Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting kemudian dicari tema atau polanya melalui proses penyuntingan, pemberian kode, dan pentabelan. Reduksi data ini dilakukan secara terus menerus selama proses penelitian berlangsung. 2. Penyajian data. Penyajian data atau display data dimaksudkan untuk memudahkan peneliti dalam melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian- bagian tertentu dari penelitian. Dengan kata lain merupakan pengorganisasian data kedalam bentuk tertentu sehingga kelihatan dengan sosoknya lebih utuh. 3. Penarikan kesimpulan atau verifikasi. Dalam penelitian kualitatif, penarikan data dilakukan secara terus menerus sepanjang proses penelitian berlangsung. Sejak awal memasuki lapangan dan selama proses pengumpulan data, peneliti berusaha untuk menganalisis dan mencari makna dari data yang dikumpulkan yaitu dengan cara mencari pola, tema, hubungan persamaan, hal-hal yang sering timbul, hipotesis dan sebagainya yang dituangkan dalam kesimpulan yang masih bersifat tentatif, akan tetapi dengan bertambahnya data melalui proses verifikasi secara terus menerus, maka akan diperoleh kesimpulan yang bersifat “grounded”. Dengan kata lain setiap kesimpulan senantiasa terus dilakukan verifikasi selama penelitian berlangsung yang melibatkan interpretasi peneliti. Tiga komponen tersebut saling berinteraksi dan membentuk siklus. 3.4.2 Analisis Isi Analisis isi adalah satu teknik analisis terhadap berbagai sumber informasi termasuk bahan cetak buku, artikel, novel, koran, majalah dan sebagainya termasuk bahan non cetak seperti musik, gambar, benda-benda Irawan 2007; Affifuddin Saebani 2009. Dalam penelitian ini, analisis isi akan dilakukan untuk mengkaji isi laporan- laporan dari lembaga penilai independen terkait pelaksanaan GERHAN di Pulau Ambon Propinsi Maluku. 3.4.3 Analisis Deskriptif Kualitatif Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk menggambarkan kondisi sosial ekonomi responden, serta menganalisis karakteristik dan praktek pelaksanaan GERHAN berdasarkan observasi lapangan, wawancara dan kuisioner. 3.4.4 Analisis Kelayakan Finansial Untuk menduga nilai guna langsung berupa hasil kayu dilakukan beberapa tahap yang pertama yaitu mengetahui pertumbuhan jenis tanaman kayu untuk memprediksikan ukuran diameter dan tinggi pohon pada saat ditebang. Jenis tanaman kayu yang ditanam untuk kegiatan GERHAN di DAS Waehapu ada 3 jenis antara lain : jati, mahoni dan lenggua. Kemudian berdasarkan prediksi ukuran diameter dan tingginya dicari volume kayunya dengan menggunakan rumus volume pohon dalam Vademecum Kehutanan Indonesia V = 0,25 x π x D 2 x T x 0,7. Untuk menghitung nilai manfaat dari hasil kayu maka volume kayu yang dihasilkan dikalikan dengan harga kayu per satuan volume. Untuk menghitung nilai manfaat dari hasil kayu, secara matematis yang diadopsi dari penelitian yang dilakukan oleh Widiyastutik 2010, yaitu sebagai berikut : Nk = ∑ keterangan Nk = nilai kayu Vki = prediksi volume kayu jenis i pada umur masak tebang m 3 Pi = jumlah pohon jenis i per ha Lr = luas tanaman rehabilitasi ha Hki = harga kayu jenis i di pasaran Hasil tanaman MPTS berupa buah-buahan sudah ada harga pasarnya. Untuk menilai manfaat dari hasil tanaman MPTS diduga dengan menggunakan persamaan yang diadopsi dari penelitian Widiyatutik 2010, yaitu sebagai berikut : NMPTS = ∑ keterangan NMPTS = nilai tanaman MPTS Pi = produksi tanaman MPTS jenis ke- i satuanpohon jpi = jumlah pohon jenis ke- i pohonha li = luas lahan yang ditanam tanaman MPTS jenis ke-i hi = harga produk jenis ke- i dipasaran per satuan Setelah semua biaya dan manfaat teridentifikasi kemudian ditabulasikan dalam bentuk tabel aliran kas cash flow untuk memproyeksikan biaya dan manfaat dalam suatu periode tebang. Untuk memperkirakan nilai saat ini dari biaya dan manfaat yang akan diperoleh pada masa mendatang, dilakukan melalui prosedur discounting yaitu cara untuk menghitung