Keabsahan Data METODOLOGI PENELITIAN

c. Triangulasi. Triangulasi dilakukan untuk mengecek kebenaran data tertentu dan membandingkannya dengan data yang diperoleh dari sumber lain, pada berbagai fase penelitian lapangan, pada waktu yang berlainan, dan dengan menggunakan metode yang berlainan. Triangulasi dilakukan dengan tiga cara yaitu dengan data, sumber data dan teknik pengumpulan data. d. Mengadakan “member check”. Hal ini peneliti lakukan pada setiap akhir wawancara dengan mengecek ulang garis besar berbagai hal yang telah disampaikan informan berdasarkan catatan lapangan. Hal ini dilakukan agar informasi yang diperoleh dan digunakan dalam penulisan laporan penelitian sesuai dengan apa yang dimaksud oleh informan. 2. Keteralihan transferability. Keteralihan sebagai persoalan empiris bergantung pada kesamaan antara konteks pengirim dan penerima. Untuk melakukan keteralihan tersebut peneliti berusaha mencari dan mengumpulkan data kejadian empiris dalam konteks yang sama. 3. Kebergantungan dan Kepastian. Untuk mengetahui, mengecek serta memastikan apakah hasil penelitian ini benar atau salah, peneliti mendiskusikannya dengan pembimbing mengenai konsep-konsep yang dihasilkan dilapangan. Dari data yang telah terkumpul kemudian dianalisis sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian, sehingga akan dapat menjawab permasalahan yang diangkat. Berbagai metode analisis yang dipakai disajikan pada tabel 1. Tabel 1 Tujuan, Indikator, Metode Pengumpulan Data, Metode Analisis Data, Output penelitian Analisis Kinerja GERHAN di Pulau Ambon No Tujuan Indikator Metode Pengumpulan Data Analisis Data Output Yang Diharapkan 1 Mengkaji aspek teknis, sosial ekonomi dan kelembagaan pelaksanaan GERHAN. a.Tata cara perencanaan b.Penyerapan tenaga kerja c.Total pendapatan, total biaya dan suku bunga bank d.Aksi Bersama, kepemilikan lahan, ketidak- sepadanan informasi a.Studi dokumen b.Wawancara mendalam c.Wawancara dengan pelaku kegiatan GERHAN d.Wawancara mendalam a.Analisis isi Content Analysis b.Analisis Deskriptif Kualitatif c.Analisis Kelyakan Finansial : NPV, BCR, IRR Gittinger, 1986 d.Analisis Kepekaan sensitivity analysis e.Analisis Interaktif Diketahuinya proses perencanaan, penyerapan tenaga kerja, teridentifikasinya kelayakan finansial kegiatan GERHAN serta kelembagaan formal dan informal dalam pengembangan kegiatan GERHAN 2 Menganalisis permasalahan- permasalahan yang menyebabkan terjadinya fluktuasi keberhasilan GERHAN. a.Fenomena- fenomena yang terjadi selama periode pelaksanaan GERHAN a.Studi dokumen b.Wawancara mendalam a. Analisis Interaktif Diketahuinya dampak serta bagaimana menghindari kesalahan- kesalahan yang terjadi 3 Menyusun rekomendasi bagi pelaksanaan rehabilitasi hutan dan lahan berdasarkan kinerja GERHAN yang telah diketahui Kesenjangan dalam pelaksanaan RHL a.Sintesis tujuan 1, 2 a. Analisis Gap Disusunnya suatu rekomendasi bagi pelaksanaan RHL yang lebih baik

