Kondisi Geografis dan Profil Kawasan Pesisir Barat Serang

80 4.2 Iklim Berdasarkan data dari stasiun Meteorologi dan Geofisika di Desa Pasauran, suhu minimum dan maksimum yang terjadi di wilayah pesisir barat Kabupaten Serang berkisar antara 26,40 C–36,40 C dengan tipe C1 berdasarkan klasifikasi menurut Oldeman. Pada musim kemarau curah hujan rata-rata 1260 mmtahun dan pada musim penghujan 3 500 mmtahun. Iklim wilayah Banten sangat dipengaruhi oleh angin Muson. Tingkat kelembaban udara 78-85 dan curah hujan 95-480 mm, terjadi saat musim penghujan November-Maret dimana dominan oleh angin barat dari Sumatera, Samudera Hindia sebelah selatan India yang bergabung dengan angin dari asia yang melewati Laut Cina Selatan. Pada musim kemarau Juni-Agustus, cuaca didominasi oleh angin timur yang menyebabkan wilayah Banten mengalami kekeringan yang keras terutama di wilayah bagian pantai utara. Temperatur di daerah pantai dan perbukitan berkisar antara 22 C dan 32 C, sedangkan temperatur di pegunungan dengan ketinggian antara 400-1.350 m dpl mencapai 18 C-29 C. Berdasarkan pengamatan curah hujan yang dilakukan oleh Badan Meteorologi dan Geofisika selama 30 tahun dari 1976-2006, dapat disimpulkan bahwa untuk daerah Kabupaten Serang rata-rata selalu basah dengan curah hujan antara 300-400 mm. Mengingat sebagian wilayah Kabupaten Serang merupakan pantai yang dikelilingi Laut Jawa dan Selat Sunda dan dipengaruhi morfologi yang beragam maka iklim di wilayah tersebut terbagi kedalam 1 iklim dataran rendah dengan temperatur rata-rata sekitar 25°C; 2 iklim dataran tinggi dengan temperatur rata-rata sekitar 23°C selengkapnya disajikan pada Tabel 9 sebagai berikut: Tabel 9 Klimatologi Kabupaten Serang 2006 No Parameter Nilai 1 Suhu Udara Maksimum °C 36,40 2 Suhu Udara Minimum °C 26,40 3 Curah hujan pertahuan mm 1.260 4 Jumlah Hari Hujan hari 162 Sumber: Badan Meteorologi dan Geofisika, 2006 81

4.3 Karateristik Hidrologi

Kondisi hidrologi di Kabupaten Serang ditandai dengan terdapatnya daerah-daerah aliran sungai secara bersama-sama akan membentuk pola aliran sungai yang ada. Secara keseluruhan di wilayah Kabupaten Serang terdapat 6 enam sungai besar dan sedang, seperti disajikan pada Tabel 10. Data tersebut menunjukkan potensi hidrologi Kabupaten Serang yang dapat berpengaruh pada upaya pengembangan kegiatan pariwisata di Kabupaten Serang, khususnya di Kecamatan Anyer dan Kecamatan Cinangka yang berada di daerah dataran rendah ± 10 meter dari permukaan laut dan tidak mempunyai sumber air yang memadai. Tabel 10 Volume Air Sungai di Sekitar Kabupaten Serang Sumber: Bappeda Kabupaten Serang 2005 Kondisi kawasan pesisir barat Serang berdasarkan hasil penelitian dan pengukuran yang dilakukan Adiliynia 2005 jika dibandingkan dengan baku mutu air laut KepMen No. 51 Tahun 2004 untuk wisata bahari berada dalam kondisi baik. Kisaran pasang surut antara 20-110 cm dan kecepatan arus rata-rata 7-9 cmdetik. Disekitar pantai banyak terdapat sampah-sampah yang terdampar berupa plastik sisa pembungkus makanan, karet sendal, botol plastik seperti bekas botol dan gelas minuman, kayu, dan lain-lain. Kondisi kualitas air laut kawasan pesisir barat Serang tersebut disajikan pada Tabel 11.

4.4 Kondisi Fisik Kawasan Pesisir Barat Serang, Banten

Berdasarkan kondisi fisik Kecamatan Anyer dan Cinangka dengan luas total ± 1.734,09 Km 2 dengan panjang pantai ± 18.674 km, serta lokasinya dekat dengan ibukota Republik Indonesia, dan memiliki peluang untuk dikembangkan kegiatan wisata pesisir dan laut. Aksesibilitas untuk sampai ke Kecamatan Anyer No Nama Sungai Debit Rata-Rata m 3 tahun Luas Ha 1 Ciujung 163.885 279,839 2 Sukacai 75.685 2,50 3 Cibanten 236.520 80,170 4 Citaman 157.680 1,00 5 Cibulakan 473.040 0,05 6 Cidurian 79.752 184,658 82 dan Kecamatan Cinangka tidak terlalu sulit, mudah dicapai dengan armada transportasi darat. Tabel 11 Kualitas Air Laut Kawasan Pesisir Barat Serang Banten Parameter Anyer Cinangka Baku Mutu Air Laut Suhu o C 31,5 32 Alami Salinitas permil 30,5 30 Aami Nilai PH 7,5 7,5 7-8,5 Kecerahan 100 60 6 m Bau Tidak Berbau Tidak Berbau Tidak Berbau Warna Biru Jernih Biru Jernih Biru Jernih Bahan Terapung Nihil Nihil Nihil Lapisan Minyak Nihil Nihil Nihil DO mgl 7,42 5,55 5 BODmgl 0,25 0,50 10 Kekeruhan NTU 0,75 1,75 200 E.Coli MPN100ml Nihil Nihil 200 COD mgl 104,84 84,57 - Sumber: Bappeda Serang Banten 2006 Jarak antara Jakarta dan Kecamatan Anyer serta Kecamatan Cinangka lebih kurang 150 km. Jarak tersebut dapat ditempuh dalam waktu 2-4 jam, tersedianya prasarana jalan bebas hambatan Tol menjadikan waktu tempuh lebih singkat. Perilaku pelaku usaha wisata di obyek wisata Anyer dan Cinangka saat ini cenderung menyalahi tata ruang, kurang memperhatikan arsitektur lanskap, bentang alam dan batas sempadan pantai. Hal tersebut terlihat dari perilaku membangun gedung, pondok, warung, benteng partisi antar bangunan DPPW 2003. Selanjutnya di pesisir Anyer-Cinangka terjadi penurunan kualitas lingkungan sumberdaya alam yang diantaranya ditunjukkan dengan: 1 adanya alih fungsi hutan mangrove menjadi tambak dan usaha wisata sudah mencapai 50 ha dan 2 adanya perambahan hutan di daerah pesisir Anyer-Cinangka. Kedua hal tersebut menurunkan produktivitas oksigen dan daya serap air. Lebih lanjut, di kawasan pesisir Anyer-Cinangka 53 terumbu karang rusak akibat pembangunan hotel, resort, villa yang menyalahi tata ruang, melanggar aturan sempadan pantai nasional atau provinsi 100 m. Hancurnya terumbu karang menyebabkan karbondioksida air semakin tinggi, sehingga dapat menyebabkan kematian biota laut yang berimbas pada kelangsungan hidup manusia WRL 2002. Pemanfaatan obyek wisata di pesisir Anyer-Cinangka belum memperhatikan aspek kesesuaian, daya dukung dan pelestarian alam. Hal ini