dampak waktu ketika membuat rekomendasi kebijakan Dunn 2003. Nilai sekarang dari manfaat atau biaya masa depan diperoleh dengan menggunakan faktor diskon. Faktor diskon dihitung dengan menggunakanrumus sebagai berikut : DF Keterangan : DF = discount factor r = tingkat discount t = jumlah tahun dimana manfaat dan biaya di diskon. Analisis data penilaian kelayakan ekonomi dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai kelayakan hutan rakyat GERHAN. Beberapa parameter yang digunakan dalam hal ini adalah Net Present Value NPV, Benefit Cost Ratio BCR dan Internal Rate Return IRR. Adapun formula dari masing-masing parameter seperti yang ditampilkan dibawah ini Gittinger 1986 : 1. Nilai Bersih Sekarang Net Present Value NPV ∑ keterangan n : umur ekonomis usahatani t : tahun proyek Bt : penerimaan kotor petani pada tahun t Ct : biaya usaha tani pada tahun t i : suku bunga discount rate 2. Rasio Pendapatan dan Biaya Benefit Cost Ratio BCR ∑ ∑ k eterangan n : daur ekonomis usahatani t : tahun proyek Bt : penerimaan kotor petani pada tahun t Ct : biaya usaha tani pada tahun t i : suku bunga discount rate 3. Internal Rate of Return IRR IRR ∑ = 0 k eterangan n : daur ekonomis usahatani t : tahun proyek Bt : penerimaan kotor petani pada tahun t Ct : biaya usaha tani pada tahun t i : suku bunga discount rate Suatu proyek dikatakan layak apabila NPV-nya positif dan BCR1. Selain NPV dan BCR untuk menilai kelayakan ekonomi adalah dengan menggunakan IRR Internal Rate Return yaitu tingkatdiscount rate yang menyebabkan jumlah hasil diskonto penerimaan sama dengan hasil diskonto biaya total. Suatu proyek dikatakn layak atau dapat diterima apabila IRRtingkat suku bunga discount rate yang ditetapkan. Nilai IRR adalah nilai discount rate yang membuat nilai NPV sama dengan 0 Gittinger 1986. 3.4.5 Analisis Kepekaan Sensitivity Analysis Menurut Nugroho 2003, Analisis kepekaan sensitivity analysis adalah suatu teknik untuk menguji sejauh mana hasil analisis yang telah dilakukan peka terhadap perubahan faktor-faktor yang berpengaruh. Kepekaan sensitivity sendiri diartikan sebagai besaran perubahan relatif ukuran imbalan atau keuntungan misalnya nilai kini, nilai tahunan, tingkat pengembalian yang disebabkan oleh adanya perubahan estimasi faktor-faktor yang berpengaruh. Misalkan dari suatu analisis, nilai kini manfaat bersih NMB suatu investasi yang masa pakainya n, pada tingkat pengembalian minimum atraktif TPMA = i, adalah sebesar X. Analisis ingin mengetahui bahwa di masa datang TPMA sebesar i + ∆, untuk itu analisis tersebut akan menguji hasil analisis NBMnya, apakah dengan adanya kenaikan TPMA sebesar ∆i secara signifikan akan berpengaruh terhadap besaran NBM tadi. Apabila dengan perubahan TPMA ∆i yang kecil saja hasil hitungan NMB berubah sangat besar, maka dikatakan bahwa investasi tersebut peka terhadap perubahan TPMA. Perubahan TPMA tersebut dapat disebabkan oleh perubahan tingkat suku bunga, inflasi, risiko-risiko usaha, biaya transaksi. 3.4.6 Analisis Gap jarak Wakhinuddin 2009, Analisis Gap adalah suatu metode atau alat membantu suatu lembaga membandingkan performansi aktual dengan performansi potensi.Operasionalnya dapat diungkapkan dengan dua pertanyaan berikut: “Dimana kita sekarang?” dan “Dimana kita inginkan?”Tujuan analisis gap untuk mengidentifikasi gap antara alokasi optimis dan integrasi input, serta ketercapaian sekarang. Analisis gap membantu organisasi atau lembaga dalam mengungkapkan yang mana harus diperbaiki. Proses analisis gap mencakup penetapan, dokumentasi, dan sisi positif keragaman keinginan dan kapabilitas sekarang. Analisis gap dapat ditinjau dari perbedaan perspektif tentang : lembagaorganisasi, arah organisasi, proses organisasi, teknologi informasi. Analisis gap dapat menjadi dasar untuk mengukur investasi waktu, uang, dan tenaga kerja yang dipakai, variabel ini dapat diukur melalui skala interval : ‟baik, rata-rata, dan kurang‟.

