Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SDM

5.3.4.6 Penyuluhan

Penyuluhan kehutanan merupakan proses pengembangan pengetahuan, sikap dan ketrampilan masyarakat agar mereka tahu, mau dan mampu berperan aktif secara swadaya dalam mendukung pembangunan kehutanan dan pelestarian sumberdaya hutan dan lingkungan. Pelaksanaan penyuluhan ini bertujuan agar ada kesamaan persepsi dari seluruh stakeholder terkait baik di tingkat pusat, Provinsi dan kabupatenkota di sektor pemerintah maupun masyarakat untuk memfungsikan hutan dan lahan sebagaimana mestinya. Kegiatan penyuluhan petani dilakukan agar petani GERHAN memahami bagaimana kegiatan penanaman maupun pemeliharaan tanaman.

5.3.4.7 Pengawasan dan Pengendalian

Mengacu pada Lampiran II Peraturan Menteri Kehutanan No.P.03Menhut-V2004 tanggal 22 Juli 2004 disebutkan bahwa kegiatan pengawasan dilakukan untuk memantau konsistensi pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan prosedur administrasi dan peraturan terkait. Menurut hasil evaluasi dampak GERHAN di Jawa Tengah PT Centra Multicon 2007 pengendalian di maksudkan untuk memposisikan secara konsisten seluruh jenis dan tahapan kegiatan agar sesuai dengan prosedur administrasi dan peraturan yang terkait. Kegiatan pengawasan dan pengendalian dilaksanakan oleh setiap satkerdinas teknis kehutanan Provinsi dan oleh instansi fungsionalirjen Dephut bekerjasama dengan Bawasda Provinsi. Berdasarkan hasil wawancara dan verifikasi terhadap para pihak di Dinas Kehutanan Pertanian dan Peternakan Kota Ambon, menunjukkan bahwa pengawasan dan pengendalian telah dilaksanakan. Pengawasan dan pengendalian dilakukan secara insidentil, yang ditunjukkan dengan tidak adanya jadwal dan periode pelaksanaan pengawasan secara teratur. Indikasi lainnya adalah laporan pembinaan, monitoring dan evaluasi yang dibuat secara tidak teratur, serta tidak adanya tindak lanjut atas laporan pembinaan, monitoring dan evaluasi. Seyogyanya laporan pembinaan, monitoring dan evaluasi digunakan sebagai dasar penyempurnaan dan tindakan pencegahan agar kekeliruan serupa tidak terjadi lagi pada tahapan kegiatan berikutnya. Dalam sistem manajemen, pengawasan dan pengendalian termasuk dalam kegiatan pemantauan dan pengukuran kinerja, adapun tahapannya adalah : 1. Perencanaan program pengawasan dan pengendalian; 2. Prosedur program pengawasan dan pengendalian; 3. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian; 4. Pelaporan pengawasan dan pengendalian. 5. Hasil dari kegiatan pengawasan dan pengendalian akan digunakan sebagai dasar tindakan pencegahan dan perbaikan preventive andcorrective action. Bila kegiatan pengawasan dilaksanakan melalui mekanisme yang benar dan dilakukan selama proses kegiatan berlangsung, maka bila terjadi kesalahan segera diperbaiki, tanpa harus menunggu kegiatan tersebut selesai terlebih dahulu. Manfaat lain adalah dapat dilakukan pencegahan agar kesalahan serupa tidak terulang lagi pada proses selanjutnya. Tahapan pengawasan dan pengendalian yang dilaksanakan oleh tim evaluasi terhadap pelaksanaan GERHAN di Kota Ambon menunjukkan mekanisme sebagaimana disebutkan di atas tidak dilaksanakan. Tidak ada perencanaan kegiatan pengawasan dan pengendalian, prosedur pengawasan dan pengendalian juga tidak tersedia, hasil kegiatan pengawasan serta pengendalian berupa laporan, dibuat secara insidentil. Mekanisme kegiatan pengawasan dan pengendalian yang dijabarkan dalam bentuk kegiatan pemantauan, mensyaratkan hasil kegiatan pemantauan secara periodik menjadi salah satu umpan balik bagi penyempurnaan kegiatan pada tahap berikutnya, dan demikian seterusnya, sehingga roda manajemen Plan – Do - Check – Action selalu dapat diputar. Dari hasil kajian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengawasan dan pengendalian belum dilaksanakan berdasarkan mekanisme pengawasan dan pengendalian yang benar. Kondisi tersebut menyiratkan bahwa pelaksanaan GERHAN di lokasi Kota Ambon belum memberikan dampak pada perubahan tingkat pengetahuan dan pemahaman para pihak terhadap mekanisme pengawasan dan pengendalian pelaksanaan GERHAN.