Manfaat Penerapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

kepuasan publik adalah fungsi dari perbedaan antara hasil kinerja yang dirasakan dengan harapan. Salah satu dimensi kepuasan adalah persepsi. Berlo 1960 mengatakan bahwa persepsi merupakan efek dari komunikasi. Rogers dan Shoemaker berpendapat bahwa antara persepsi dan perilaku yang tampak seringkali berbeda tergantung situasi dirinya dan manfaat yang akan diterima. Tahapan persepsi seseorang dinilai mereka sebagai tahapan penting yang menjembatani jalan ke arah tahapan keputusan menerima atau menolak inovasi pesan yang disampaikan komunikator. Kepuasan publik sangat tergantung pada harapan publik. Oleh karena itu, strategi kepuasan publik haruslah didahului dengan pengetahuan yang detail dan akurat terhadap harapan publik. Sebagaimana mengacu pada pendapat Tjiptono 2002 yang mengatakan bahwa harapan merupakan pemikiran atau keyakinan seseorang tentang apa yang akan diterima. Salah satu faktor yang menentukan harapan seseorang antara lain kebutuhan. Kebutuhan yang dirasakan mendasar oleh seseorang bagi kesejahteraannya sangatlah menentukan harapan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pemenuhan kebutuhan yang dirasakan mendasar dapat menentukan tingkat kepuasan seseorang. Harapan publik sering dapat dikontrol oleh perusahaan. Tetapi yang lebih sering perusahaan perusahaan tidak mampu mengontrol harapan mereka. Ini bisa terjadi karena adanya gap dalam komunikasi. Harapan-harapan ini dipengaruhi oleh kontak dengan dunia luar. Dengan kontak, kita dapat memperoleh banyak informasi, dapat melihat dan merasakan berbagai kesempatan sehingga menumbuhkan hasrat atau harapan untuk meraih kesempatan tersebut.

2.5.2. Pelayanan Prima service of excellence

Menurut Parasuraman dan Berry 1991 dalam Supranto 2006, terdapat sepuluh faktor yang menentukan kualitas layanan jasa, yaitu sebagai berikut. 1. Reliability, yaitu keandalan, mencakup kinerja performance dan kemampuan untuk dipercaya dependability, serta dapat memenuhi jan j i yang ditawarkan dalam memberikan pelayanan. 2. Responsiveness, kesigapan dalam merespon dan memberikan pelayanan jasa yang dibutuhkan oleh para pelangganpublik. 3. Competence, memiliki keterampilan dan pengetahuan yang baik tentang produkjasa atau program yang ditawarkan kepada publicpelanggan. 4. Access, kemudahan untuk menghubungi dan dijumpai, seperti lokasi, fasilitas, dan informasi produk layanan jasa mudah diakses publicpelanggan. 5. Courtesy, memiliki sikap sopan santun, respek, perhatian, keramahan dari pihak pemberi jasa layanan perusahaan dalam kontak personal, melalui operator telepon, resepsionis, customer service dan customer relations. 6. Communication, media komunikasi yang dipergunakan selain dapat memu- dahkan penyampaian pesan-pesan, informasi, dan mudah dipahami, serta penuh perhatian untuk mendengar atau keluhan yang disampaikan oleh public pelanggannya. 7. Credibility, kepercayaan yang dibangun itu berawal dari sifat jujur dan dapat diterima, biasanya mencakup citra, nama dan reputasi yang baik dari pihak perusahaan atau source dalam berinteraksi dengan public para pelanggannya. 8. Security, menciptakan rasa aman dan nyaman dari suatu risiko, atau keragu- raguan, yaitu berkaitan dengan keamanan secara fisik physical safety, keuangan financial security, dan kerahasiaan terjamin confidential. 9. Understanding or Knowing the Customer, berupaya memahami kebutuhan atau keinginan public para pelanggannya. 10. Tangibles, wujud fisik yang ditampilkan, sosok gedung, ruangan, fasilitas dan sarana parkir serta peralatan penunjang lainnya untuk memberikan pelayanan jasa yang memadai, aman dan nyaman. Perkembangan selanjutnya, dari sepuluh dimensi layanan tersebut dike- lompokkan menjadi lima dimensi utama sebagai penentu suatu kualitas pelayanan jasa, seperti yang dikutip Kotler 2003 dalam Supranto 2006. 1. Reliability, yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan janji yang ditawarkan. 2. Responsiveness, respon atau kesigapan dalam membantu public atau pelanggan dengan memberikan layanan cepat, tepat dan tanggap serta mampu menangani keluhan secara baik. 3. Assurance, kemampuan karyawan tentang pengetahuan dan informasi suatu programproduk good product knowledge yang ditawarkan dengan baik, keramah-tamahan, perhatian, dan kesopanan dalam memberikan jaminan pelayanan yang terbaik. Dimensi jaminan assurance ini terdapat unsur-unsur, sebagai berikut.