Hak Kepemilikan Property Rights
pemanfaatan lahan marga ini berupa lahan kosong dan hutan adat marga. Lahan milik marga pengelolaannya diatur oleh aturan adat yaitu:
1. Lahan tidak boleh dipindahtangankan dijualbelikan sebelum lahan tersebut
dibagi-bagikan dan menjadi milik individu. 2.
Lahan tidak boleh diubah peruntukannya pola pemanfaatannya meskipun untuk ditanami pohon seperti kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan. Untuk
mengubah pola pemanfaatan lahan harus ada kesepakatan bersama dari seluruh anggota marga.
Hak kepemilikan secara bersama pada masyarakat di pulau Ambon terhadap sumberdaya hutan adalah meliputi sumberdaya lahan beserta segala hasil hutan
kayu maupun non kayu pada wilayah yang menjadi hak kelola sesuai aturan adat yang disepakati berdasarkan tiap-tiap kelompok mata rumahrumah tau. Didalam
wilayah hak kelola seperti ini biasanya sebagai batas pemisah yang mengatur kekuasaannya itu ditandai dengan batas-batas alam yang meliputi sungai, anak
sungai, dan bukit atau pegunungan sebagai penandanya. Pada sistem penguasaan atas sumberdaya hutan secara bersama ini, semua
keluarga atau individu yang termasuk dalam rumpun atau kelompok soa tersebut memiliki hak mengelola dan menggarap lahan serta sumberdaya hutan lainnya
yang menjadi hak milik bersama. Hak menggarap lahan diperoleh atas persetujuan anggota mata rumah serta ijin dari kepala soa. Masyarakat di pulau Ambon yang
bukan termasuk dalam kelompok mata rumahrumah tau boleh masuk kedalam wilayah dusung, namun hanya terbatas pada hak akses untuk menikmati
keindahan dan melakukan kegiatan penelitian. Jika berkaitan dengan pembukaan ladang, maka harus melalui izin resmi dari kepala mata rumahkepala soa sebagai
pemimpin dalam suatu mata rumah. Lahan milik bersama tidak diperkenankan untuk diperjual belikan kepada
siapapun baik bagi masyarakat yang ada di dalam negeri maupun masyarakat luar negeri. Lahan tersebut dapat diperjual belikan kepada masyarakat dalam negeri
apabila kawasan dusung yang telah menjadi milik bersama tersebut telah di dikelola untuk kepentingan pribadinya seperti pengusahaan dusung pusaka
menjadi dusung milik pribadi.