Implikasi Kebijakan dari Analisis Input-Output

123 ekonomi yang mendukung pengembangan pariwisata adalah sektor perdagangan, jasa dan pertanian. 2. Kebijakan mendorong sektor jasa, perdagangan dan industri memberikan dampak kepada peningkatan output yang relatif lebih besar dibanding sektor lainnya karena memiliki keterkaitan ke depan maupun ke belakang yang relatif lebih tinggi. 3. Kebijakan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi relatif lebih besar di arahkan pada sektor jasa, perdagangan, pariwisata dan pertanian. Peningkatan tersebut dapat dilakukan melalui berbagai kebijakan diantaranya adalah meningkatkan investasi, peningkatan pengeluaran pemerintah maupun efisiensi dalam program-program pembangunan.

6.2 Analisis Pemodelan Dinamik

Sistem dinamik dapat memberikan suatu pemahaman dan gambaran bagaimana suatu sumberdaya harus dikelola secara benar agar tercipta keseimbangan ekosistem di masa depan. Oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan skenario dengan menggunakan model simulasi dinamik dalam rentang waktu 20 tahun 2005-2025. Simulasi dilakukan berdasarkan asumsi bahwa kecenderungan sistem saat ini akan terus berlanjut di masa yang akan datang dan selanjutnya dilakukan beberapa skenario sebagai berikut:

6.2.1 Perilaku Dasar Model Eksisting

Skenario ini disebut skenario dasar atau model eksisting, menggambarkan dinamika pengembangan pariwisata pesisir di kawasan barat Kabupaten Serang, Banten khususnya Kecamatan Anyer dan Kecamatan Cinangka seandainya kondisi-kondisi awal pada kurun waktu tahun 2002-2004 terus berlanjut sampai tahun 2025. Kunjungan wisatawan untuk wisata dengan kategori rekreasi dan kunjungan wisatawan yang menginap hanya meningkat pada tahun-tahun awal kemudian pada tahun kelima 2010 mulai tejadi penurunan. Rasio daya dukung atau DCR Demand Capacity Ratio juga terjadi penurunan pada tahun yang sama 2010 hingga kurun waktu 20 tahun ke depan. Perilaku pertumbuhan pariwisata, 124 12:26 PM Mon, Feb 15, 2010 MODEL EKSISTING FEB 2010 Page 1 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 Time 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 4: 4: 4: 5: 5: 5: 3500000 7000000 1 2 1 4 7 5000000 10000000 50000 450000 850000 1: PDRB Prwst 2: DCR 3: PDRB Perkapita 4: Inv Prwst 5: Tenaga Kerja 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 5 5 5 5 dan pendapatan perkapita, investasi pariwisata dan tenaga kerja mencerminkan penurunan yang sangat tajam, dan pada akhir tahun simulasi 2025 stagnan. Dengan asumsi bahwa pariwisata di kawasan Kabupaten Serang, dari tahun 2002 tidak mengalami perubahan yang signifikan akibat rendahnya kunjungan wisata baik domestik maupun mancanegara. Pertumbuhan pariwisata mulai menunjukkan peningkatan pada tahun ke tujuh 7 kemudian menurun perlahan-lahan sampai akhir tahun simulasi hingga konstan. Pertumbuhan PDRB pariwisata pada tahun ke 20 yakni Rp. 4.262,587 milyar, DCR terjadi penurunan yang diakibatkan oleh adanya trend kunjungan wisata. PDRB pariwisata perkapita sebesar Rp. 441.000, investasi pariwisata sebesar Rp. 5,308 milyar dan penyerapan tenaga kerja sebesar 64.110 orang, sampai akhir kurun simulasi tahun ke 2025, seperti terlihat pada Gambar 17 sebagai berikut: Gambar 17 Perilaku Model Eksisting Dari model eksisting terlihat bahwa tanpa intervensi kebijakan maka sektor pariwisata kurang berkembang, sehingga agar faktor pariwisata dapat lebih berperan perlu dilakukan berbagai kebijakan diantaranya peningkatan bangkitan hari puncak kunjungan inap, peningkatan laju pengeluaran pemerintah, peningkatan laju pertumbuhan investasi dan laju pertumbuhan produktivitas tenaga kerja.