Kepuasan Publik Model Komunikasi

Tabel 1. Operasional Variabel Kepuasan Publik Variabel Dimensi Indikator Kualitas pelayanan dalam program tanggung jawab sosial perusahaan Reliability kemampuan perusahaan melaksanakan program sesuai dengan janji yang diberikan 1. Ketepatan perusahaan memenuhi janji sesuai dengan waktu yang disepakati 2. Kesesuaian program atau kegiatan dengan janji yang diberikan Responsivenees kecepatan dan ketanggapan perusahaan dalam memberikan pelayananprogram 3. Kesigapan perusahaan untuk cepat tanggap dalam menghadapi masalah yang timbul 4. Kesigapan perusahaan untuk cepat tanggap terhadap keluhan yang disampaikan Assurance Keramahan dan kesopanan sourceperusahaan serta sifat dapat dipercaya 5. Kemampuan sourceperusahaan tentang pengetahuan dan informasi terhadap suatu program yang ditawarkan dilaksanakan. 6. Keterampilan teknik dalam melasanakan suatu program 7. Keramahan dan kesopanan perusahaan kepada masyarakat 8. Kejujuran perusahaan dalam memberikan informasi transparansi Emphaty kepedulian perusahaan dalam memberikan pelayanan 9. Memberikan perhatian secara individukelompok kepada publik 10. Sikap petugas teknis dalam melaksanakan tugasnya 11. Sikap petugasperusahaan menerima keluhan maupun pengaduan kepada perusahaan. Tanggible penampilan fisik dari pelayanan perusahaan. 12. Kenyamanan hubungan perusahaan dengan publik terpelihara secara baik 13. Ketersediaan bangunan fisik sarana prasarana berdasarkan kesepakatan. 14. Kemampuan perusahaan melasanakan program dapat menambah pengetahuan dan keterampilan publik. Dengan demikian, penentuan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja perusahaan melalui penerapan program tanggung jawab sosial perusahaan adalah sebagai berikut : a. Sangat puas, apabila total skor = 58,8 – 70 b. Puas, apabila total skor bergerak dari = 47,6 – 58,8. c. Cukup puas, apabila total skor bergerak dari = 36,4 – 47,6 d. Kurang puas, apabila total skor bergerak dari = 25,2 – 36,4. e. Tidak puas, apabila total skor bergerak dari = 14 – 25,2

3. Perilaku Konflik

Konflik adalah merupakan bentuk pertentangan karena ada perbedaan dalam kebutuhan, nilai, motivasi perilaku yang terlibat di dalamnya Liliweri, Alo. 2005. Konflik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah konflik yang terjadi antara masyarakat adat Teluk Bintuni dengan perusahaan BP LNG Tangguh. Tingkat konflik diukur berdasarkan intensitas terjadinya konflik dan tipe konflik . a. Intensitas konflik adalah banyaknya konflik yang terjadi antara masyarakat adat dengan perusahaan. b. Tipe konflik merupakan bentuk konflik yang terjadi. Yang terbagi ke dalam tanpa konflik, konflik laten, dan konflik terbuka. a. Konflik laten adalah jenis konflik yang sifatnya tersembunyi dan untuk penangannya perlu diangkat ke permukaan agar penangannya lebih efektif. Dicirikan dengan adanya tekanan yang tidak tampak sepenuhnya berkembang dan belum terteskalisasi kedalam polarisasi konflik yang tinggi. b. Konflik terbuka adalah konflik dimana pihak-pihak yang berselisih secara aktif terlibat dalam perselisihan yang terjadi, mungkin sudah mulai bernegosiasi dan mungkin juga mencapai jalan buntut menuju konsiliasi. Pengukuran tingkat perilaku konflik dapat diukur dengan melihat tingkat kekerapan perilaku konflik laten dan perilaku konflik terbuka. Pada setiap perilaku diberi skor 1 – 5. Dengan demikian untuk mengukur perilaku konflik secara keseluruhan, skor bergerak dari 2 – 10, dengan penilaian sebagai berikut; a. Perilaku konflik sangat tinggi, apabila skor 8,4 - 10 b. Perilaku konflik tinggi, apabila skor 6,8 – 8,4 c. Perilaku konflik cukup tinggi, apabila skor 5,2 – 6,8 d. Perilaku konflik kurang, apabila skor 3,6 – 5,2 e. Perilaku konflik rendah tanpa konflik, apabila skor 2 – 3,6