Pengganda Input- Output Lingkungan

122 Ditinjau dari aspek lingkungan kebutuhan air bersih maka jumlah kebutuhan aktivitas pariwisata relatif kecil dibanding industri, pertanian maupun jasa dan perdagangan.

6.1.5 Implikasi Kebijakan dari Analisis Input-Output

Hasil analisis Input-Output menunjukan bahwa berbagai potensi keunggulan sektor-sektor yang perlu mendapat perhatian dalam menyusun kebijakan adalah: 1 sektor yang memiliki nilai KLD tinggi berturut-turut adalah jasa, perdagangan, industri, pariwisata dan pertanian. Sektor yang memiliki nilai KLB tinggi berturut-turut adalah pertanian, pariwisata, perdagangan, jasa dan industri. 2 sektor yang memiliki nilai kepekaan penyebaran tinggi secara berurutan adalah jasa, perdagangan, industri, pariwisata dan pertanian. Sektor yang memiliki nilai koefisien penyebaran tinggi berturut-turut adalah pertanian, pariwisata, perdagangan, jasa dan industri. Sektor Kunci dalam perekonomian wilayah Kabupaten Serang yakni memiliki nilai kepekaan penyebaran dan koefisien penyebaran yang lebih besar dari 1 adalah jasa dan perdagangan serta pertanian dan pariwisata 3 sektor yang memiliki nilai koefisien pengganda pendapatan tipe I tinggi secara berturut-turut adalah pariwisata, perdagangan, pertanian, jasa, industri, 4 Sektor yang memiliki nilai koefisien pengganda tenaga kerja tipe I tinggi secara berturut-turut adalah pariwisata, pertanian, perdagangan, jasa dan industri. 5 sektor yang memiliki nilai kebutuhan air bersih tinggi berturut-turut adalah jasa, industri, perdagangan, pertanian dan pariwisata. Hal tersebut menunjukan bahwa sektor pariwisata dan pertanian dapat diandalkan dalam peningkatan pendapatan dan penyerapan lapangan kerja serta relatif ramah lingkungan. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat dirumuskan kebijakan pengembangan pariwisata serta keterkaitannya dengan sektor ekonomi lainnya di Kabupaten Serang sebagai berikut: 1. Kebijakan pengembangan sektor pariwisata memberikan dampak yang besar pada pendapatan masyarakat, penyerapan lapangan kerja dan relatif lebih ramah lingkungan karena kebutuhan air yang lebih sedikit. Sektor-sektor 123 ekonomi yang mendukung pengembangan pariwisata adalah sektor perdagangan, jasa dan pertanian. 2. Kebijakan mendorong sektor jasa, perdagangan dan industri memberikan dampak kepada peningkatan output yang relatif lebih besar dibanding sektor lainnya karena memiliki keterkaitan ke depan maupun ke belakang yang relatif lebih tinggi. 3. Kebijakan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi relatif lebih besar di arahkan pada sektor jasa, perdagangan, pariwisata dan pertanian. Peningkatan tersebut dapat dilakukan melalui berbagai kebijakan diantaranya adalah meningkatkan investasi, peningkatan pengeluaran pemerintah maupun efisiensi dalam program-program pembangunan.

6.2 Analisis Pemodelan Dinamik

Sistem dinamik dapat memberikan suatu pemahaman dan gambaran bagaimana suatu sumberdaya harus dikelola secara benar agar tercipta keseimbangan ekosistem di masa depan. Oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan skenario dengan menggunakan model simulasi dinamik dalam rentang waktu 20 tahun 2005-2025. Simulasi dilakukan berdasarkan asumsi bahwa kecenderungan sistem saat ini akan terus berlanjut di masa yang akan datang dan selanjutnya dilakukan beberapa skenario sebagai berikut:

6.2.1 Perilaku Dasar Model Eksisting

Skenario ini disebut skenario dasar atau model eksisting, menggambarkan dinamika pengembangan pariwisata pesisir di kawasan barat Kabupaten Serang, Banten khususnya Kecamatan Anyer dan Kecamatan Cinangka seandainya kondisi-kondisi awal pada kurun waktu tahun 2002-2004 terus berlanjut sampai tahun 2025. Kunjungan wisatawan untuk wisata dengan kategori rekreasi dan kunjungan wisatawan yang menginap hanya meningkat pada tahun-tahun awal kemudian pada tahun kelima 2010 mulai tejadi penurunan. Rasio daya dukung atau DCR Demand Capacity Ratio juga terjadi penurunan pada tahun yang sama 2010 hingga kurun waktu 20 tahun ke depan. Perilaku pertumbuhan pariwisata,