Hutan mangrove memiliki arti penting dalam ekosistem perairan karena menyumbangkan bahan organik bagi perairan di sekitarnya. 3. Perakaran mangrove mampu meredam pengaruh gelombang, menahan lumpur, dan melindungi pantai dari erosi, gelombang pasang dan angin taufan. 4. Hutan mangrove merupakan daerah asuhan nursery ground dan pemijahan spawning ground hewan perairan udang, ikan dan kerang-kerangan. Mangrove hidupnya sangat tergantung pada aliran air tawar, serta terhindar dari gelombang yang besar dan pasang surut yang kuat karena hal ini tidak memungkinkan terjadinya sedimen. Sedimen diperlukan oleh mangrove sebagai substrat dan pasokan nutrien bagi tumbuhnya mangrove. Ketergantungan mangrove terhadap aliran air tawar menyebabkan terbatasnya penyebaran mangrove, namun vegetasi mangrove mampu beradaptasi untuk mempertahankan hidupnya Nontji, 1987. Mangrove bergantung pada air laut pasang dan air tawar sebagai sumber makanannya serta endapan debu silt dari erosi daerah hulu sebagai bahan pendukung substratnya JICA, 2004. Mangrove umumnya tumbuh di daerah intertidal yang memiliki jenis tanah berlumpur dan berpasir. Tergenang oleh air laut secara berkala, dapat setiap hari maupun hanya tergenang pada saat surut purnama, frekuensi genangan ini menentukan komposisi vegetasi hutan mangrove. Selain itu, mangrove juga membutuhkan suplai air tawar dari daratan dan biasanya hidup baik pada daerah yang cukup terlindung dari gelombang besar dan pasang surut yang kuat. Salinitas yang baik untuk mangrove tumbuh adalah pada salinitas 2-22 ‰ permil atau sampai asin pada salinitas 38 ‰ Bengen dan Nontji, 2002. Nybakken 1998 menyatakan bahwa adaptasi tumbuhan mangrove antara lain perakaran yang pendek dan melebar luas, dengan akar penyangga atau tudung akar yang tumbuh dari batang dan dahan sehingga menjamin kokohnya batang, berdaun kuat dan mengandung banyak air, mempunyai jaringan internal penyimpanan air dan konsentrasi garam yang tinggi. Kemudian pada beberapa jenis mangrove mempunyai kelenjar garam yang menolong menjaga keseimbangan osmotik dengan mengeluarkan garam. 11

2.2.2 Terumbu Karang