3.5 Keabsahan Data

Menurut Moeleong 2000, ada 4 kriteria yang dapat digunakan untuk memeriksa keabsahan data, yaitu derajat kepercayaan credibility, keteralihan transferability, kebergantungan dependability, dan kepastian confirmability. Untuk memeriksa keabsahan data hasil penelitian ini, akan dilakukan kegiatan sebagai berikut : 1. Derajat kepercayaan credibility. Penerapan konsep kriteria derajat kepercayaan ini berfungsi untuk melakukan inquiry sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuannya dapat dicapai. Selain itu berfungsi untuk menunjukan derajat kepercayaan hasil penemuan dengan cara pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti. Kegiatan ini dilakukan untuk memeriksa kredibilitas hasil penelitian adalah senagai berikut : a. Memperpanjang masa observasi. Dengan cara ini peneliti berharap mempunyai cukup waktu untuk mengenal situasi lingkungan dan melakukan hubungan baik dengan para informan di lokasi penelitian. Dengan demikian peneliti dapat mengecek kebenaran informasi dan data yang diperoleh sampai sudah dirasa benar. b. Melakukan peer debriefing. Hasil kajian dari peneliti didiskusikan dengan orang lain yang mempunyai pengetahuan tentang pokok penelitian dan juga tentang metode penelitian yang diterapkan. Pembicaraan ini bertujuan antara lain untuk memperoleh kritik, saran dan pertanyaan-pertanyaan yang menguji tingkat kepercayaan dari kebenaran hasil penelitian. c. Triangulasi. Triangulasi dilakukan untuk mengecek kebenaran data tertentu dan membandingkannya dengan data yang diperoleh dari sumber lain, pada berbagai fase penelitian lapangan, pada waktu yang berlainan, dan dengan menggunakan metode yang berlainan. Triangulasi dilakukan dengan tiga cara yaitu dengan data, sumber data dan teknik pengumpulan data. d. Mengadakan “member check”. Hal ini peneliti lakukan pada setiap akhir wawancara dengan mengecek ulang garis besar berbagai hal yang telah disampaikan informan berdasarkan catatan lapangan. Hal ini dilakukan agar informasi yang diperoleh dan digunakan dalam penulisan laporan penelitian sesuai dengan apa yang dimaksud oleh informan. 2. Keteralihan transferability. Keteralihan sebagai persoalan empiris bergantung pada kesamaan antara konteks pengirim dan penerima. Untuk melakukan keteralihan tersebut peneliti berusaha mencari dan mengumpulkan data kejadian empiris dalam konteks yang sama. 3. Kebergantungan dan Kepastian. Untuk mengetahui, mengecek serta memastikan apakah hasil penelitian ini benar atau salah, peneliti mendiskusikannya dengan pembimbing mengenai konsep-konsep yang dihasilkan dilapangan. Dari data yang telah terkumpul kemudian dianalisis sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian, sehingga akan dapat menjawab permasalahan yang diangkat. Berbagai metode analisis yang dipakai disajikan pada tabel 1.