Pandangan obyektif Pace Faules, 2006 bahwa lingkungan merupakan Model Publiksitas Model Press Agentry

maupun kelompok besar yang terorganisir dalam bentuk formal maupun karena kepentingan sesaat. 3. Suatu kelompok orang yang karena memiliki kepentingan yang sama, serta ikut serta terlibat didalamnya. 4. Membangun image organisasi. 5. Upaya mendapatkan persepsi yang sama untuk tercapainya tujuan-tujuan organisasi. 6. Efek dari gangguan komunikasi dalam organisasi ini bisa memberikan dampak terhadap pandangan lingkungan di luar organisasi.

7. Pandangan obyektif Pace Faules, 2006 bahwa lingkungan merupakan

kekuatan pendorong di belakang perilaku organisasi, sehingga organisasi harus mengurus lingkungan eksternal dan menggunakan strategi adaptifnya yang terbaik untuk tumbuh dan terus hidup. 2.3.2. Model Komunikasi Publik Organisasi Grunig 1992 dalam Ruslan 2006, mengemukakan bahwa ada empat model komunikasi publik yang digunakan dalam organisasi atau perusahaan, yaitu: 1 Model publisitas, 2 Model informasi publik, 3 Model asimetri dua arah, 4 Model Simetris dua arah.

1. Model Publiksitas Model Press Agentry

Model ini, komunikator melakukan propaganda atau kampanye melalui proses komunikasi satu arah one way process. Kegiatan melalui proses komunikasi searah untuk tujuan publisitas yang menguntungkan dan khususnya dalam menghadapi media massa. Dalam model ini, komunikator terkadang mengabaikan kebenaran informasi sebagai upaya memanipulasi menutup-nutupi unsur-unsur negatif dari organisasinya. Persuasive Propagandistic One way communication Dalam komunikasi publik organisasi, inisiatif selalu berada di pihak pengirim source of sender. Model ini kerap kali digunakan oleh organisasi- organisasi dalam proses komunikasi periklanan atau bentuk aktivitas komunikasi promosi bersifat persuasiv lainnya. Seperti menyampaikan pesan pada khalayak publik baik dalam bentuk berita-berita yang menghiasi koran maupun majalah, melalui radio, dan televisi. Aplikasi dari model ini biasanya oleh CEO pada organisasi bisnis menggunakan juru bicaranya atau bagian humas untuk menyampaikan pesan kepada publik. Hal ini oleh Hahn dan Mangun 1999 dimaksudkan untuk mencegah orang lain menunjuk seseorang seolah-olah memiliki semua fakta, padahal kenyataannya sejumlah fakta masih diragukan, sebab kebenaran tidaklah esensial. Hal-hal yang mendasarinya adalah ketika berhadapan dengan publik, impuls pertama adalah merasa sangat penting sehingga yang dibicarakan melebihi yang diketahui. Impuls kedua adalah merasa takut salah mengucapkan sesuatu atau takut tidak sanggup mengatakan apa-apa sama sekali. Sources Organization Receiver Public Gambar 1. Model Komunikasi Publiksitas Sumber : Ruslan 2006

2. Model Informasi Publik