Teknik Pengumpulan Data METODOLOGI PENELITIAN
tokoh masyarakat, tokoh adat dan pengambil kebijakan di tingkat pemerintah daerah dinas terkait, LSM, Perguruan tinggi dengan cara bertatap muka dan
wawancara dengan menggunakan alat bantu interview guide panduan wawancara yang telah disusun sebelumnya.
c. Pengamatan secara langsung dilapangan dimana cara pengambilan data dengan
melakukan pengamatan langsung terhadap obyek penelitian. 3.3.1 Jenis Data Yang Dikumpulkan
Jenis data
yang dikumpulkan
yaitu data
primer dan
data sekunder.Pengumpulan data primer adalah data yang diperoleh secara langsung
melalui wawancara, kuisioner kepada responden ataupun wawancara dengan pelaku GERHAN dan pengambil kebijakan, stakeholder, dan tokoh
masyarakatadat dengan berpedoman pada daftar pertanyaan, pengamatan langsung fakta-fakta yang terjadi dilapangan, serta dengan responden yang terkait
dengan pelaksanaan programGERHAN di Pulau Ambon. Data sekunder sifatnya sebagai data pendukung dan penunjang untuk
melengkapi data primer.Pengumpulan data sekunder dilakukan melaluistudi kepustakaan terhadap dokumen-dokumen yang berkaitan dengan kegiatan
GERHAN di wilayah BPDAS Waehapu, laporan dan publikasi dari dinas atau instansi, hasil-hasil penelitian, maupun pemberitaan majalah dan koran. Studi
kepustakaan dilakukan untuk menelaah konsep-konsep dan teori yang berkaitan dengan masalah penelitian.
3.3.2 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian atau alat bantu penelitian yang digunakan adalah
kuisioner sebagai alat pengumpul data primer dan pedoman wawancara untuk melengkapi data primer yang telah diperoleh sebelumnya dan untuk kepentingan
panduan pengamatan di lapangan. Dalam penelitian ini digunakan alat-alat bantu lain untuk mengumpulkan data seperti catatan harian, tape recorder dan kamera
digital.
3.3.3 Pemilihan Responden Terdapat dua syarat yang harus dipenuhi agar sampel yang baik
representatif dan memadai. Suatu sampel dikatakan representatif apabila ciri-ciri sampel yang diambil berkaitan dengan tujuan penelitian sama atau hampir sama
dengan ciri-ciri populasinya. Sampel memadai apabila ukuran dan jumlah sampelnya cukup meyakinkan kestabilan ciri-cirinya Hasan 2002.
Metode pengambilan contoh digunakan pengambilan sampel bertujuan Purposive Sampling yang dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi
berdasarkan kriteria tertentu yaitu anggota kelompok tani peserta kegiatan GERHAN.
Besarnya ukuran sampel disesuaikan dengan kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir, untuk
menentukan besarnya sampel yang memadai digunakan rumus menurut Paguso et al yang diacu dalam Widiyastutik 2010, sebagai berikut :
N n =
1 + Ne
2
keterangan : n
= ukuran sampel N = ukuran populasi
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan yaitu 10
Dengan ukuran populasi 300 KK maka sampel yang diambil adalah 75 KK, dengan dasar perhitungan sebagai berikut :
N 300 n = = = 75
1 + Ne
2
300 x 0.10
2
Pemilihan informan dalam mengkaji fenomena sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan GERHAN dilakukan dengan cara Snow-ball sampling yaitu
memilih informan secara berantai. Jika pengumpulan data dari informan kesatu sudah selesai, peneliti meminta agar informan tersebut memberikan rekomendasi
untuk informan kedua juga memberikan rekomendasi untuk infoman ketiga,
demikian seterusnya. Proses bola salju ini akan berlangsung terus sampai peneliti memperoleh data yang cukup sesuai kebutuhan Affifuddin dan Saebani 2009;
Sugiarto et al. 2001. Untuk mengetahui implementasi dan dampak dari kegiatan GERHAN dengan wawancara dengan instansi terkait antara lain Dinas
Kehutanan, perguruan tinggi, ketua kelompok tani GERHAN, tokoh masyarakatadat, kepala desa, LSM dan Kontraktor.