136 masyarakat sedangkan jumlah tenaga kerja yang diserap sama dengan kebijakan
sebelumnya. Peningkatan laju pertumbuhan pengeluaran pemerintah sebesar 2 sehingga dapat mendorong pengembangan sektor pariwisata dengan asumsi
terjadi peningkatan laju pertumbuhan pengeluaran pemerintah yang diikuti dengan peningkatan investasi. Laju peningkatan investasi berdampak pada percepatan
penyerapan lapangan kerja.
7.3 Analisis Kebijakan Meningkatkan Laju Pertumbuhan Produktivitas Tenaga Kerja
Kebijakan peningkatan laju produktivitas tenaga kerja diperlukan untuk memenuhi kebutuhan permintaan akhir yakni meningkatnya permintaan
kunjungan wisata. Kebijakan ini ternyata memang berdampak pada percepatan penyerapan lapangan kerja pada tahun ke 10 sebesar 833.368 orang menjadi
870.780 orang pada tahun ke 20. Namun demikian ditinjau dari sisi ekonomi tidak meningkatkan PDRB sektor pariwisata maupun investasi di sektor pariwisata.
Dengan kondisi tersebut maka kebijakan peningkatan laju produktivitas kurang signifikan dalam pegembangan pariwisata di Kabupaten Serang.
7.4 Analisis Kebijakan Gabungan terdiri dari Model Eksisting, Submodel Ekologi, Submodel Ekonomi dan Submodel Sosial
Selanjutnya kebijakan gabungan yang merupakan integrasi aspek ekologi, sosial dan ekonomi dinyatakan dalam model eksisting, submodel ekologi,
submodel ekonomi dan submodel sosial sehingga mencerminkan suatu model pariwisata yang berkelanjutan. Kebijakan tersebut dibangun dari lima parameter
yang terdiri dari PDRB pariwisata, DCR, PDRB per kapita, investasi pariwisata dan produktivitas tenaga kerja.
Dibandingkan tiga kebijakan sebelumnya, kebijakan gabungan memberikan dampak yang lebih signifikan yakni PDRB pariwisata sebesar
Rp.277.442 milyar pada akhir simulasi tahun ke 20 2025. Daya dukung pada tingkat 3 pada tahun ke 20 2025 sedangkan PDRB pariwisata per kapita
meningkat sebesar Rp. 225 juta. Peningkatan pengeluaran pemerintah diperoleh
137 keseimbangan
antara investasi pariwisata sebesar Rp. 3.477 milyar dengan produktivitas tenaga kerja sebanyak 870.780 orang.
Dengan tersusunnya model dinamik Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Kebijakan gabungan merupakan kebijakan yang dapat mencerminkan model
pengembangan pariwisata yang berkelanjutan, dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan pariwisata dan kelestarian wilayah tersebut. Hal ini dapat
menyebabkan terjadinya perubahan PDRB per kapita dan daya dukung sesuai dengan kapasitasnya. Dari hasil analisis kebijakan-kebijakan sebelumnya dapat
diketahui bahwa kebijakan skenario gabungan mencerminkan hasil yang terbaik yang dapat meningkatkan PDRB pariwisata, daya dukung, PDRB pariwisata per
kapita dan investasi pariwisata serta peningkatan penyerapan tenaga kerja.