Pembentukan Tim Pengendali GERHAN

garis besar, belum menunjuk tugas serta tanggung jawab secara rinci terhadap masing-masing personil yang duduk dalam organisasi tersebut. Selain itu sosialisasi terhadap tugas serta tanggung semua pihak yang terlibat dalam GERHAN belum dilakukan. Di tingkat Provinsi terdapat Tim Pengendali Kegiatan GERHAN, sedangkan di Kota terdapat organisasi Tim Pembina Kegiatan GERHAN dan organisasi pengelolaan anggaran. Berdasarkan hasil wawancara di lapangan ada beberapa hal yang menyebabkan tidak meratanya tingkat pemahaman responden terhadap peran serta kewenangannya dalam GERHAN yaitu disebabkan oleh uraian tugas yang menyertai struktur organisasi tersebut diberikan secara umum dalam garis besar, belum menunjuk tugas serta tanggung jawab secara rinci terhadap masing-masing personel yang duduk dalam organisasi tersebut. Sebagaimana telah di uraikan di muka, di tingkat KabupatenKota telah ditetapkan Keputusan Walikota Ambon Tentang Pembentukan Tim Pengendali GERHAN Kota Ambon. Pembentukan tim pengendali di Kota Ambon tidak menyebutkan jabatan personil di instansi asal dan kedudukan yang bersangkutan dalam tim. Namun demikian tugas dan tanggung jawab yang disebutkan dalamSurat Keputusan tersebut adalah tugas dan tanggung jawab tim, tidak merinci tugas dan tanggung jawab orang per orang. Di tingkat pelaksana kegiatan juga dibentuk organisasi pelaksana yang ditetapkan melalui Keputusan Kepala Dinas Kehutanan atau Kuasa Pengguna Anggaran KPA. Tata hubungan kerja para pihak yang terlibat dalam penyelengaraan GERHAN dilaksanakan berdasarkan struktur yang telah dibentuk di Dinas Kehutanan, Pertanian dan Peternakan Kota Ambon. Di tingkat pelaksana teknis, tata hubungan kerja antar para pihak tersebut dapat berjalan dengan baik,sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Hal ini didukung karena semua yang duduk dalam organisasi tersebut berasaldari satu instansi, yaitu dinas yang menangani kehutanan. Namun ditingkat Tim Pembina berdasarkan hasil verifikasi, tata hubungan kerja tersebut tidak dapat berjalan dengan baik, karena selain melibatkan banyak personil yang berasal dari berbagai instansi, uraian tugas serta tanggung jawabnya juga tidak diberikan untuk tiap-tiap personil, tapi untuk satu tim secara keseluruhan. Dengan demikian tata hubungan kerja tersebut masih perlu diperbaiki lagi, khususnya dengan uraian tugas dan tanggung jawab yang lebih rinci, sehingga bila dijumpai hal-hal yang menyimpang dapat dengan mudah ditelusuri fungsi organisasi di bagian mana yang perlu diperbaiki, karena semua sudah jelas peran serta wewenangnya.

5.3.4.2 Pembentukan Tim Pembina GERHAN

Pembentukan tim Pembina GERHAN beranggotakan unsur instansi terkait, dan ditanda tangani dan disahkan oleh Walikota Ambon. Tugas tim Pembina terdiri atas 4 antara lain : 1. Melaksanakan konsultasi dan koordinasi lintas sektoral. 2. Melaksanakan Pembinaan, monitoring dan evaluasi. 3. Melaksanakan sosialisasi program GERHAN. 4. Membuat laporan secara keseluruhan pelaksanaan GERHAN. Banyaknya pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan GERHAN menyebabkan aspek koordinasi menjadi hal yang sangat penting untuk pencapaian sasaran dan tujuan organisasi. Struktur organisasi yang ada di tiap-tiap desa sampel mengikuti pedoman pelaksanaan GERHAN, khususnya untuk organisasi Tim Pembina. Dari hasil wawancara dan verifikasi, beberapa kondisi yang menjadi penghambat dalam melaksanakan koordinasi antara lain : 1. Uraian tugas dan tanggung jawab tidak merinci tugas dan tanggung jawab personel yang duduk dalam tim, namun tugas tim secara keseluruhan. hal ini kadang menjadikan personel yang terlibat dalam tim tidak mengetahui tugas dan tanggung jawabnya secara jelas. 2. Personel yang duduk dalam organisasi Tim Pembina pada umumnya telah mempunyai tugas dan kesibukan rutin di instansinya masing-masing, sehingga sering sulit untuk hadir dalam kegiatan koordinasi. Dalam implementasinya, pelibatan dan koordinasi antar para pihak dalam pelaksanaan GERHAN turut memberikan pengetahuan dan pemahaman yang relatif baru mengenai aktivitas berorganisasi dengan banyak pihak, khususnya dengan anggota tim lain yang berasal dari instansi yang berbeda. Tim pelaksana melaksanakan pembinaan, monitoring dan evaluasi dilakukan secara insidentil. Selanjutnya sosialisasi program dilakukan kepada lembaga-lembaga tertentu saja. Berdasarkan hasil wawancara dapat dijelaskan bahwa laporan pelaksanaan dibuat secara periodik namun tidak tepat waktu.

5.3.4.3 Pembentukan Kelompok Tani GERHAN

Kelompok tani adalah wadah organisasi yang tumbuh berdasarkan kebersamaan, keserasian, kesamaan profesi dan kepentingan dalam memanfaatkan sumberdaya alam yang mereka kuasai dan berkeinginan untuk bekerja sama dalam rangka meningkatkan produktivitas bagi kesejahteraan anggota dan masyarakat. Pembentukan kelompok tani dimaksudkan agar dapat bersama-sama merealisasikan dan memperoleh dampak dari segi ekonomi terhadap pelaksanaan kegiatan GERHAN. Perbedaan yang sangat mendasar antara program GERHAN dan RHL sebelumnya adalah dalam pelaksanaannya program GERHAN ini disamping kegiatan fisik dilakukan juga penguatan kelembagaan masyarakat kelompok tani. Kelompok tani bertanggung jawab terhadap kegiatan hutan rakyat, pembuatan bangunan konservasi tanah di lahan milik mereka, disamping itu bekerja sama dengan dinas yang mengurusi kehutanan. Terbentuknya kelompok tani disertai dengan terbentuknya pengurus dan administrasi kelompok, tersusunnya kesepakatan dalam pelaksanaan GERHAN, terlaksananya pengelolaan dana kegiatan GERHAN, terlaksananya penyiapan lahan, terlaksananya distribusi bibit, terlaksananya penanaman dan pembuatan bangunan konservasi tanah sesuai dengan rancangan teknis.

5.3.4.4 Koordinasi Dalam Pelaksanaan GERHAN

Banyaknya pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan GERHAN menyebabkan aspek koordinasi menjadi hal yang sangat penting untuk pencapaian sasaran dan tujuan organisasi. Struktur organisasi yang ada di tiap-tiap desa sampel mengikuti pedoman pelaksanaan GERHAN, khususnya untuk organisasi Tim Pembina. Dari hasil wawancara dan verifikasi, beberapa kondisi yang menjadi penghambat dalam melaksanakan koordinasi antara lain : 1. Uraian tugas dan tanggung jawab tidak merinci tugas dan tanggung jawab personil yang duduk dalam tim, namun tugas tim secara keseluruhan. Hal ini