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Biofisik

4.1.1 Letak dan Luas Wilayah

Letak Kota Ambon sebagian besar berada dalam wilayah Pulau Ambon yang secara geografis berada pada posisi astronomis 03 o – 04 o Lintang Selatan dan 128 o – 129 o Bujur Timur, dimana secara keseluruhan Kota Ambon berbatasan dengan Kabupaten Maluku Tengah. Pulau Seram Barat, Pulau Buano, Pulau Kelang, dan Pulau Manipa terletak dalam Busur Banda Luar. Sedangkan Pulau Ambon dan Pulau Haruku termasuk Busur Banda Dalam dan termasuk ke dalam Orogen Maluku. Daerah ini diapit oleh 2 lautan luas yaitu Laut Banda kedalaman sekitar 7.000 m dan Laut Seram kedalaman sekitar 5.000 m. Secara umum Kota Ambon meliputi wilayah di sepanjang pesisir dalam Teluk Ambon dan pesisir luar Jazirah Leitimur, dengan total luas wilayah seluas 377 km 2 dengan luas wilayah daratan 359,45 km 2 yang membujur di sepanjang pantai mengelilingi perairan Teluk Ambon dan Teluk Dalam. Adapun batas-batas Kota Ambon adalah sebagai berikut : a. Sebelah Barat berbatasan dengan petuanan Desa Hatu Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah. b. Sebelah Timur berbatasan dengan petuanan Desa Suli Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. c. Sebelah Utara berbatasan dengan petuanan Desa Hitu, Hila dan Kaitetu Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Banda. Secara Administratif, Kota Ambon terdapat di Provinsi Maluku, berdasarkan Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 2 Tahun 2006, terdiri dari 5 lima Kecamatan, yaitu Kecamatan Nusaniwe, Kecamatan Sirimau, Kecamatan Leitimur Selatan, Kecamatan Teluk Ambon Baguala, dan Kecamatan Teluk Ambon, meliputi 20 kelurahan dan 30 desa. Pulau ini terbentuk dari gabungan dua jazirah memanjang yang berorientasi Baratlaut-Timur laut sepanjang 55 km dengan lebar maksimum 20 km. Ketinggian maksimum pulau adalah 547 m diatas permukaan laut yaitu puncak Gunung Lamajangga di bagian utara Jazirah Leihitu.

4.1.2 Aksesibilitas

Kota Ambon menjadi ibukota Provinsi Maluku dapat dicapai dari Jakarta denganmenempuh jalur penerbangan maupun perhubungan laut. Penerbangan menujuAmbon hingga saat ini dilayani oleh 4 maskapai penerbangan yaitu Lion Airline, Batavia Airline, Merpati Airline dan Mandala Airline, sedangkan pelayaran dengan menggunakan jasa kapal laut Pelni. Akses kabupaten-kabupaten yang tersebar dibeberapa pulau saat ini umumnya dilakukan dengan pesawat maupun kapal laut dan kapal Fery. Penerbangan yang menghubungkan antar pulau di Maluku dilayani oleh maskapai penerbangan Trigana KAL Star, Trans Nusa dan Merpati Airline dengan jadwal penerbangan setiap hari untuk pulau tertentu dan 3 sampai dengan 4 kali perminggu untuk pulau lainnya. Rute dan jarak Kota Ambon dari Jakarta secara ringkas disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Rute dan jarak Kota Ambon dari Jakarta No Rute Jarak Km Waktu Tempuh Jenis Transportasi Keterangan 1 Jakarta- Makasar 1.450 1,75 jam 2 hari Pesawat Kapal Laut Kadang-kadang transit di Surabaya 2 Makasar- Ambon 1.000 1,25 jam 2 hari Pesawat Kapal Laut 3 Bandara Pattimura- Kota Ambon 40 45 menit 30 menit Mobil Speedboad Sumber : Dinas Kehutanan, Pertanian dan Peternakan Kota Ambon 2008

4.2 Kondisi Fisik Wilayah

4.2.1 Kondisi Iklim dan Agroklimat

Iklim di Kota Ambon adalah iklim laut tropis dan iklim musim, karena letak Pulau Ambon yang dikelilingi oleh laut.Oleh karena itu iklim disini sangat dipengaruhi oleh lautan dan berlangsung bersamaan dengan iklim musim didaerah ini, yaitu musim barat atau utara, dan musim timur atau tenggara.Kedua musim ini