Padang Lamun Sea Grass

13

2.2.4 Pantai berbatu Rocky Beach

Pantai berbatu Rocky Beach adalah pantai yang tersusun oleh batuan in- duk yang keras seperti batuan beku atau sedimen yang keras dengan karakteristik sebagai berikut: 1. Pantai berbatu. 2. Komunitas biota di daerah berbatu jauh lebih kompleks. 3. Beach, yaitu pantai yang tersusun oleh material lepas. Pantai tipe ini dapat di- bedakan menjadi: a. Pantai Pasir Sandy Beach, yaitu pantai yang tersusun dari endapan pa- sir, karateristik pantai pasir Sandy Beach terdiri dari pasir kuarsa, bagian yang paling banyak dan paling keras sisa-sisa pelapukan batu gunung dan total bahan organik dan organisme hidup dipantai jauh lebih sedikit. Pantai pasir dibatasi hanya di daerah yang mempunyai gerakan air yang kuat mengangkut partikel-partikel yang halus dan ringan Dahuri et al. 1996. Parameter lingkungan yang berpengaruh di pantai pasir ada- lah pola arus yang mengangkut pasir halus; gelombang yang melepaskan energinya di pantai, serta angin yang menerbangkan pasir halus yang ke- ring dan memindahkannya ke tempat lain.

b. Pantai gravel, pantai berbatu Gravely beach, yaitu pantai yang tersusun

dari gravel atau batuan lepas seperti pantai kerakal. Pantai bervegetasi, yaitu pantai yang ditumbuhi oleh vegetasi pantai. Parameter lingkungan utama yang mempengaruhi adalah: 1 Fenomena pasang, 2 Gelom- bang. Pantai dapat diklasifikasikan berdasarkan dua kriteria yaitu proses pemben- tukan dan morfologi yaitu: 1. Berdasar proses pembentukan pantai dapat dibedakan menjadi tiga jenis sebagai berikut: a. Pantai hasil proses erosi, yaitu pantai yang terbentuk terutama melalui proses erosi yang terjadi di pantai. Termasuk dalam kategori ini adalah pantai batu rocky shore. 14 b. Pantai hasil proses sedimentasi yaitu pantai yang terbentuk terutama ka- rena proses sedimentasi yang bekerja di pantai. Termasuk kategori ini adalah beach baik sandy beach maupun gravely beach. c. Pantai hasil aktifitas organisme yaitu pantai yang terbentuk karena akti- fitas organisme tumbuhan yang tumbuh di pantai. Termasuk kategori ini adalah pantai mangrove. 2. Berdasarkan ciri morfologi pantai dapat dibedakan sebagai berikut:

a. Pantai bertebing cliffed coast, yaitu pantai yang memiliki tebing ver-

tikal. Keberadaan tebing ini menunjukkan bahwa pantai dalam kondisi erosional. Tebing yang terbentuk dapat berupa tebing pada batuan in- duk maupun endapan pasir.

b. Pantai berlereng non-cliffed coast, yaitu pantai dengan lereng yang

merupakan pantai berpasir. Pariwisata pesisir memanfaatkan karateristik wilayah pesisir maupun ekosis- tem pesisir untuk kegiatan rekreasi.

2.3 Konsep Pariwisata Pesisir

Menurut Hall 2001 menyatakan bahwa konsep pariwisata pesisir men- cakup rentang penuh pariwisata, hiburan, dan kegiatan yang berorientasi rekreasi yang terjadi di zona pantai dan perairan pantai. Di dalam pariwisata pesisir terma- suk pengembangan pariwisata pesisir seperti akomodasi, restoran, industri maka- nan, dan rumah kedua, dan infrastruktur pendukung pembangunan pesisir misal- nya bisnis ritel, marina, dan aktivitas pemasok. Juga termasuk kegiatan pariwisa- ta seperti rekreasi berperahu, pantai dan laut berbasis ekowisata, kapal pesiar, be- renang, rekreasi memancing, snorkeling dan menyelam. Selanjutnya konsep pariwisata pesisir berkelanjutan sustainable coastal tourism adalah pariwisata yang dapat memenuhi kebutuhan wisatawan maupun daerah tujuan wisata pada masa kini, sekaligus melindungi dan mendorong kesempatan serupa dimasa yang akan datang. Pariwisata berkelanjutan mengarah pada pengelolaan seluruh sumberdaya sedemikian rupa sehingga kebutuhan ekonomi, sosial, estetika dapat terpenuhi sekaligus memelihara integritas kultural,